Apakah benar setiap anak membutuhkan suplemen harian atau vitamin? Para ahli menjawab “belum tentu”. Idealnya, anak-anak mendapatkan vitamin melalui diet seimbang dan sehat yang bera...
Senin, 11 Juli 2016 | 15:53 WIB Penulis : Erni Wulandari
Mengapa banyak mainan anak-anak dibuat berwarna kuning dan merah, sementara warna kebanyakan seragam petugas keamanan atau satpam adalah biru gelap, atau juru rawat berseragam hijau pupus selain putih? Pilihan warna-warna itu bukan kebetulan.
Manusia mengembangkan pengenalan warna sejak berusia satu bulan. Pada usia itu, warna merah, kuning, dan hijau mulai dikenali. Para ahli pun berkeyakinan warna merupakan salah satu stimulus penting bagi perkembangan anak.
Beragam riset mendapati warna mampu memberikan banyak efek. Hijau pupus pada seragam perawat, misalnya, diyakini memberikan efek menenangkan. Sejumlah ahli sampai mengembangkan metoda untuk mengatasi gangguan emosi atau psikologi memakai bantuan warna, colourology alias terapi warna.
Dalam perkembangannya, keyakinan mengenai efek warna meluas penerapannya sampai ke kehidupan sehari-hari. Misalnya pada pemilihan warna dinding, alat tulis, gadget, atau bahkan pakaian. Pemilihan warna yang tepat diharapkan bisa menjadi stimulus bagi suasana dan kondisi psikologi.
Kenapa Mainan Anak Berwarna Kuning dan Merah?
Pada anak-anak paparan warna yang tepat diharapkan turut merangsang pengembangan karakter positif. Suzy Chiazzari dalam buku berjudul The Complete Book of Color menuliskan bahwa beberapa warna dapat membangkitkan keberanian dan kepercayaan diri sang buah hati.
Warna merah, misalnya, diyakini menggugah energi yang lebih mengaktifkan pikiran. Seperti dikutip dari Daily Mail, warna ini pun dipercaya bisa memacu kerja jantung dan sirkulasi darah.
Baca juga : Jangan banyak memberi mainan berbunyi pada anak karena dapat mengganggu kemampuan bicaranya
Selain merah, tulis Suzy, warna kuning juga baik bagi anak. Warna ini disebut membantu perkembangan intektual anak karena menggugah kerja otak dan menguatkan sistem saraf. Adapun penyebab warna ini banyak dipakai untuk mainan anak adalah efek ceria dan bahagia yang juga ditimbulkannya.
Karena itu, untuk membantu mengembangkan karakter anak sejak awal, warna-warna yang tepat bisa mulai dipakai untuk pilihan cat kamar hingga pakaiannya. Namun, bila anak-anak punya selera warna tersendiri untuk ruang dan barang-barang—biasanya mulai usia tiga tahun—tak perlu khawatir juga, ada alternatif lain.
Paparan warna berefek positif tak melulu bisa didapat anak dari dinding, mainan, ataupun pakaian. Warna-warna ini bisa pula didapat dari tontonan edukatif atau bahkan film kartun yang sudah diseleksi orangtua.
Untuk memastikan paparan warna positif sampai kepada anak yang menonton tayangan itu, pilihan peranti tayangnya juga harus dicermati. Layar digital—yang sekarang banyak dipakai untuk monitor komputer dan televisi—sudah mengembangkan teknologi warna.
Sumber : Kompas Health
Apakah benar setiap anak membutuhkan suplemen harian atau vitamin? Para ahli menjawab “belum tentu”. Idealnya, anak-anak mendapatkan vitamin melalui diet seimbang dan sehat yang bera...
Agar si kecil semakin kebal dari penyakit, tingkatkan pertahanan tubuhnya dengan melakukan tip dari dr. Nia Kurniati, Sp. A (K), Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM ini. ...
Perbedaan Gejala Campak dan Alergi Campak dan alergi memiliki perbedaan dalam banyak hal, terutama gejalanya. Tanda dan gejala campak muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Tanda ...
Memiliki anak yang cerdas adalah idaman para orangtua. Untuk itu berbagai informasi tentang cara membuat cara membuat anak lebih cerdas banyak dicari para orangtua, meskipun sebuah penelitian dari Uni...