Cacar air adalah penyakit kulit yang disebabkan virus Varicella zoster. Penyakit ini ditularkan melalui udara. Gejala utamanya adalah timbul lenting berair dengan dasar kulit kemerahan di kulit. Kadan...
Rabu, 01 Maret 2017 | 13:50 WIB Penulis : Erni Wulandari
Dalam buku Tumbling Toddlers, Jeff Lula, President of Fun & Fit Gymnastics Centers di California, AS, menjelaskan bahwa jungkir balik atau koprol adalah wujud kesiapan motorik kasar dan kelenturan anak. Saat melakukannya, gerakan anak belum tentu sempurna, sebab jungkir balik adalah gerakan yang cenderung sulit dan membutuhkan keterampilan menyeimbangkan diri. Saat balita hendak melakukan kegiatan ini, sebaiknya tidak dilarang.
Namun berikan respon positif dan lakukan 7 hal ini:
1. Memuji anak.
Tahan komentar khawatir Bunda, gantilah dengan pujian. Ini respon pertama yang paling tepat, sebab dapat memberi penguatan positif pada anak yang tengah berusaha melakukan keterampilan baru.
2. Bantu anak melakukannya.
Untuk itu, ketahui teknik gerakan jungkir balik -lihat boks. Mengajari anak jungkir balik, bisa menjadi acara bermain bersama yang menyenangkan. Kesempatan itu juga menjadi ajang untuk menguatkan rasa percaya anak kepada Anda.
3. Sediakan alas empuk sebagai landasan jungkir balik.
Gunanya, meredam benturan yang terjadi ketika anak berguling dengan punggung.
4. Cidera ditandai dengan nyeri otot, misalnya otot leher, bahu, atau tangan.
Cidera saat melakukan gerakan jungkir balik, umumnya terjadi karena posisi leher tidak tepat. Jika anak mengeluh nyeri, hentikan aktivitas dan kompres area nyeri dengan kompres panas. Suhu panas bisa melenturkan ketegangan otot. Setelahnya, bawa si kecil ke dokter, untuk diperiksa dan mendapat penanganan medis yang tepat.
5. Penuhi keinginan anak untuk mengulang-ulang latihan ini.
6. Tetap awasi anak melakukan gerakan jungkir balik,
meski pun ia sudah tidak membutuhkan bantuan Bunda. Koreksi, bila melihat gerakannya tidak tepat.
7. Libatkan anak dalam kegiatan gimnastik jika ia terlihat berbakat dan sangat tertarik pada aktivitas ketrampilan olah tubuh.
Manfaat yang didapat, menurut Lula, akan berlipat ganda. Menurutnya, "Mengikuti program pelatihan gimnastik tidak sekadar membuat anak mahir melakukan gerakan-gerakan seperti jungkir balik, tetapi mendorong rasa percaya diri, membuatnya bersosialisasi, dan tentunya mengembangkan disiplin. Kondisi ini mendorong anak menjadi pribadi yang tidak hanya terampil, tetapi juga fokus pada sebuah pencapaian."
Cacar air adalah penyakit kulit yang disebabkan virus Varicella zoster. Penyakit ini ditularkan melalui udara. Gejala utamanya adalah timbul lenting berair dengan dasar kulit kemerahan di kulit. Kadan...
Agar anak bisa bermain sepuasnya, orang tua terkadang sampai lupa mengingatkan jam tidur mereka atau memang sengaja membiarkan mereka tidur di jam sesukanya. Padahal ini tidak dibenarkan. Sebuah pe...
Pernah mendengar istilah trigger finger, Moms? Trigger finger adalah kondisi yang memengaruhi pergerakan jari, yakni jari kaku dalam posisi tertekuk. Pada anak-anak, jari yang p...
Picky eater pada anak adalah suatu tahapan yang normal, karena pada dasarnya semua anak akan memalalui tahapan memilih-milih makanan pada saat usia 2 sampai 3 tahun. Jika anak mengalami kesulitan maka...