Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun yang Ideal

Selasa, 08 Juli 2025 | 16:12 WIB Penulis :


Tahapan tumbuh kembang anak berbeda-beda sesuai usianya. Ketika anak berusia 2 tahun, otaknya
akan mengalami perkembangan yang begitu pesat. Proses ini bisa mendukung anak untuk cepat belajar
dan memahami dunia di  sekitarnya. 
Anak usia 2 tahun biasanya akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai
aspek, mulai dari aspek fisik, kemampuan sensorik dan motorik, hingga emosi dan sosial. Pada usia ini,
anak juga sudah mulai bisa berbicara  dengan lebih lancar, berjalan, berlari, memanjat, dan melompat. 
Untuk mengetahui bagaimana tumbuh kembang anak usia 2 tahun yang ideal, mari simak artikel berikut
ini. 
Berbagai Aspek Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun
Berikut ini adalah panduan tumbuh kembang anak 2 tahun secara umum berdasarkan beberapa aspek: 

1. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik anak usia 2 tahun mencangkup kenaikan berat badan dan tinggi  badan. Idealnya,
berat badan anak laki-laki usia 2 tahun adalah 10–13 kg, dengan tinggi badan mencapai kisaran 82–92
cm. 
Sementara itu, berat badan ideal anak perempuan usia 2 tahun berkisar antara  9–13 kg, dengan tinggi
badan sekitar 80–92 cm. Selain itu, beberapa anak juga  mulai mengalami pertumbuhan 16 gigi
pertamanya di usia ini. Meski demikian,  jumlah gigi yang tumbuh bisa bervariasi pada tiap anak. 
2. Perkembangan sensorik dan kognitif 
Anak usia 2 tahun biasanya mulai berbicara dengan menggabungkan 2–3 kata dan kosakata yang
dimilikinya juga akan meningkat menjadi sekitar 50–300 kata.
Dengan kosakata yang semakin banyak, anak juga mulai bisa berkomunikasi tentang kebutuhannya.
Pada usia ini, anak sudah dapat memberi tahu orang di sekitarnya bahwa ia ingin ke toilet, haus dan
lapar, atau ingin bermain. 
Selain itu, anak usia 2 tahun idealnya sudah mulai bisa memakai dan melepas baju sendiri. Ia juga mulai
bisa menyusun balok mainan serta membedakan bentuk dan  warna. 
Anak juga bisa menunjukkan objek yang Anda sebutkan, mulai mengetahui nama-nama anggota
keluarga atau orang yang dekat dengannya, mengenali nama  bagian tubuhnya, dan memahami perintah
dua langkah, misalnya “lempar bola” atau “ambil sepatumu”. 
3. Perkembangan keterampilan motorik
Perkembangan keterampilan motorik mencakup kemampuan berlari dan berdiri dengan keseimbangan
yang lebih baik. Misalnya, anak bisa berdiri sambil mengambil objek, melempar bola, dan menendang
bola tanpa kehilangan  keseimbangan. 
Selain itu, anak juga mulai terampil di lingkungannya, seperti memutar gagang pintu, memperhatikan
buku dan membalik halamannya, menyusun balok mainan, serta  berjalan menaiki atau menuruni
tangga sendiri sambil berpegangan. 
4. Perkembangan emosi dan sosial 
Anak usia 2 tahun biasanya mulai menunjukkan kemandirian dan suka meniru orang  lain yang lebih tua
darinya. Selain itu, anak usia ini juga mulai bersemangat bertemu  dan bermain bersama teman-
temannya. 
Dalam hal emosi, anak yang berusia 2 tahun lebih dapat mengendalikan emosinya. Meski demikian,
anak usia ini umumnya mengalami masalah kebiasaan, seperti  mengisap jempol, mengalami mimpi
buruk, dan temper tantrum. 
Temper tantrum adalah kondisi ketika emosi anak meledak-ledak, bahkan hingga  menggigit,
menendang, atau menjerit-jerit. Hal ini biasanya terjadi karena anak  belum bisa mengungkapkan apa
yang dirasakannya atau berusaha ingin  menyampaikan apa yang ia rasakan hingga membuatnya
frustrasi. 
Anak usia 2 tahun akan memperlihatkan perilaku temper tantrum ketika ia sedang  merasa lelah, lapar,
atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun,  bukan berarti tantrum boleh dibiarkan
begitu saja. Penting bagi para pengasuh atau orang tua untuk bisa menenangkan anak ketika ia sedang
tantrum. 

