Membentak dan berkata kasar memiliki dampak negatif pada anak?

Jumat, 15 November 2019 | 16:16 WIB Penulis : Erni Wulandari


Orang tua terkadang hilang kesabaran karena anaknya tidak bisa diatur dan  dinasihati. Mereka sering membentak anak dengan tujuan sang anak bisa mematuhi keinginannya. Tahukah Anda bahwa membentak dan berkata kasar kepada anak memiliki dampak negatif bahkan menimbulkan kenakalan pada anak?


Kesalahan yang timbul dari anak bisa jadi karena hal-hal yang sepele, misalnya menumpahkan makanan, mencoret tembok, memecahkan piring, menjahili teman, dan lain-lain. Orang tua sebaiknya tidak membentak dan berteriak pada anak, meskipun sudah terlalu emosi, orang tua dapat menjelaskan dengan baik bahwa apa yang dilakukan anak adalah salah.

“Tahukah ayah bunda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 triliun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan mampu membunuh lebih dari 1 miliar sel otak saat itu juga? Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 miliar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 triliun sel otak saat itu juga.”

Ingatlah dampak buruk yang akan terjadi pada masa depan anak hanya karena satu bentakan yang dilakukan orang tua. Bukankah sangat menyakitkan ketika anak memiliki kepribadian yang rapuh pada saat menginjak dewasa nanti.

Anak yang sering disikapi negatif akan membentuk cara pikir yang tidak optimal. Informasi yang diterima anak tidak akan sampai ke pusat otaknya, melainkan hanya diproses di batang otak saja, sehingga sulit untuknya berpikir logis.

 

Bentakan tidak akan mengajarkan apa-apa untuk perkembangan anak. Saat usianya masih dibawah 10 tahun, mereka tidak akan melawan karena sikap pasif mereka. Lebih kritis lagi anak pada usia 1-6 tahun adalah masa ‘golden age’ yang dapat merusak kecerdasan emosinya. Seorang anak yang sering dibentak atau dimarahi akan berkeyakinan bahwa dia sah-sah saja berkomunikasi dengan menggunakan bentakan, omelan atau kemarahan.

Sebuah teguran, larangan, dan hukuman terjadi ketika timbul sebuah kesalahan yang telah dilakukan oleh anak. Namun, orang tua seringkali melakukan tindakan bukan dengan mencegah, membimbing, dan mengarahkan sebelum kesalahan tersebut terjadi.Anak yang sering diberi teguran keras atau perhatian negatif akan mudah tertekan jiwanya.

 

Berikut ini adalah dampak negatif dari seringnya membentak dan berkata kasar pada anak:

1. Minder

Anak yang selalu dibentak akan tumbuh menjadi anak yang minder dan tidak percaya pada dirinya sendiri. Akan tertanam dalam jiwanya bahwa ia hanyalah anak yang selalu melakukan kesalahan, tidak pernah bisa berbuat kebaikan atau menyenangkan orang lain. Akibatnya anak menjadi ragu-ragu dan tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu karena takut salah.

2. Cuek dan tidak peduli

Anak yang sering menerima bentakan bisa berkembang menjadi anak cuek dan tidak peduli. Ia akan sering mengabaikan nasihat orang tuanya. Bisa jadi ketika dibentak atau dimarahi anak akan diam mendengarkan, tetapi yang terjadi adalah kata-kata orang tuanya hanya dianggap sebagai angin lalu, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Tidak ada artinya.

3. Tertutup

Anak menjadi takut pada orang tuanya sendiri sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Ia tidak mau berbagi cerita dengan orangtua bahkan orang lain di sekitarnya. Anak takut bercerita karena ujung-ujungnya akan disalahkan oleh orang tuanya sendiri. Akibatnya komunikasi antara anak dan orang tua tidak berjalan baik, hal ini berbahaya karena anak akan menyimpan masalahnya sendiri, jiwa anak akan sangat rapuh.

4. Pemberontak

Anak menjadi keras kepala, suka membantah, dan membangkang apa saja kehendak orang tuanya. Mereka marah karena tidak dihargai oleh orang tuanya, untuk melawan tentu saja tidak bisa karena ia hanyalah seorang anak kecil. Maka ia berusaha menyakiti hati orang tuanya, anak akan senang bila melihat orang tuanya jengkel dan marah karena ulahnya. Semakin bertambah emosi orang tua, semakin senanglah ia.

5. Pemarah

Anak meniru sikap orang tuanya. Bila orang tua suka marah dan membentak anak karena hal hal sepele maka anak akan melakukan hal yang sama kepada teman-teman atau adiknya sendiri.

Mulai sekarang, ayo kita tekatkan untuk tidak berkata kasar dan membentak anak, karena perilaku anak tergantung dari cara kita mengajarkan dan membimbingnya. Tetap Semangat dan Terus Belajar.

 

 

Source: Bimba-aiueo

Artikel Lainnya

Masalah sosial bisa jadi dirasakan dan dialami oleh anak yang cadel karena ia tidak dapat berkomunikasi dengan seharusnya, selain itu kemungkinan masalah belajar juga dapat terjadi. Terutama, yang ber...

Saat gigi susu mulai goyang, orang tua akan mulai mencari cara untuk membantu mencabut gigi susu anak agar anak merasa nyaman. Tahukah Ibu bahwa ternyata mencabut gigi susu anak tidak bisa s...

Sejak Oktober 2021 lalu, kegiatan belajar mengajar sudah mulai kembali dicoba secara perlahan. Anak-anak kembali hadir ke sekolah dan bertemu dengan guru serta teman-temannya.  FullscreenKini ...

Aktifnya kegiatan anak di luar rumah terutama sejak memasuki usia 3 tahun, membuat kulitnya mudah terpapar berbagai debu, polusi, dan bakteri. Hal ini menuntut setiap orangtua untuk mulai beralih memb...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................