Waspadai Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)

Jumat, 03 Juni 2022 | 17:40 WIB Penulis :


Ada banyak penyebab kematian pada bayi baru lahir. Bila kematian ini terjadi secara tiba-tiba, kondisi ini disebut juga dengan sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS. Waspadai sindrom ini dengan mengenal berbagai faktor risiko dan info lainnya pada ulasan berikut.

Apa itu sindrom kematian bayi mendadak?

Sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS) adalah kematian pada bayi yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan.

Sindrom ini terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun yang tampak sehat.

Biasanya, kematian mendadak ini terjadi saat bayi sedang tidur, meski juga bisa dialami saat ia terjaga.

Itulah mengapa SIDS terkadang disebut dengan crib death atau cot death yang berarti kematian di boks bayi atau ranjang.

Meski tampak mengkhawatirkan, faktanya, SIDS termasuk kondisi yang jarang terjadi. Sebagian besar kasusnya terjadi pada 3 bulan pertama kehidupan bayi.

Sindrom ini pun lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki dibandingkan bayi perempuan.

Meski sulit dicegah, Anda dapat menerapkan beberapa cara untuk mengurangi faktor risiko yang ada. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Apa saja tanda dan gejala sindrom kematian bayi mendadak?

Sindrom kematian bayi mendadak tidak memiliki gejala atau tanda-tanda tertentu sebelumnya.

Berbagai studi pun tidak menunjukkan adanya penderitaan pada bayi saat-saat sebelum kematian mendadak terjadi. Bayi tidak terlihat menderita atau sakit dan juga tidak menangis.

Sesuai namanya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda tertentu yang biasanya saat tidur siang atau malam hari.

Meski begitu, melansir NHS, Anda sebaiknya segera mencari pertolongan medis jika ada gejala tertentu pada bayi mengkhawatirkan, seperti berikut.

  • Berhenti bernapas atau berubah menjadi biru.
  • Bayi kesulitan untuk bernapas.
  • Tidak sadar atau tampak tidak menyadari apa yang terjadi.
  • Tidak bangun dari tidurnya.
  • Kejang pada bayi untuk pertama kalinya, meski tampak pulih setelahnya.

Apa penyebab sindrom kematian bayi mendadak?

Penyebab sindrom kematian bayi mendadak tidak diketahui pasti. Namun, para ahli meyakini sindrom ini terjadi karena kombinasi dari faktor fisik bayi dan lingkungan.

Beberapa bayi disebut memiliki kondisi fisik yang lebih rentan terhadap tekanan tertentu dari lingkungan.

Biasanya, kerentanan ini terjadi pada bayi yang lahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah, cacat lahir, dan sebab lain yang belum teridentifikasi.

Bayi-bayi dengan kondisi tersebut lebih mungkin memiliki otak yang belum matang sepenuhnya. Ini terutama pada bagian otak yang mengontrol pernapasan, detak jantung, dan bangun dari tidur.

Bayi-bayi tersebut disebut lebih rentan terhadap asap tembakau, gangguan pernapasan, hingga penyakit-penyakit lainnya yang sering kali menimbulkan masalah kesehatan.

Selain hal tersebut, kepanasan dan posisi tidur bayi yang menghambat jalan napas juga bisa menjadi penyebab SIDS. Ini juga lebih rentan terjadi pada bayi yang memiliki kondisi-kondisi medis di atas.

Apa faktor risiko sindrom kematian bayi mendadak?

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko bayi Anda mengalami sindrom kematian bayi mendadak. Berikut adalah faktor risiko dari SIDS pada bayi.