Tips Mendorong Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun
Untuk mendukung dan mengoptimalkan proses tumbuh kembang Si Kecil yang  sedang berusia 2 tahun,
Bunda dan Ayah dapat mencoba beberapa cara berikut ini: 
? Berikan Si Kecil makanan sehat dan bergizi lengkap serta seimbang.
? Libatkan Si Kecil dalam kegiatan sehari-hari keluarga, seperti membongkar  belanjaan,
mencuci buah dan sayuran, menyiram tanaman, atau merapikan  tempat tidur. 
? Ajak Si Kecil untuk bermain secara aktif, misalnya bermain balok atau  membangun
menara. Coba hindari Si Kecil dari kegiatan pasif, seperti  menonton televisi atau
bermain gadget terlalu lama. 
? Bacakan dongeng dan biasakan untuk mengajak Si Kecil berkomunikasi. Cara ini bisa
memperkaya kosakata, kemampuan berbahasa, dan  membantunya mengekspresikan
diri secara kreatif. 
? Pastikan Si Kecil mencukupi waktu istirahatnya. Waktu tidur yang dibutuhkan  untuk
anak usia 1–3 tahun minimal 12 jam dan maksimal 14 jam sehari.
? Ajarkan Si Kecil cara memakai dan melepas baju serta bagaimana menggunakan toilet
yang benar. 
? Berikan pujian kepada Si Kecil ketika ia melakukan sesuatu dengan benar atau mau
membantu Bunda dan Ayah. 
Dalam memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak usia 2 tahun, pastikan nutrisi hariannya selalu
terpenuhi. Buah-buahan, sayuran, sumber karbohidrat, sumber protein, susu, dan lemak sehat tak boleh
terlewatkan dalam menu harian Si Kecil, ya. 
Bila Si Kecil mengonsumsi susu formula pertumbuhan, berikan susu yang tepat untuk mendukung
tumbuh kembangnya. Sebagai pilihan yang lebih sehat, Bunda dan Ayah bisa memberikan susu
formula pertumbuhan dengan kandungan prebiotik FOS dan GOS yang telah teruji klinis dapat
meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. 
Peningkatan jumlah bakteri baik di usus membuat fungsi pencernaan berjalan optimal, yang mana hal ini
akan membawa dampak positif terhadap tumbuh kembang Si Kecil secara keseluruhan. Jadi, nutrisi yang
tepat dan pencernaan yang sehat adalah kunci penting dari kehebatan Si Kecil.   
Namun perlu diingat, setiap anak memiliki laju tumbuh kembang yang yang berbeda-beda. Sebagai
contoh, anak yang dibesarkan secara bilingual mungkin bisa mengalami sedikit keterlambatan dalam
berbicara. 
Selain itu, keterlambatan tumbuh kembang anak usia 2 tahun juga bisa ditunjukkan melalui tanda-tanda
berikut, misalnya anak tidak bisa berlari atau berjalan dengan benar, tidak bisa berbicara, tidak tertarik
untuk bermain dengan orang lain atau  mainannya, dan tidak mampu mengekspresikan emosinya. 
Guna memastikan dan mendeteksi lebih dini hambatan atau masalah tumbuh  kembang, para orang tua
dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan tumbuh  kembang anak ke dokter agar mendapatkan
penanganan yang tepat. 
Semakin dini masalah terdeteksi, semakin baik pula peluang anak untuk bisa tumbuh dan berkembang
secara optimal. 
Source: alodokter.com

Artikel Lainnya

Lorem ipsum, or lipsum as it is sometimes known, is dummy text used in laying out print, graphic or web designs. The passage is attributed to an unknown typesetter in the 15th century who is thought t...

Tahukah Millennial Parents bahwa anak-anak dengan tahun lahir 2011-2020 termasuk Generasi Alfa? Hal tersebut diungkapkan oleh McCrindle, lembaga peneliti dan ahli komunikasi di Australia. Menurut McCr...

Anak kecil memang identik dengan perilaku suka menangis, tapi tentu ada alasan ia melakukan hal tersebut. Namun berbeda halnya jika anak Anda sering menangis, bahkan tanpa alasan yang jelas. Hal ini t...

Menjaga kesehatan dan kebersihan kulit si Kecil menggunakan sabun mandi anak antibakteri dan tanpa deterjen SLS bisa jadi salah satu cara merawat kulit anak. Kulit adalah organ tubuh yang sangat penti...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................