Kejang Demam Pada Anak : Gangguan ini Sering Menyerang Anak 3 Bulan Hingga 5 Tahun

Senin, 11 Maret 2019 | 10:10 WIB Penulis : Erni Wulandari


Ada gangguan yang membuat Moms khawatir, yaitu kejang demam pada anak.  Penyebabnya, kejang demam pada anak kalau tak tepat ditangani dikhawatirkan dapat merusak sel-sel syaraf di otak. Hal yang harus Moms tahu, kejang demam pada anak hanya terjadi pada usia 3 bulan hingga anak berumur 5 tahun. Artinya, anak yang kejang tanpa disertai dengan suhu tinggi bukan termasuk kejang demam.

Demikian juga dengan si  kecil yang usianya belum mencapai 3 bulan, tidak bisa dikatakan mengalami kejang demam. Penyebabnya, di usia itu suhu tubuh bayi gampang naik lantaran anak mudah terpapar infeksi. Selain itu ambang kejang demam pada anak juga cukup rendah.

Kejang demam ada yang berlangsung singkat, disebut kejang demamsederhana. Sementara yang berlangsung lebih dari 15 menit, fokal (hanya sebagian tubuh yang kejang), dan multiple (lebih dari satu kali kejang per episode demam), dikatakan kejang demam kompleks.

PENYEBAB KEJANG DEMAM PADA ANAK 

Hingga kini belum diketahui secara jelas dan pasti apa penyebab kejang demam pada anak, diduga karena ada peningkatan metabolisme, genetik, dan virus herpes simpleks tipe 6. Namun genetiklah yang lebih berperan. Umumnya kejang demam terjadi pada anak gemuk dan anak lelaki. Begitu pun anak dengan kadar natrium rendah dan temperatur tinggi. Keadaan yang paling sering menyebabkan kejang demam untuk pertama kali adalah:

1. Riwayat keluarga dengan kejang demam, pemulangan neonatus lebih dari 28 hari, perkembangan terlambat (misal, kepala kecil, retardasi mental).

2. Setelah kejang demam pertama, ada kemungkinan anak akan mengalami kejang lagi.

3. Faktor risiko terulangnya kejang adalah: usia muda saat terjadi kejang pertama kali, riwayat keluarga dengan kejang demam ataupun epilepsi, cepat kejang setelah demam, dan temperatur yang rendah saat kejang.

CATAT SUHU SAAT ANAK KEJANG DEMAM

Tiap anak punya ambang kejang sendiri-sendiri. Saat ia kejang pertama kali, catat suhunya. Jika sebelumnya 38,5 derajat Celsius sudah kejang, maka yang berikutnya pada suhu 38,5 ada kemungkinan akan kejang lagi. Bila suhu demikian sudah kejang, ada kemungkinan ia akan mudah kejang. Lain hal jika kejang demam yang pertama dalam suhu 41 derajat Celsius, maka ia akan sulit kejang kecuali suhunya mencapai 41 derajat Celcius. Karena merupakan kejang demam, maka demamnya yang harus dicegah.

Bila saat kejang demam pertama suhunya, misal, 40 derajat Celsius, maka saat suhunya 39 derajat Celsius harus cepat-cepat diberi obat anti kejang atau penurun panas.

Cari pula penyebab demam, apakah lantaran infeksi telinga, saluran pernafasan, atau infeksi saluran pencernaan. Bila tak diketahui pasti, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi lumbal. Dokter akan mengambil cairan dari punggung pasien untuk memastikan apakah penyebabnya infeksi susunan syaraf pusat atau bukan; dilanjutkan pemeriksaan EEG bila kejang demam kompleks.

 

 

 

 

Sumber : nakita

 

Artikel Lainnya

Saat ajak anak makan di restoran, tetap pilihkan makanan yang menyehatkan dengan cara ini. Sebuah studi terbaru dari American Journal of Preventive Medicine menyebutkan bahwa menemukan restoran den...

Puluhan orang di kota Wuhan, Cina tengah diidentifikasi terkena pneumonia secara misterius.  Komisi Kesehatan Kota Wuhan pun mengatakan bahwa semua pasien dirawat di karantina dan tidak...

Anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir. Paparan terhadap internet dan media digital pada anak-an...

Mungkin Moms masih bingung sebenarnya bagaimana proses bayi tabung itu, ya. Apakah akan mengalami rasa nyeri ketika proses itu terjadi? Tenang Moms, program bayi tabung di IVF Center RS Pondok Inda...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................