Sering Keliru, Ini Perbedaan Gejala Campak dan Alergi

Rabu, 18 September 2024 | 16:45 WIB Penulis :


Perbedaan Gejala Campak dan Alergi

Campak dan alergi memiliki perbedaan dalam banyak hal, terutama gejalanya. Tanda dan gejala campak muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Tanda dan gejala campak biasanya meliputi:

  • Demam.
  • Batuk kering.
  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan.
  • Peradangan mata (konjungtivitis).
  • Bintik putih kecil dengan bagian tengah putih kebiruan dengan bercak merah di rongga mulut (bintik koplik)
  • Ruam kulit berupa bercak besar dan rata.

Sementara itu, gejala gejala reaksi alergi dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Jika kamu terpapar alergen untuk pertama kalinya, gejala mungkin ringan. Gejala-gejala ini dapat menjadi lebih buruk jika berulang kali berkontak dengan alergen.

Gejala reaksi alergi ringan dapat meliputi:

  • Gatal-gatal, atau bintik-bintik merah gatal pada kulit.
  • Ruam.
  • Gatal.
  • Rhinitis alergi, yang dapat menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat atau bersin.
  • Tenggorokan gatal.
  • Mata berair atau gatal.

Sementara itu, reaksi alergi yang parah (biasanya terhadap makanan, sengatan serangga, dan obat-obatan) dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Kram atau nyeri perut.
  • Diare.
  • Mual atau muntah.
  • Nyeri atau sesak di dada.
  • Kesulitan menelan.
  • Sulit bernapas.
  • Mengi.
  • Kecemasan.
  • Palpitasi jantung.
  • Muka memerah.
  • Pembengkakan wajah, mata, atau lidah.
  • Pusing atau vertigo.
  • Kelemahan.
  • Kehilangan kesadaran.

Dari pemaparan tadi, meski gejalanya mirip, perbedaan campak dan alergi sebenarnya cukup jelas. Terutama kemunculan gejalanya. Jika gejala alergi dapat muncul segera setelah berkontak dengan alergen, gejala campak butuh waktu beberapa hari hingga muncul.

Perbedaan Penyebab Campak dan Alergi

Selain dari segi gejala,campak dan alergi juga memiliki perbedaan dalam hal penyebab. Apa saja perbedaannya?

1. Penyebab Campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular. Penyebabnya adalah virus yang ditemukan di hidung dan tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi. 

Ketika pengidap campak batuk, bersin, atau berbicara, tetesan infeksi menyebar ke udara, di mana orang lain dapat menghirupnya. Tetesan infeksi dapat bertahan di udara selama sekitar satu jam.

Tetesan infeksi juga dapat mendarat di permukaan, di mana mereka dapat hidup dan menyebar selama beberapa jam. Kamu bisa tertular virus campak ketika memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung atau mengucek mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.

 

???????2. Penyebab Alergi

Jika campak terjadi akibat virus, alasan pasti alergi berkembang tidak jelas, tetapi beberapa zat umumnya menyebabkan reaksi alergi. Orang yang memiliki alergi biasanya alergi terhadap satu atau lebih hal berikut:

  • Bulu hewan peliharaan, seperti jenis dari kucing atau anjing.
  • Sengatan lebah atau gigitan serangga lain.
  • Makanan tertentu, termasuk kacang-kacangan dan kerang.
  • Obat-obatan tertentu, seperti penisilin dan aspirin.
  • Tumbuhan tertentu.
  • Serbuk sari.
  • Tungau debu.

Cara Mencegah Campak dan Alergi

Penyebab campak dan alergi yang berbeda, tentu saja upaya pencegahannya juga tidak sama. Seperti apa cara mencegah campak dan alergi?

???????3. Pencegahan Campak

Mendapatkan vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari infeksi dan penularan terhadap campak.Vaksin campak merupakan vaksinasi rutin yang diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia. Vaksin campak biasanya diberikan dalam dua dosis. Anak-anak dianjurkan untuk mendapatkan dosis pertama saat berusia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua saat berusia 4 hingga 6 tahun. Vaksin campak merupakan vaksin kombinasi yang juga melindungi terhadap penyakit gondongan dan rubella (vaksin MMR) atau penyakit gondongan, rubella, dan varicella (vaksin MMRV).

 

???????4.  Pencegahan Alergi

Cara mencegah alergi lebih kompleks mengingat penyebabnya lebih variatif. Apalagi jenis alergi juga banyak.

Beberapa tindakan pencegahan alergi yang dapat kamu lakukan, yaitu:

  • Menghindari alergen.
  • Minum obat dapat membantu untuk mengelola gejala.
  • Jika kamu berisiko mengalami anafilaksis, selalu bawa injektor otomatis epinefrin. Epinefrin adalah satu-satunya pengobatan untuk reaksi alergi yang parah. Ini hanya tersedia melalui resep dari dokter.
  • Membuat catatan, kapan gejala muncul, dan apa yang bisa membantu mengatasinya. 

Itulah pembahasan mengenai perbedaan gejala, penyebab, serta langkah pencegahan campak dan alergi. Ingat, anak-anak adalah kelompok usia yang rentan terinfeksi campak.

 

 

 

Sumber: halodoc.com

Artikel Lainnya

Dikutip dari laman UNICEF Indonesia, 1 dari 12 anak di bawah lima tahun diperkirakan mengalami wasting, atau kondisi anak terlalu kurus untuk tinggi atau panjang badannya. Biasanya terjadi karena anak...

Bayi Bunda batuk pilek? Pasti bingung ya bagaimana menanganinya, apalagi kalau bayi baru lahir. Boleh enggak sih bayi minum obat untuk menyembuhkan batuk pilek? Yuk, simak penjelasannya. Saat memas...

Apa itu minyak ikan? Ibu tentu sudah familiar dengan nutrisi minyak ikan. Saat ini dipasaran telah banyak ditemukan produk-produk yang menjual suplemen minyak ikan. Kandungan nutrisi yang dimilik...

Menanamkan citra diri atau body image positif pada anak penting banget, Moms. Dengan begitu, anak bisa menerima dirinya, tidak minder dan percaya diri. Nah, ada lho empat cara yang bisa Momm...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................