Penyebab Anak Demam setelah Imunisasi dan Cara Mengatasinya

Rabu, 09 April 2025 | 18:01 WIB Penulis :


Penyebab Demam setelah Imunisasi

Demam saat vaksin sudah sangat umum dialami, lho Moms.

Sebab, bahan yang digunakan untuk dapat menghasilkan sistem kekebalan tubuh ini bisa berupa bagian dari virus atau bakteri yang sudah dilemahkan.

Pemberian imunisasi sangat bermanfaat untuk membantu mencegah penyebaran penyakit dan menurunkan risiko terinfeksi berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan.

Namun, masih banyak orang tua yang khawatir akan efek imunisasi karena seringkali timbul demam setelah imunisasi.

Padahal akibat dari penyakit yang akan muncul karena tidak diimunisasi jauh lebih membahayakan dibandingkan hanya efek demam yang dihasilkan.

Demam setelah imunisasi yang muncul biasanya hanya sekitar 1-2 hari setelah penyuntikan.

Demam ini terjadi karena ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh akan menciptakan kondisi tertentu dengan mendorong sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi dan limfosit-T (sel imun).

Reaksi inilah yang sering menyebabkan adanya reaksi sistemik salah satunya berupa demam.

Berikut penyebabnya.

1. Respon Imun

Demam setelah imunisasi bisa karena aktivitas respon imun.

Vaksin dirancang untuk merangsang sistem imun agar mengenali dan melawan patogen tertentu.

Aktivasi ini sering kali menghasilkan respons demam, yang menunjukkan bahwa tubuh sedang mengembangkan kekebalan.

Demam berfungsi sebagai mekanisme fisiologis yang meningkatkan fungsi imun, meningkatkan aktivitas limfosit dan sel imun lainnya pada suhu yang lebih tinggi (38°C hingga 39°C).

2. Komponen Vaksin dan Jenis Vaksin Tertentu

Bahan dalam vaksin, seperti protein atau adjuvan, dapat memicu reaksi yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

Respons ini merupakan bagian dari proses alami tubuh untuk membangun kekebalan terhadap penyakit.

Jenis vaksin tertentu juga bisa menyebabkan demam.

Misalnya, insiden demam lebih tinggi dilaporkan setelah vaksinasi pneumokokus dan DTaP (difteritetanus, dan pertusis) dibandingkan dengan vaksin lain.

3. Faktor Genetik

Genetik bisa berpengaruh juga terhadap kondisi anak yang demam setelah imunisasi.

Anak-anak yang memiliki saudara yang pernah mengalami demam pasca vaksinasi cenderung lebih mungkin mengalami reaksi serupa.

Hal ini menandakan adanya faktor keturunan, Moms.

4. Usia dan Faktor Risiko Lainnya

Faktor seperti usia saat anak menerima vaksin juga dapat berpengaruh pada insiden demam pasca-vaksinasi.

Anak-anak yang divaksinasi setelah usia 15 bulan mungkin memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan mereka yang divaksinasi lebih awal.

Selain itu, usia ibu dan ras juga telah dikaitkan dengan variasi respons demam di antara anak-anak.

Tips Mengatasi Demam Setelah Imunisasi pada Anak

Setelah Moms mengetahui penyebab demam setelah imunisasi, begini cara mengatasinya, Moms.

1. Berikan banyak cairan

Jika anak berusia di bawah 6 bulan, perbanyak berikan ASI.

Jika anak sudah lebih dari 6 bulan, anda dapat berikan cairan berupa air putih, jus buah, susu, dan kuah sop.

2. Gunakan pakaian tipis

Pakaikan pakaian yang tipis. Sebaiknya Moms tidak memberikan berlapis-lapis pakaian atau selimut tebal pada anak karena akan membuatnya makin kepanasan.

3. Berikan obat penurun demam

Berikan obat penurun demam yang dijual bebas, misalnya parasetamol 15 mg/kg berat badan setiap 3 - 4 jam bila diperlukan.

Maksimal pemberian parasetamol adalah 6 kali dalam 24 jam.

4. Kompres

Langkah mengatasi demam setelah imunisasi pada anak selanjutnya adalah mengompres dengan air hangat lipatan ketiak dan selangkangan selama 10-15 menit untuk menguapkan panas keluar melalui pori-pori kulit.

5. Boleh tetap mandi

Anak tetap boleh mandi dengan air hangat atau cukup diseka dengan air hangat untuk membersihkan tubuhnya.

6. Bawa ke dokter

Jika demam tidak menurun selama 2 hari dan suhu badan anak mencapai 390C sebaiknya bawa anak anda ke dokter.

Kapan Anak yang Demam setelah Imunisasi Perlu Dibawa ke Dokter?

Meskipun demam setelah imunisasi umumnya tidak berbahaya, orang tua harus memantau reaksi parah seperti:

1 . Pembengkakan berlebihan di tempat suntikan

2 . Demam berkepanjangan (lebih dari tiga hari)

3 .Tanda-tanda reaksi alergi (misalnya, pembengkakan wajah atau kesulitan bernapas).

Jika gejala yang mengkhawatirkan muncul, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Secara keseluruhan, demam setelah imunisasi adalah bagian normal dari respons imun dan biasanya hilang tanpa pengobatan.

Demam berfungsi sebagai indikator bahwa vaksin bekerja efektif untuk membangun kekebalan terhadap penyakit yang ditargetkan.

Source : orami.co.id

Artikel Lainnya

Cegukan umumnya akan berhenti dengan sendirinya. Namun, durasinya memang tidak bisa ditentukan. Jika orang dewasa yang mengalammi cegukan, tentu banyak cara mengatasi cegukan yang bisa dilakukan. Tapi...

Si kecil seringkali merasa marah saat keinginan mereka tidak terpenuhi. Merasa marah bukanlah hal yang salah, apabila Si Kecil tidak mampu mengontrolemosi mereka kini saatnya Moms harus turun ...

Apa itu minyak ikan? Ibu tentu sudah familiar dengan nutrisi minyak ikan. Saat ini dipasaran telah banyak ditemukan produk-produk yang menjual suplemen minyak ikan. Kandungan nutrisi yang dimilik...

Gigi berlubang menjadi salah satu masalah yang kerap dialami anak-anak. Anak-anak lebih rentan mengalami gigi berlubang karena enamel pada gigi susunya yang lebih lemah dibandingkan enamel pada g...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................