5 Gangguan Perut yang Sering Dialami Anak

Rabu, 16 Agustus 2017 | 10:12 WIB Penulis : Erni Wulandari


Jangan remehkan gangguan perut pada anak, bisa jadi itu hal serius yang sedang terjadi pada anak Bunda. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya.

1. Gumoh
Kapan muncul Sering terjadi pada bayi.

Gejala Bayi menjadi rewel, cengeng, kadang-kadang sampai menjerit. Pada kasus yang berat, mungkin dijumpai darah pada gumoh si kecil, biasanya karena ada gangguan menelan atau batuk kronis berulang.

Penyebab Pengeluaran isi lambung ke dalam saluran pencernaan atas yang berlangsung tidak secara terus-menerus, namun hanya sesaat.

Akibatnya Gumoh yang terjadi terus-menerus bisa menyebabkan komplikasi, yakni radang saluran pencernaan bagian atas (asam lambung masuk saluran pencernaan atas).

Kapan ke dokter Biasanya anak gumoh setelah minum susu atau menangis. Itu wajar. Tapi, jika gumohnya terus berlangsung, segera bawa si kecil ke dokter. Dikhawatirkan terjadi komplikasi.

2. Sembelit
Kapan muncul Sekitar 40% di antaranya diawali sejak anak berusia 1-4 tahun.

Gejala

  • Anak malas pup, sehingga sembelit menjadi-jadi.
  • Ada rembesan cairan (soiling) yang mengotori celana anak. Ini terjadi sebab anak tidak bisa pup.

Penyebab

  • Sebagian besar sembelit pada anak terjadi akibat organ pencernaan tidak menjalankan fungsinya.
  • Berbagai hal yang bisa menyebabkan sembelit adalah perubahan pola makan, kurang minum, atau asupan susu berlebihan.
  • Luka pada lubang anus. Biasanya luka tersebut terjadi pada waktu anak mengejan untuk pertama kalinya saat pupnya keras.
  • Kelainan hormon dan karena obat-obatan.

Akibatnya Si kecil memilih menahan pup untuk menghindari rasa sakit yang timbul.

Yang harus dilakukan

  • Mengeluarkan pup ‘secara paksa’ dengan cara memberinya jelly. Jangan gunakan sabun, sebab bisa menyebabkan iritasi. Cara lain adalah memasukkan obat khusus ke dalam lubang anus.
  • Mencegah berulangnya akumulasi pup dengan melakukan terapi secara rutin. Misalnya, pemberian obat-obatan tertentu.
  • Meningkatkan konsumsi air dan asupan makanan berserat.

Kapan ke dokter Sembelit pada anak memerlukan tahapan pengobatan yang terencana. Jadi, anak memang perlu dibawa ke dokter. Nantinya dokter akan melakukan evaluasi terhadap terapi yang sudah dilakukan. Sayangnya, seringkali Bunda baru membawa anak ke dokter setelah terlambat, sebab memilih untuk mengobatinya sendiri dulu.

3. Muntah
Kapan muncul Bisa terjadi pada semua usia.

Gejala

  • Muntah-muntah sebelum atau sesudah makan dan minum.
  • Muntah-muntah setelah kepala terbentur.

Penyebab Muntah adalah gejala berupa keluarnya isi lambung dan usus. Nah, muntah pada bayi dapat terjadi sesudah minum atau makan, dan akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur. Jika merupakan kelainan bawaan sejak lahir, biasanya terjadi penyempitan lambung atau usus halus bagian atas dan terjadi kelainan berupa malrotasi (perputaran) usus. Pada bayi umur 2 bulan, penyebab muntah adalah penyempitan aliran makanan dari lambung ke usus kecil (stenosis pilorus hipertropi), sedangkan pada anak yang lebih besar muntah bisa karena penyakit infeksi (misalnya infeksi saluran pencernaan), trauma kepala (gegar otak), penyakit liver yang dideritanya, dan lain-lain.
Akibatnya Bila tidak diperbaiki faktor penyebabnya, dapat menyebabkan dehidrasi.
Yang harus dilakukan Si kecil harus minum obat muntah untuk sementara waktu, dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kelainan dalam perut.
Kapan ke dokter Segera bawa si kecil berkonsultasi ke dokter.

