Waktu Tidur Ideal Sesuai Usia Anak Nah, sebelum membahas lebih lanjut, yuk kenali dulu kebutuhan durasi tidur anak karena sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, salah satunya usia. Mela...
Selasa, 06 Februari 2018 | 15:06 WIB Penulis : Erni Wulandari
Bagi si 1-2 tahun, pagi, siang, sore, dan malam bukanlah sesuatu yang nyata alias abstrak, karena tidak menjelaskan apapun. Konsep waktu belum dipahaminya dengan benar. Namun, tak berarti dia tidak tertarik dengan waktu. Buktinya, ia bisa bertanya, “Bunda, Ayah sudah pulang apa belum?” Inilah si 1-2 tahun, yang tidak langsung paham ketika Anda berkata, “Yuk, tidur. Sudah malam.” Atau, “Mandi, yuk, sudah sore.”
Itu sebabnya ia sering salah sebut, ‘tidur malam’ saat seharusnya dia tidur siang. Pemahaman konsep waktu seperti hari, tanggal, jam, akan tumbuh sejalan dengan berkembangnya kesadaran. Dan pemahaman ini datang secara bertahap.
Bukan hal aneh bila ia tak mau tidur dan malah asik bermain sampai lewat tengah malam, esoknya bangun sebelum subuh dan mengajak Bunda ngobrol atau jalan-jalan. Tidur setelah makan siang sampai lewat magrib, seolah itu adalah tidur malamnya.
Tingkahnya tentu membuat Bunda lelah karena mengikuti pola si kecil yang mirip burung hantu. Untuk mengajak anak Bunda lepas dari waktu terbalik, berikut ini beberapa caranya:
Jadwalkan rutinitas karena sangat membantu anak untuk mengenal dan terbiasa dengan konsep waktu. Jam biologis anak perlu dilatih, misalnya sarapan pada pukul 08.00, camilan pukul 10.00 dan 15.00, makan siang pukul 12.00, mandi sore pukul 16.00. Di sini anak mengenal keteraturan.
Berikan aktivitas ringan pada malam hari seperti mendongeng atau membacakan buku cerita. Tujuannya untuk merangsang tubuh anak menjadi rileks dan siap untuk tidur malam. Aktivitas dengan gerakan-gerakan besar, seperti meloncat atau berlari akan membuat tubuh menjadi bugar, akibatnya anak akan sulit tidur. Anak yang siang hari tidak terlalu aktif, biasanya akan aktif di malam hari. Aktivitas ringan bisa menjadi tanda bahwa aktivitas pada malam hari berbeda dengan siang hari.
Buat daftar keinginan untuk anak. Siapkan rencana hari esok untuk si kecil. Bunda bisa mulai dengan cara bercerita pada malam hari. Misalnya, “Nak, besok pagi kita mau apa, ya?” “Bangun tidur, kamu minum susu, ya? Lalu kita mandi. Sehabis mandi, kita sarapan lalu ke taman main perosotan.” Atau Bunda bisa membuat daftar yang tertempel di pintu kulkas. Gunakan gambar, misalnya gambar segelas susu dari guntingan kardus susu, sabun mandi dari gambar bungkus sabun, gambar sepiring nasi dan gambar playground secara berurutan.
Batasi jam tidur siang si kecil hanya 2-3 jam. Pembatasan waktu ini untuk mengantsipasi si kecil sulit tidur pada malam hari. Juga untuk mengenalkan anak tentang perbedaan waktu tidur, karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tidur siang berbeda dengan tidur malam.
Sodorkan konsep siang dan malam dari cerita bergambar, film, dan mengajak anak melihat bulan dan bintang di malam hari. Jelaskan pula siang hari ditandai dengan sinar matahari dan orang-orang melakukan kegiatan di luar rumah. Sedangkan pada malam hari semua orang melakukan kegiatan di dalam rumah.
Biasakan tepat waktu agar anak tidak bingung dengan konsep waktu yang ingin Bunda ajarkan. Bila Bunda membiasakan mandi sore pukul 16.00, jangan diganti menjadi pukul 18.00 atau 13.00. Hal ini dapat mengacaukan pemahaman anak soal waktu.
Sumber : Ayahbunda
Waktu Tidur Ideal Sesuai Usia Anak Nah, sebelum membahas lebih lanjut, yuk kenali dulu kebutuhan durasi tidur anak karena sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, salah satunya usia. Mela...
Sebagai orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Salah satunya adalah dengan mengajak anak untuk bermain di luar. Meskipun permainan di luar ruangan seringkali membuat anak kotor, tap...
Moms, ada begitu banyak tipe kecerdasan yang dimiliki anak. Salah satunya, kecerdasan kinestetik. Sama seperti namanya, anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan memproses informasi seca...
Sepatu anak diperlukan untuk melindungi kaki mereka saat beraktivitas di luar ruangan. Agar dapat memberikan perlindungan optimal dan nyaman dipakai, orang tua harus lebih cerdas dalam memilih se...