Ajak Si Kecil Ke Dokter Gigi Yuk Moms

Senin, 24 Juni 2019 | 10:22 WIB Penulis : Erni Wulandari


Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi dapat berakibat terkena penyakit serius. Hal ini disebabkan karena gigi merupakan salah satu bagian yang penting dari tubuh manusia. Jika gigi bermasalah dan kita mengabaikannya, maka akan menjadi sarang kuman di rongga mulut. Kerusakan gigi ini diawali dengan proses terjadinya peradangan karies dan peradangan yang berawal dari sisa makanan yang dibiarkan sehingga menjadi pembusukan. Selain efek menimbulkan kuman, gigi yang bermasalah juga terdapat bakteri streptocus muntans yang menyebabkan infeksi pada jaringan gusi, sehingga bila masuk dalam aliran darah dapat berakibat terjadinya peradangan pada ginjal, sendi, kepala dan bagian tubuh lainnya. 

Di Indonesia sendiri kesadaran akan kesehatan gigi ini terbilang masih rendah. Hal ini ditandai dengan kurang pedulinya masyarakat untuk memeriksakan giginya ke dokter gigi. Memang sebagian ada juga yang peduli, namun itu hanya sedikit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh salah satu Universitas terkemuka di Indonesia, hasilnya 98,7% masyarakat Indonesia memerlukan perawatan gigi, namun hanya sebagian yang sadar dan melakukan perawatan ke puskesmas atau datang langsung ke dokter gigi. Selain itu fakta dari WHO Oral Health Media Center per tahun 2012 lalu, sebanyak 60-90 % anak usia sekolah dan hampir semua orang dewasa di seluruh dunia memiliki masalah gigi.

Perawatan 
Perawatan gigi harus dilakukan sejak Si Kecil mulai tumbuh gigi. Jika gigi Si Kecil mulai tumbuh, sikatlah gigi Si Kecil dengan menggunakan kain bersih yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air matang. Atau juga bisa dengan sikat gigi khusus anak yang berbahan lembut. Selanjutnya jika gigi sudah tumbuh 8 buah, merawat gigi Si Kecil sudah dapat menggunakan sikat gigi khusus anak. Pada awal pemakaian sebaiknya jangan menggunakan pasta gigi dulu dan air untuk berkumur sebaiknya air yang sudah matang, karena biasanya Si Kecil cenderung menelannya. Untuk usia 18 sampai 24 bulan, biasanya Si Kecil sudah dapat memegang sikat gigi sendiri, jadi biarkan Si Kecil menyikat giginya sendiri, namun dalam hal ini harus tetap ada pengawasan Moms.  

Yang Harus Dihindari
Beberapa makanan seperti permen, karamel, coklat, es krim atau makanan manis lainnya akan menyebabkan gigi Si Kecil berlubang. Selain makanan yang manis, hindari untuk terlalu sering makanan bertepung seperti pizza, pasta dan burger. Hal ini dikarenakan makanan tersebut akan dengan mudah menempel di antara gigi dan celah-celah gigi Si Kecil. Makanan ini memang tidak manis, namun pati di dalam makanan tersebut segera mengkonversi menjadi gula karena proses di mulut. Selain makanan, hindari Si Kecil untuk menyentuh minuman berkarbonasi, karena ini juga salah satu faktor perusak gigi. Selain itu beberapa jenis buah kering juga bisa berbahaya bagi gigi karena kandungan gula yang pekat seperti kismis kering, plum dan aprikot.

Memberi Contoh 

Bila kesehatan gigi sudah telanjur terganggu, tidak ada salahnya kita memeriksakan hal ini ke dokter gigi, namun kebanyakan, Si Kecil  akan takut saat diajak ke dokter gigi karena jarum suntik, alat pengetuk gigi dan bor gigi yang berbunyi amat menyeramkan. Dalam hal ini, Moms dianjurkan untuk mulai mengajak dan membimbing Si Kecil ke dokter gigi saat gigi Si Kecil mulai tumbuh. Tujuannya agar Si Kecil lebih mengenal kesehatan gigi, sehingga saat Si Kecil sudah besar tidak akan canggung ke dokter gigi. Selanjutnya berikan penjelasan sederhana tentang apa yang dilakukan dokter gigi, misalnya si dokter akan memeriksa gigi dan menghitungnya. Selain itu mintalah kepada dokter gigi untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan si dokter terhadap Si Kecil, sehingga mereka tidak ketakutan. 
 

Hindari Sogokan 
Banyak ahli gigi menyarankan agar tidak menjanjikan sesuatu atau tidak mengiming-imingi agar Si Kecil mau ke dokter gigi. Perlu diingat menjanjikan sesuatu itu tidak akan meningkatkan percaya diri Si Kecil. Jangan katakan, “Kalau kamu tidak nangis, nanti mama belikan mainan ya!” Bila Moms lakukan ini, maka Moms memberikan pengetahuan yang salah kepada Si Kecil. Ajarkan pada Si Kecil bahwa menjaga kesehatan gigi dan kedokter gigi itu adalah keharusan dan bukan pilihan. Katakan pada Si Kecil bahwa dokter gigi akan mengurus gigi mereka agar bisa kuat. Selain itu Moms juga bisa menjelaskan bahwa dokter gigi membantu menjaga kesehatan gigi dan menjamin akan tetap memiliki senyum yang indah.

 

 

 

 

Sumber: Family Guide

Artikel Lainnya

Keputihan ternyata bisa juga terjadi pada anak, lho. Apabila Mommy menemukan bercak putih, kuning, atau kehijauan pada celana dalam anak yang baru digunakan maka kemungkinan besar anak Mommy kini s...

Montessori merupakan metode pendidikan anak yang dikembangkan oleh Maria Montessori, tokoh pendidik asal Italia. Menurutnya, semua anak dilahirkan dengan potensi luar biasa. Potensi ini hanya akan ber...

Moms, pernahkah menemukan perilaku anak di rumah dan di sekolah sangat berbeda? Saat di sekolah, si kecil adalah sosok yang manis bahkan penurut. Tapi, saat di rumah, duh mulai deh mereka be...

Jika anak ibu sering bersin, pilek, dan hidung gatal pada pagi hari, mungkin saja ia mengidap rinitis alergi. Alergi tersebut adalah salah satu penyakit alergi yang biasanya diidap oleh anak-anak...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................