Makan Sahur, Hindari Menghangatkan 4 Sayuran ini

Senin, 05 Juni 2017 | 10:33 WIB Penulis : Erni Wulandari


Dengan alasan menghemat waktu dan tenaga, karena waktu sahur yang pendek, untuk makan sahur  biasanya kita menghangatkan kembali makanan matang yang sebelumnya kita simpan di kulkas.  Namun ternyata tak semua makanan aman dipanaskan kembali,  karena proses pemanasan dapat mengubah struktur kimia dalam makanan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.  Empat sayuran di  bawah ini, menurut Jansen Ongko, MSc, RD, konsultan gizi dan pendiri www.lagizi.com, sebaiknya tidak dihangatkan kembali.

Jamur
Jika  sudah telanjur memasak jamur dalam porsi yang cukup besar, lebih baik mengonsumsinya dalam keadaan dingin tanpa perlu melakukan pemanasan kembali. Pemanasan pada jamur dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau perut kembung.

Brokoli
Rutin mengonsumsi brokoli dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Namun, brokoli juga mengandung nitrat, yang apabila dipanaskan berulang, dapat memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh.

Seledri
Sayuran ini biasanya digunakan sebagai penguat aroma sup. Sayuran ini juga kaya akan kandungan gizi, seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, C, E, dan K. Pemanasan berulang pada seledri akan merusak kandungan gizi yang  di dalamnya. Pada seledri juga terdapat nitrat yang akan berubah menjadi nitrit apabila dipanaskan secara berulang. Apabila ingin menggunakan seledri, lebih baik taburkan saja irisan saledri mentah di atas sup yang akan dihidangkan agar tetap dapat memperoleh kandungan gizinya.

Bayam
Bayam mengandung zat besi. Itu sebabnya  sayuran ini akan berwarna kehitaman setelah beberapa jam dimasak. Bayam  memang tak boleh dipanaskan berulang kali. Hal ini disebabkan karena oksidasi pada zat besi bayam akan  membahayakan tubuh. Kandungan zat besi akan berubah menjadi karsinogen yang memicu timbuhlnya kanker, setelah dipanaskan kembali. Sementara kandungan nitrat pada bayam akan berubah menjadi nitrit yang juga bersifat karsinogenik.

 

Sumber : AyahBunda

Artikel Lainnya

Karakteristik Anak yang Hiperaktif Terkadang sangat sulit membedakan anak yang aktif dan hiperaktif, karena biasanya sama-sama ditunjukkan dengan perilaku tidak bisa diam dan duduk tenang. Namun, t...

Hiperaktif adalah tanda klasik dari Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Akan tetapi, perlu diingat bahwa hiperaktif juga bisa terjadi karena kondisi lainnya. Lantas, apa penyebab anak hip...

Tantrum, bisa mulai terjadi saat anak memasuki usia 15 bulan, namun paling sering terjadi antara usia dua dan empat tahun. Meski frekuensi tantrum berbeda pada setiap anak, tapi pada anak yang aktif d...

Bagaimana cara mengatasi anak sering bangun malam? Akan repot sekali bila anak sering bangun malam saat tidur. Selain tidurnya jadi tidak berkualitas, Moms juga juga akan kelelahan dan tak bisa ber...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................