Jika Anak Suka Berkata Kasar

Senin, 21 November 2016 | 09:32 WIB Penulis : Erni Wulandari


Anak sering bereksperimen dengan kata, dan sangat ingin tahu bagaimana orang dewasa akan bereaksi. Hampir semua anak pernah mengatakan atau mengekspresikan kata kasar. Meski begitu, sering kali ia tidak tahu arti kata yang diucapkan. Bisa jadi, ia hanya mencari perhatian Bunda, merasa senang atau bangga melihat reaksi ‘kaget’ dan perasaan tidak nyaman orang dewasa akibat perilakunya itu.

Bunda bisa mencegah perilaku tersebut, dengan memberi contoh berbahasa yang baik. Anak belajar dari orang tuanya, sebagai orang dewasa pertama di sekitarnya. Jika Bunda bisa mengontrol cara bicara, anak akan meniru. Beri kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan rasa marah atau kesal kepada orang tua. Hal itu bisa menurunkan kemungkinannya berkata kasar saat marah.

Penting untuk Bunda ingat:
Tetap tenang dan kendalikan diri! Tarik napas agar bisa bereaksi dengan tenang dan mengeluarkan nada suara yang ‘normal’. Lalu, perhatikan penyebab anak berkata demikian.

Bunda juga bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Abaikan, sehingga anak tidak punya alasan mengulang perkataannya. Jangan meneriaki ketika ia mengatakan hal tersebut.

- Daripada menunjukkan reaksi kaget atau terganggu, bersikaplah tenang, dan tanyakan, “Apa yang tadi kamu katakan? Apakah artinya?”

- Mencoba berempati kepada situasi hati anak. Katakan, “Kelihatannya kamu kesal, ya?” dan bantulah menyelesaikan konflik

- Katakan terus terang keberatan Bunda. Misalnya, “Bunda paham kalau kamu marah, tetapi tidak perlu mengatakan hal itu.” Lantas, jelaskan aturan berbahasa di rumah.

- Jika anak terus menggunakan kata-kata kasar, berikan ia konsekuensi. Misalnya, mengurangi waktu bermainnya. Atau, bila ia berhasil mengurangi kata-kata tersebut, maka Anda memberi ia hadiah (pujian,
pelukan, tambahan waktu bermain, dll.).

- Ajarkan kata-kata lain yang bisa ia gunakan, dan lebih diterima lingkungan.

Artikel Lainnya

1. Luka pada bibir Rasa nyeri bisa terjadi karena benturan yang keras. Redakan dengan mengompresnya dengan es batu. Kompres ini juga berguna untuk membantu menghentikan pendarahan. Jika si kecil meno...

Setelah semakin besar, sebagian anak memang tidak mau terikat di stroller atau pun car seat karena menganggap hal itu membatasi kebebasannya. Karena terikat, ia merasa gerakannya terbatas dan tidak le...

Anak akan merasa nyaman dan diperhatikan, saat ia memiliki kedekatan dengan orang tuanya. Sayangnya, banyak orang tua yang tak punya banyak waktu untuk anak karena sibuk bekerja. Meski Mom sibuk kerja...

Orang tua mungkin berpikir bahwa dengan mengajarkan anak berbagi mainan, maka Anda akan menanamkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, solidaritas, atau kedermawanan pada si kecil. Sekalipun tujuan ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................