Ciri-ciri Biduran Pada Bayi

Jumat, 18 Maret 2022 | 14:58 WIB Penulis :


 

Ciri-ciri Biduran Pada Bayi

Dalam laman situs kesehatan Healthline disebutkan bahwa beberapa gejala biduran pada bayi antara lain:

  • Bentolan dengan berbagai ukuran yang menyebar pada kulit. Biasanya berwarna merah atau merah muda dengan bagian pusat yang tampak memutih.
  • Pembengkakan kulit.
  • Kulit seperti tertarik.
  • Terasa menyengat atau seperti terbakar.

Pada beberapa kasus, Kids Health memaparkan, biduran pada bayi juga mengalami pembengkakan di sekitar mata, bibir, tangan, kaki, atau tenggorokan. Sangat jarang, biduran pada bayi dikaitkan dengan reaksi alergi yang melibatkan seluruh tubuh atau syok anafilaksis.

Biduran pada bayi juga terlihat seperti gigitan serangga. Terkadang hanya di satu bagian tubuh bayi atau menyebar hingga ke seluruh tubuh. Lokasi biduran yang paling umum adalah wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin.

Namun bentolan bisa muncul di bagian tubuh mana saja dan bisa dengan mudah menyebar ke bagian tubuh lainnya beberapa saat kemudian.

Dalam kasus yang lebih serius, biduran pada bayi bisa mempengaruhi lebih dari sekedar permukaan kulit. Gejala lain yang juga ditimbulkan termasuk:

Menurut dr. Fransiska, pemberian obat alergi/antihistamin seperti cetirizine (CTM) dapat meredakan gejala biduran pada bayi.

Pada kasus yang berat atau sering berulang dalam jangka waktu lama, dokter dapat meresepkan obat-obatan lain seperti kombinasi steroid atau epinefrin.

Cara Mengatasi Biduran Pada Bayi

“Obat terbaik untuk biduran pada bayi adalah menghindari pemicunya, walaupun untuk mengidentifikasinya sering kali sangat sulit,” kata Bruce A. Brod, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat dan p;rofesor klinis bidang dermatologi di University of Pennsylvania, Perelman School of Medicine, seperti dikutip dari situs American Academy of Dermatology.

“Salah satu cara untuk mengidentifikasi pemicu biduran pada bayi adalah dengan mencatat gejala yang ditunjukkan bayi, termasuk hari dan waktu biduran terjadi, serta berapa lama gejalanya bertahan. Setiap perubahan pada lingkungan bayi yang mungkin berkontribusi menyebabkan biduran juga harus selalu diperhatikan, seperti debu, hewan, atau area di luar rumah.”

Biduran pada bayi dan gatal-gatal ringan akan hilang dengan sendirinya, biasanya dalam beberapa hari (dan terkadang dalam beberapa jam).

Dan jika bayi tidak merasa terganggu olehnya, perawatan tidak diperlukan.

Untuk bayi di atas 6 bulan, antihistamin mungkin merupakan pilihan yang baik untuk mengobati biduran pada bayi.

Namun pastikan untuk menghubungi dokter anak terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat berdasarkan usia, berat, dan tinggi bayi.

Baca Juga : Mengenal Penyakit Scabies, Keadaan Kulit Akibat Tungau yang Bisa Terjadi Pada Bayi

Beberapa hal yang direkomendasikan Dr. Brod untuk merawat biduran pada bayi yaitu:

  • Kompres bentolan utikaria menggunakan handuk dingin, ini akan membantu meringankan rasa gatal dan panas pada kulit bayi.
  • Jika memungkinkan, usahakan agar Si Kecil tidak menggaruk bentolan, karena bisa memperburuk kondisinya. Pastikan pula untuk meminimalisir terjadinya goresan dengan bentolan.
  • Pertimbangkan pula untuk mengoleskan krim anti gatal dengan pramoxine atau mentol ke bentolan.
  • Mandikan bayi dengan air suam-suam kuku dan batasi waktu mandinya maksimal 10 menit. Moms juga bisa menambahkan produk yang mengandum oatmeal koloid ke air mandi bayi. Gunakan sabun lembut yang bebas pewangi. Hindari pelembab yang beraroma. Setelah mandi, keringkan dengan menepuk-nepuk tubuh Si Kecil menggunakan handuk lembut hingga kering. Olesi krim atau pelembap untuk menjaga kelembapan kulitnya.
  • Jika Moms mencurigai pemicu tertentu, catat dan hindari paparan dengan pemicu tersebut.

Biduran pada bayi bisa terjadi dalam beberapa menit setelah terpapar pemicu atau dua jam kemudian. Jika biduran terus berlanjut atau berulang, konsultasikan dengan dokter kulit bersertifikat.

Saat kondisi biduran semakin memburuk atau bayi mengalami gejala lebih serius seperti kesulitan bernapas atau muntah, segera bawa ke klinik atau rumah sakit, karena gejala ini bisa menjadi lebih serius.

Namun pencegahan yang terbaik tentunya adalah menghindari pencetusnya, baik dari makanan atau obat-obatan.

 

Source: https://www.orami.co.id/

Artikel Lainnya

Hati-hati itu harus, tetapi dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A(K), PhD, dari bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada/INSKA RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, mengingatkan agar beri...

Bagi ibu yang memiliki aktivitas padat, menyimpan stok ASI perah adalah salah satu cara untuk memberikan ASI eksklusif pada si kecil. Namun, menyimpan ASI perah tentu tidak bisa se...

Mungkin Moms harus mempertimbangkan untuk memulai rutinitas perawatan kulit selama kehamilan. Apa saja tips untuk merawat kulit sensitif ibu hamil? Kita simak di bawah ini ya. 1. Rajin Bersihkan...

Apa faktor risiko terkena penyakit pityriasis alba? Pityriasis alba umumnya paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini umum terjadi pada sekitar 2-5% anak-anak di dunia. Gejala pa...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................