4. Diare
Kapan muncul Paling sering dialami anak usia 0-2 tahun.
Gejala Anak menjadi dehidrasi, mulai dari dehidrasi ringan sampai berat, bahkan mengancam jiwa. Pada dehidrasi ringan berat badan (BB) anak turun 0-5%, namun ia masih bisa beraktivitas. Pada dehidrasi sedang BB anak turun 5-10%, ia merasa kehausan namun masih bisa duduk. Sedangkan pada dehidrasi berat BB anak turun lebih dari 10%. Ia merasa lemas, haus berat, dan sering mengigau.
Penyebab Ada beberapa penyebab diare, yakni virus (50-70%) Rotavirus, bakteri (25%) E. Coli, Shigela vibrio cholerae, salmonela, serta protozoa (5%) jenis cryptosporidium. Anak bisa tertular kuman-kuman penyebab diare ini melalui makanan dan minuman yang tercemar, misalnya akibat tidak terjaganya kebersihan peranti makan dan minum atau tangan.
Akibatnya Si kecil akan kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit tubuh karena muntah dan diare yang cair.
Yang harus dilakukan

  • Mengganti cairan yang hilang dengan pemberian oralit, yang kebutuhannya tergantung dari berat ringannya dehidrasi.
  • Secepatnya memberi nutrisi setelah muntah berhenti. Pada beberapa kasus, diare bisa pula diikuti muntah-muntah. Pemberian ASI atau pemberian makanan lengkap setelah 4 jam rehidrasi.
  • Teruskan pemberian makanan sesuai umur anak dengan menu yang sama ketika ia sehat. Ini dilakukan untuk mengganti nutrisi yang hilang. Sebaiknya makanan diberikan sedikit tapi sering.
  • Berikan anak suplemen zinc untuk meningkatkan kekebalan dinding usus besarnya.

Kapan ke dokter Sebaiknya anak dibawa ke dokter untuk mengetahui penyebab diare dan mendapat obat yang tepat. Bila penyebabnya adalah virus serta dehidrasinya termasuk ringan atau sedang, anak bisa dirawat di rumah. Namun, jika mengalami dehidrasi berat, si kecil perlu dirawat di rumah sakit.

5. Sakit perut berulang
Kapan muncul Bisa terjadi pada semua umur.
Gejala Pada bayi dan anak, gejala sakit perut berulang tergantung pada umur. Pada usia 0-3 bulan biasanya berupa muntah. Pada usia 3 bulan hingga 2 tahun gejala yang muncul adalah muntah, menjerit, menangis, dan tanpa adanya trauma yang dapat dijelaskan secara persis. Usia 2-5 tahun anak sudah dapat mengatakan sakit perut, namun lokasinya belum bisa ditunjukkannya secara tepat.
Penyebab

  • Bisa akibat organ pencernaan tidak menjalankan fungsinya, bisa pula akibat adanya kelainan pada organ tubuh.
  • Faktor sosial atau psikis. Misalnya, sakit perut muncul ketika anak malas sekolah karena trauma atau ketakutan terhadap guru atau di-bully temannya.
  • Infeksi, seperti infeksi bakteri.
  • Intoleransi karbohidrat bagi anak yang berbakat alergi.

Akibatnya Sering terjadi gangguan tumbuh kembang.
Yang harus dilakukan Tak mudah mendiagnosisnya dan butuh prosedur pemeriksaan lebih lanjut. Sebaiknya segera konsultasi pada dokter sebelum terlambat.

 

Sumber : Parenting.co.id

Artikel Lainnya

Waktu Tidur Ideal Sesuai Usia Anak Nah, sebelum membahas lebih lanjut, yuk kenali dulu kebutuhan durasi tidur anak karena sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, salah satunya usia. Mela...

Anak Mudah Marah, Wajarkah? Contohnya saat menginginkan sesuatu dia harus mendapatkannya. contohnya si kecil main di taman dekat rumah, anak pun berperilaku seperti itu, langsung marah dan ngamuk kep...

Menurut Mary Dobbins, MD, dokter spesialis anak merangkap psikiater anak dari Illinois, Amerika Serikat, pendekatan yang salah berisiko membuat anak menjadi lebih takut kegelapan. Dengan mengecilkan a...

Jangan bingung atau panik ketika mendapati Si Kecil mulai memukuli temannya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi seperti ini, Moms. Kenali alasannya Hal ini...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................