Mulai Kenalkan Olahraga Kepada Si Kecil

Senin, 25 Maret 2019 | 09:53 WIB Penulis : Erni Wulandari


Tentu Mommy sudah sering mendengar pepatah Latin yang mengatakan, Mens sana in corpore sano, bukan? Melalui pepatah ini, kita belajar bahwa di dalam tubuh yang sehat (pasti) terdapat jiwa yang kuat.

Yuk, Moms, tanamkan hal ini juga kepada si Kecil, salah satunya dengan mengajarkan kebiasaan berolahraga.

Dimulai dari Lari, Lempar, Lompat

Kapan sebaiknya kita mengenalkan olahraga kepada anak? “Semuda mungkin, sedini mungkin,” demikian kata dr. Michael Triangto, SpKO, Direktur Slim & Health, Sport Therapy, saat ditemui di kliniknya di daerah Jakarta Barat. Dari mulai sejak batita, anak sudah bisa dikenalkan dengan olahraga. Yang sesuai dengan kemampuannya saja. “Apa kemampuan seorang anak (batita) di usia itu? Apakah lari, lempar, atau lompat? Kita liat perkembangannya dari waktu ke waktu, dari anak mulai berjalan tertatih, berjalan dengan baik, hingga bisa berlari. Nah, kemampuan ini yang kemudian kita kembangkan terus sehingga aktivitas fisik menjadi bagian dari kehidupannya,” tambahnya.

Sesuaikan Jenis Olahraga dengan Minat Anak

Setelah mampu melakukan hal-hal di atas, hal selanjutnya yang harus dilakukan orang tua adalah dengan melihat minat anak. “Cek apakah balita menyukai olahraga permainan atau olahraga bukan permainan. Contoh olahraga permainan itu bulu tangkis, basket, voli, tenis. Sedangkan olahraga bukan permainan misalnya atletik, renang, lempar cakram, lontar martil, dan sebagainya,” saran dr. Michael. Biasanya pemilihan jenis olahraga itu tidak hanya dilihat dari minat anak, tapi juga kemampuan koordinasi yang ia miliki. Misalnya, untuk balita yang sudah mampu menangkap dan melempar bola, bisa diperkenalkan olahraga basket. Sedangkan anak yang pandai mengoper dan menendang bola dengan kuat boleh diajarkan bermain sepak bola.

Coba Semua!

Karena tujuannya sekadar mengenalkan olahraga, jadi ada baiknya anak diberi kesempatan mencoba semua jenis olahraga. Selain membantu anak menemukan minatnya, “Ini juga bisa menjadi cara agar khasanah kemampuan fisik balita semakin berkembang dan luas (tidak terbatas, Red.),” terang dr Michael. Dokter kesehatan olahraga yang juga praktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran ini menjelaskan, seorang anak yang sedari kecil hanya diperkenalkan dan melakukan satu cabang olahraga, keterampilannya dalam melakukan gerakan lain pasti menjadi sangat terbatas. Itu yang terkadang tidak diperhatikan para orang tua. “Saya pernah memeriksa atlet tinju dan menyuruh ia bersepeda, ia nggak bisa! Ini bisa jadi contoh, kalau dari kecil anak hanya diperkenalkan satu jenis olahraga, maka anak cenderung kesulitan melakukan gerakan olahraga lain, karena pattern di otak dan fisiknya sudah terbentuk kuat,” tambah dr. Michael.

Jangan Dipaksa!

Mentang-mentang anak selalu semangat ketika diajak berolahraga, Mommy lantas memaksanya ikut kompetisi. Duh, latihan untuk kompetisi itu beda sekali dengan latihan yang sekadar olahraga untuk bersenang-senang (rekreasi). Atau, mentang-mentang anak senang berolahraga, Mommy menambah jam latihannya, atau bahkan, memaksanya menjadi atlet. Sebelum melakukan itu, lihat dulu kemampuan anak. Yang ada, nanti anak jadi trauma atau cedera karena bobot latihannya terlalu berat. Ketika dengan berolahraga balita menjadi lebih doyan makan atau sportivitasnya semakin terbentuk, sepertinya itu sudah cukup, Moms. Soal Mommy yang kepingin anak menjadi atlet, ada baiknya mengkonsultasikan dulu dengan pelatih khusus. Dan kalau si Kecil susah diajak berolahraga, jangan melabeli ia sebagai anak pemalas. Karena memang, tidak semua anak terlahir dengan minat olahraga yang tinggi, kan. (Ester Sondang)

 

 

Sumber : parenting

Artikel Lainnya

Moms, sadar gak sih ternyata kebiasaan sehari-hari Moms terhadap Si Kecil kerap membentuk habit mereka juga? Nah untuk itu, yuk dimulai dari sekarang ajari kebiasaan-kebiasaan yang baik ini ...

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan anak tentang kemandirian. Pertama, kita perlu memberikan mereka peluang untuk mengambil tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya...

Cara Mengembangkan Keterampilan Motorik Anak Bayi umumnya mulai belajar keterampilan motorik sejak usia 5–6 bulan. Untuk mengoptimalkan keterampilan motorik Si Kecil, Moms dan Dad dapat meran...

Saat di sekolah ia adalah anak yang baik dan mendengarkan semua apa yang di perintah guru. Namun, ketika sampai di rumah justru ia jadi anak yang tidak mau mendengar dan cenderung membangkang. Ternyat...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................