Amelia Hirawan seorang psikolog anak dalam satu kesempatan menegaskan, ada dua faktor yang memengaruhi perilaku anak, yaitu faktor internal (pembawaan) dan eksternal (lingkungan, orang tua dan keluarg...
Jumat, 20 Januari 2017 | 09:08 WIB Penulis : Erni Wulandari
Tindakan balita yang masih tak terkontrol terkadang membuat Bunda 'gemas'. Tanpa sadar, terkadang Bunda pun kelepasan membentaknya untuk menunjukkan sisi tegas Bunda. Menurut Dr. Ming-Te Wang, profesor bidang psikologi pendidikan di University of Pittsburgh, Pennsylvania, AS, memarahi anak dengan berteriak bisa merusak kepribadian mereka saat besar nanti. Inilah beberapa dampaknya:
1. Minder: Terus-menerus dibentak, apalagi disertai memberikan label negatif pada anak akan membuatnya jadi tidak percaya diri. Ia akan menganggap dirinya sebagai anak yang tidak berharga.
2. Agresif: Balita yang selalu dimarahi cenderung menunjukkan perilaku agresif dan memberontak. Saat lebih besar, ia tidak akan segan berlaku kasar pada anak lainnya, misalnya mendorong, memukul, dan menggigit.
3. Ketakutan: Sering diomeli akan membuat balita merasa ketakutan. Sifat ini bisa menyebabkan anak susah bersosialisasi dan menghambat kemampuannya dalam memecahkan masalah.
4. Sulit konsentrasi: Efek dari selalu dibentak akan membuat anak bisa mengalami gangguan konsentrasi.
Amelia Hirawan seorang psikolog anak dalam satu kesempatan menegaskan, ada dua faktor yang memengaruhi perilaku anak, yaitu faktor internal (pembawaan) dan eksternal (lingkungan, orang tua dan keluarg...
Aktifnya kegiatan anak di luar rumah terutama sejak memasuki usia 3 tahun, membuat kulitnya mudah terpapar berbagai debu, polusi, dan bakteri. Hal ini menuntut setiap orangtua untuk mulai beralih memb...
Kok Balita Tidak Bosan-bosan Bertanya yah ? Selalu ingin tahu. Bunda kerap frustrasi dan kesal dengan pertanyaan "mengapa". Memang begitu. Tuhan menciptanya juga sudah begitu. ...
Bermain merupakan rutinitas yang menyenangkan yang ternyata dapat menjadi media edukasi bagi anak. Namun, kadang kala anak suka merasa merasa bosan dengan mainan yang dia punya. Nah, untuk Moms yang t...