3 Hari Masuk Angin Pada Anak Tak Sembuh, Waspadai Hal Ini

Selasa, 20 Februari 2018 | 17:26 WIB Penulis : Erni Wulandari


Anak yang masuk angin seringkali dianggap remeh oleh sebagian orang tua. Pengobatan yang diberikan pun umumnya hanya diberi obat masuk angin, diberi pijatan, atau kerokan. Bagaimana setelah 3 hari masuk angin kondisi anak tak kunjung membaik?

"Gejala masuk angin pada anak ada bermacam-macam, orang tua harus bisa sigap mengamati perubahan gejala masuk angin pada anak, sebab jika tidak, kondisi yang dikira masuk angin padahal sebenarnya bukan bisa membuat pengobatan pada anak menjadi terlambat," ujar dr. S. Djokomuljanto, M.Med (Paeds) Sp.A, dokter spesialis anak RS Siloam Lippo Village Karawaci.

Masuk angin pada anak menimbulkan gejala antara lain rewel, kembung, mual, demam, batuk disertai pilek, dan diare. Menurut dr Djokomuljanto, setiap gejala ini memiliki risiko medis yang berbeda-beda. Sehingga jika dalam waktu 3 hari gejala ini masih ada, harus segera memeriksakan anak ke dokter.

Rewel secara non-medis disebabkan oleh kondisi anak yang tidak nyaman, kelelahan, lapar atau kedinginan. Jika setelah 3 hari anak masih kunjung rewel, kemungkinan secara medis anak mengalami infeksi (radang tenggorokan dan radang saluran napas), tumbuh gigi, atau alergi.

Kembung dan mual merupakan rasa tidak nyaman atau nyeri pada anak, yaitu di daerah perut. Secara non-medis wajar terjadi tapi akan hilang oleh defekasi (kentut). Jika 3 hari kemudian anak masih kembung dan disertai penurunan berat badan, muntah dan urine darah, nyerinya menyebar, atau tidak hilang dengan kentut, maka anak wajib diperiksa ke dokter.

Demam umumnya disebabkan oleh respons tubuh membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh, jika setelah 3 hari atau kurang suhu anak tak juga kembali normal, kemudian ada gejala lain seperti tidak mau minum, lemah, kejang, kaku kuduk, sesak napas, diare, dan sakit kepala hebat, anak harus diperiksa lebih lanjut.

Sama halnya dengan demam, batuk juga merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan dahak dan membersihkan jalan napas. Menurut dr Djokomuljanto, tidak masalah jika anak batuk selama 10 kali dalam 24 jam, karena ini respons alami tubuh. Namun jika batuk terus terjadi berulang-ulang, bahkan berdahak, tidak perlu ditunda lagi untuk memeriksa ke dokter.

Diare secara khusus harus diatasi dengan tetap memenuhi kebutuhan cairan anak melalui minum air putih. Pemenuhan nutrisi melalui makan atau ASI juga harus tetap dilakukan. Jika anak mulai gelisah, sulit minum (letargi), muntah terus-menerus, dan tinjanya berdarah, anak harus segera dibawa ke dokter.

"Jika memang sebelum 3 hari kondisi di atas sudah muncul, tidak perlu menunggu lagi, segera diperiksakan ke dokter.

Artikel Lainnya

Anak tidak tidur siang ternyata bisa membuat tantrum Tidur siang hari mungkin hanya berlangsung beberapa jam saja, tetapi hal itu dapat memengaruhi kebutuhan harian Si Kecil. Tidur siang dapat meni...

  Zaman sekarang, gadget adalah barang yang sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Tak terkecuali dengan Si Kecil, yang seringkali dapat hiburan dari bermain gadget. Menurut ps...

“Tidak ada orang lain di dunia ini yang mampu membuat kita marah atau sedih. Semua kemarahan dan kesedihan berasal dari dalam diri kita”. Dua kalimat itu perlu kita tanamkan dalam diri kit...

Sarapan menjadi kebiasan penting bagi sebagian orang yang tak boleh terlewatkan. Bagi para ibu yang ingin menghidangkan sarapan pagi untuk si buah hati. Ada tips mempersiapkan sarapan simpel agar tida...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................