Terlalu Banyak Konsumsi Gula Saat Sarapan

Rabu, 11 Januari 2017 | 09:20 WIB Penulis : Erni Wulandari


Sarapan pagi penting sebagai modal energi untuk beraktifitas, namun survei terbaru dari Inggris menyebut menu sarapan pagi anak bisa jadi tidak sehat karena kebanyakan gula. Public Health England merilis hasil survei yang dilakukan pada 200 orangtua yang memiliki anak berusia 4 hingga 10 tahun. Ditemukan bahwa pada saat sarapan anak bisa mengkonsumsi hingga 11 gram gula atau setara dengan 3 buah gula balok. Jika dirata-rata anak bisa mengkonsumsi hingga 1.000 balok gula saat sarapan hanya dalam satu tahun. Hal ini berlebihan dan memperbesar resiko masalah kesehatan akibat gula seperti diabetes, obesitas hingga masalah gigi dan mulut.
Anak-anak yang terlalu mengkonsumsi terlalu banyak gula saat sarapan. Padahal kita tahu sarapan merupakan hal yang penting untuk mempersiapkan anak menghadapi harinya. Satu mangkuk sereal yang disajikan saat sarapan mengandung kurang lebih 9 gram gula. Jika ditambah dengan susu coklat yang digunakan di sereal dan jus jeruk yang diminum, kandungan gula bisa mencapai 19 gram.
Menariknya 84% orangtua mengatakan porsi sarapan dengan sereal, susu dan jus merupakan menu sarapan sehat. Padahal menurut Alison Tedstone, pakar  nutrisi dari Public Health England menu sarapan sehat bukanlan menu sarapan yang tinggi karbohidrat, namun seimbang antara karbohidrat, protein serta serat. 
Sebelumnya dr Frieda Handayani Kawanto, SpA(K), mengatakan kebutuhan sayur balita kurang lebih 200 hingga 400 gram perharinya. Jika dikonversikan sebagai porsi makan mengatakan porsi tersebut sama dengan penyajian menu buah dan sayur dalam 2,5 mangkuk. Misalkan menu sayur saat sarapan, makan siang dan makan malam itu 2 mangkuk dan setengah mangkuknya merupakan porsi snack yang diganti dengan buah.

Artikel Lainnya

Anak menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat bahwa angka kasus COVID-19 pada anak di Indonesia kini menjadi yang tertinggi di Asia. An...

Menurut Psikolog Nessi Purnomo, Psi, MSi, perkembangan moral anak akan sejalan dengan perkembangan kognitifnya. Sehingga perkembangan moral itu berlangsung bertahap seiring dengan pertambahan usianya ...

Orang tua mungkin berpikir bahwa dengan mengajarkan anak berbagi mainan, maka Anda akan menanamkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, solidaritas, atau kedermawanan pada si kecil. Sekalipun tujuan ...

Jaga agar rambut anak tetap sehat Ketika anak siap belajar tentang perawatan rambut, pastikan kita mengajari mereka kebiasaan merawat rambut yang baik. Dari masa kanak-kanak sampai ke sekol...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................