Cara Menjaga Kesehatan Anak 1 Tahun yang Perlu Dilakukan Dalam menghadapi anak di usia ini, memang diperlukan perhatian yang lebih dan tenaga yang ekstra. Berikut ini adalah beberapa tips menjaga k...
Rabu, 20 Januari 2016 | 13:34 WIB Penulis : Erni Wulandari
Di masa transisinya, si kecil terlihat senang membenturkan kepalanya. Apalagi ketika Bunda tidak memberikan apa yang ia minta atau memberikan larangan saat ia bermain, ia akan semakin melakukannya. Ternyata, selain itu ada beberapa aksi lain yang dilakukan balita usia ini yang menarik perhatian Bunda. Biasanya, hal ini ia lakukan karena si kecil masih egois serta belum memiliki kemampuan bahasa yang baik sehingga kurang mampu mengekspresikan perasaannya.
1. Menarik rambut
Suka menarik-narik rambut dapat membuat rambut si kecil rontok dan menyebabkan kebotakan. Biasanya, si kecil suka melakukannya untuk memberikan rasa tenang saat ia merasakan cemas. Kecemasan yang dirasakan bisa datang dari keluarga, lingkungan, dan juga konflik emosi di dalam diri balita sendiri, lho. Cari tahu penyebabnya dan alihkan anak pada kegiatan lain seperti menggambar atau bermain. Jika si kecil masih suka menarik-narik rambut, Bunda bisa mencoba untuk memotong rambutnya lebih pendek agar ia tidak terlalu mudah menarik rambut.
2. Memukul kepala
Yang satu ini tak perlu terlalu mengkhawatirkan. Normal dan umum terjadi, kok karena anak sedang belajar motorik khas hingga usia 3 tahun nantinya. Beberapa faktor penyebabnya adalah karena anak merasa nyaman saat memukul kepala, ada infeksi telinga yang menimbulkan rasa sakit atau perasaan frustasi atau tidak nyaman secara emosi. Jadi, ada baiknya jika Bunda memeriksakan si kecil ke dokter anak untuk melihat kemungkinan terjadinya infeksi telinga atau gangguan lainnya. Berikan kenyamanan pada si kecil dan pastikan tidak ada benda berbahaya di sekitarnya yang dapat melukai kepala anak.
3. Menjedotkan kepala
Anak sering membenturkan kepala ke dinding, tetapi tenang saja, karena rasa sakit yang ia alami justru menahan ia membenturkan kepalanya lebih keras. Ia akan melakukannya sesuai rasa sakit yang bisa ia toleransi. Alasan balita melakukan ini biasanya karena frustasi. Selain itu, anak yang kurang terstimulasi dengan baik, bosan dan kesepian juga kerap menjedotkan kepalanya sebagai usaha mendapatkan stimulasi dan perhatian. Saat ia membenturkan kepala, pastikan ia tidak melukai dirinya dan ajak si kecil mengungkapkan perasaannya. Jika ia masih terus melakukannya, segera konsultasikan pada dokter.
4. Suka memutar kepala
Pernahkah balita Anda memutar-mutar kepalanya bahkan menghentak-hentak seperti mengikuti irama musik saat sedang tidak ada musik? Faktanya, anak laki-laki melakukannya tiga kali lebih banyak daripada perempuan. Waspadai jika anak suka melakukannya, karena bisa saja si kecil mengalami guncangan otak, gangguan keseimbangan, atau akibat terbentur benda-benda keras. Tapi jika tidak ada gangguan serius, siasati dengan musik. Katakan, “Kamu boleh berputar tetapi sesuai dengan iringan musik ya…” atau buat lingkaran besar dan minta si kecil mengelilingi garis tersebut membentuk gerakan berputar. Nah, bisa sambil melatih motoriknya, juga, kan?
5. Garuk-garuk
Menggaruk-garuk kepala sendiri mungkin memberikan sensasi yang menyenangkan. Tetapi, karena si kecil belum tahu ukuran kekuatannya hal ini bisa saja menyebabkan goresan dan membuat kulit kepalanya terluka. Coba Bunda cek penyebabnya, apakah karena sensasinya, karena ia kebingungan, karena keringat di kepalanya sehingga menyebabkan gatal dan berketombe. Selain itu, balita yang mengantuk juga suka menggaruk kepalanya sambil menangis. Jadi, pastikan Bunda tahu pasti penyebabnya.
Cara Menjaga Kesehatan Anak 1 Tahun yang Perlu Dilakukan Dalam menghadapi anak di usia ini, memang diperlukan perhatian yang lebih dan tenaga yang ekstra. Berikut ini adalah beberapa tips menjaga k...
Menurut Psikolog Nessi Purnomo, Psi, MSi, perkembangan moral anak akan sejalan dengan perkembangan kognitifnya. Sehingga perkembangan moral itu berlangsung bertahap seiring dengan pertambahan usianya ...
Anda tentunya tidak asing terhadap penyakit radang tenggorokan, kan. Umumnya, anak-anak sering mengalaminya. Namun ternyata, Anda tak boleh menyepelekan radang tenggorokan pada anak lagi. Ini kar...
Bunda bisa mengajarkan apa saja pada balita. Melalui aktivitas sehari-hari yang bisa langsung dilihatnya, termasuk mengenalkan angka dan huruf. Lewat bermain, pengenalan konsep bilangan dan huruf l...