  • Bayi tidur miring atau tengkurap yang diketahui lebih mungkin mengalami kesulitan bernapas daripada yang tidur telentang.
  • Tidur telungkup di atas permukaan yang empuk, seperti selimut atau kasur.
  • Bayi yang tidur seranjang dengan orangtua, saudara, atau bahkan hewan peliharaannya.
  • Tidur ditutupi dengan terlalu banyak selimut sehingga membuat bayi kepanasan atau selimut yang menutupi wajah dan kepalanya.
  • Mendapat paparan asap rokok atau tinggal bersama dengan perokok.
  • Bayi yang lahir prematur, berat badan lahir yang rendah, dan kelahiran bayi kembar.
  • Bayi yang lahir dari ibu yang masih sangat muda (di bawah 20 tahun), merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi sembarang obat selama kehamilan, atau yang tidak mendapat perawatan prenatal secara memadai. 

Apa pengobatan untuk sindrom kematian bayi mendadak? 

Tidak ada yang bisa dilakukan jika SIDS sudah terjadi pada bayi Anda. Tidak ada satu pun pengobatan yang dapat menolongnya.

Meski begitu, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan agar bayi tidur dengan aman agar terhindar dari risiko kematian mendadak.

Setiap orang yang merawat bayi Anda, termasuk pengasuh, penyedia layanan penitipan anak, atau orang lainnya, harus memahami sindrom ini.

Bagi Anda sebagai orangtua yang kehilangan bayi akibat SIDS, Anda mungkin diliputi perasaan bersalah.

Untuk melewati masa sulit ini, dukungan emosional sangat diperlukan. Bicarakan kesulitan Anda dengan orang yang Anda percaya.

Memberikan waktu kepada diri sendiri untuk berduka dan ikhlas juga penting untuk dilakukan.

Bagaimana cara mencegah sindrom kematian bayi mendadak?

Tak ada cara yang pasti dapat mencegah sindrom kematian bayi mendadak. Namun, beberapa hal berikut bisa Anda lakukan untuk mengurangi faktor risikonya.

  • Letakkan bayi tidur pada posisi telentang, bukan tengkurap maupun miring, terutama pada bayi di bawah usia 1 tahun. Namun, hal ini tidak perlu dilakukan bila bayi Anda sudah dapat bangun atau berguling dengan sendirinya tanpa bantuan.
  • Bayi berusia 6 bulan ke bawah boleh tidur di satu kamar dengan orangtua, tetapi harus menggunakan kasur yang terpisah atau tidur di boks bayi yang aman untuknya.
  • Aturlah agar tempat tidur bayi selapang mungkin. Jangan meninggalkan bantal, mainan berbulu, atau boneka di dalam boks bayi Anda. Benda-benda tersebut dapat mengganggu pernapasan bayi jika wajahnya menghadap benda-benda tersebut.
  • Gunakan kasur yang padat dan hindari menempatkan bayi Anda pada alas tempat tidur yang tebal dan berbulu, seperti selimut yang tebal.
  • Jangan membuat bayi kepanasan, seperti tidak menyelimuti bayi dengan selimut yang tebal atau berlapis. Agar bayi tetap hangat saat tidur, lebih baik  gunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya hingga kaki daripada selimut.
  • Menyusui bayi hingga usia 6 bulan (ASI eksklusif) dapat menurunkan risiko SIDS pada bayi.
  • Jauhkan bayi dari paparan asap rokok dan tidak merokok selama kehamilan.

Source : hellosehat.com 

Artikel Lainnya

Salah satu hal yang sering kali mencemaskan para ibu menyusui adalah jika ASI yang dikeluarkan terlihat encer. Pasalnya, ada yang mengatakan bahwa ASI yang encer berarti kurang bernutrisi, sementara a...

Sodium Lauryl Sulfate atau SLS termasuk golongan anionic surfactant. Ini adalah bahan yang sering ada dalam berbagai macam produk sehari-hari sabun mandi, sampo, detergen, pasta gigi, h...

Seiring bertambahnya usia si Kecil, keinginannya untuk makan beragam jenis makanan baru pun semakin tinggi. Untuk melatih kemampuannya mengunyah makanan, Mama bisa pelan-pelan memperkenalkan finger fo...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................