Kenali Plasenta Akreta: Saat Plasenta 'Menempel' Abnormal di Dinding Rahim

Jumat, 21 Oktober 2016 | 17:19 WIB Penulis : Erni Wulandari


Tak selalu berjalan mulus, seringkali proses kehamilan harus dilalui dengan beberapa kondisi yang menimbulkan risiko tinggi, termasuk perdarahan. Salah satu kondisi risiko tinggi tersebut yakni plasenta akreta.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG atau dr Erza, plasenta akreta masih tergolong awam di kalangan masyarakat, padahal kelainan pada plasenta ini berisiko tinggi bagi ibu yang mengandung.

"Plasenta akreta adalah bentuk umum dari segala kelainan implantasi sebagian atau seluruh, dengan cara menginvasi dan atau menembus dinding rahim. Kondisi ini menimbulkan banyak komplikasi, terutama pada ibu.

Beberapa komplikasi tersebut dijelaskan oleh dr Erza di antaranya perdarahan masif dalam waktu singkat dan cedera pada kandung kemih. Jangan anggap enteng, perdarahan ini jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat juga bisa menimbulkan kematian ibu. Berdasarkan invasinya terhadap dinding rahim, plasenta akreta dibagi menjadi tiga yakni akreta, inkreta dan perkreta. Apa bedanya?

dr Erza menuturkan, suatu perlekatan plasenta dikatakan akreta jika melekat pada myometrium (otot polos rahim). Sementara itu, perlekatan inkreta terjadi jika plasenta tak cuma melekat tetapi juga sampai menembus myometrium. Kemudian plasenta perkreta terjadi ketika plasenta menembus dinding luar rahim, bahkan hingga ke organ sekitar terutama kandung kemih.

Lantas apa bedanya dengan plasenta previa, yang juga tak sedikit menyerang pada ibu hamil?

"Plasenta akreta biasanya menyertai plasenta previa (implantasi plasenta pada segmen bawah rahim). Gejala dari plasenta previa adalah perdarahan pada kehamilan, yang berusia lebih dari 7 bulan.

Pada plasenta previa biasanya tidak disertai dengan nyeri dan keluarnya darah berwarna merah segar. Namun pada kasus plasenta perkreta, ada dilaporkan munculnya keluhan urine yang tercampur darah.



Sumber : health.detik.com

Artikel Lainnya

Parenting style atau pola asuh orang tua memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Pola asuh yang diterapkan dengan cara yang tepat tentunya akan memberi dampak baik bagi kepribadian anak,...

Ibu hamil dan menyusui, ternyata lebih rentan terkena virus corona. Untuk itu, para ibu wajib tahu cara mencegah penularan virus corona berikut ini. Semakin hari, jumlah korban akibat virus corona ...

Perilaku Mom Shamimg tentunya terjadi bukan tanpa alasan, terdapat beberapa faktor yang mendorong seseorang akhirnya melakukannya. Diantaranya: Melampiskan Kemarahan Tahukah Moms bahwa sebe...

Membuat bayi bisa tidur sendiri tanpa perlu menyusu atau digendong, tampaknya memang bukan hal yang mudah. Ya Moms, kebanyakan bayi bahkan harus diayun-ayun terlebih dahulu agar bisa tidur pulas. Y...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................