Berat badan merupakan salah satu faktor yang harus benar – benar Bunda perhatikanketika dalam masa kehamilan. Pasalnya ideal atau tidaknya berat badan Bunda tersebut sedikit banyak dapat berpeng...
Jumat, 19 Agustus 2022 | 16:05 WIB Penulis :
Ibu mungkin berpikir bahwa memberikan air putih untuk bayi bisa menjadi selingan selain ASI eksklusif.
Sebagi contoh, saat bayi terbangun tengah malam tetapi persediaan ASI perah sedang kosong dan ibu enggan menyusui langsung, air putih bisa jadi solusinya.
Dalam kondisi tersebut, membiarkan bayi minum air putih mungkin ditujukan untuk meredakan hausnya di tengah malam.
Padahal, selama masih memungkinkan, bayi selalu disarankan untuk diberikan ASI eksklusif sejak baru lahir sampai usianya 6 bulan dalam kondisi apa pun.
Maksud dari ASI eksklusif adalah tidak ada asupan selain ASI karena merupakan makanan sekaligus minuman yang sangat baik untuk tumbuh kembang bayi.
Hal ini karena kandungan nutrisi ASI mampu memenuhi gizi bayi meliputi vitamin, lemak, protein, dan lainnya.
Pemberian ASI eksklusif berarti meniadakan makanan maupun minuman lainnya, termasuk memberikan air putih untuk si kecil.
Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa bayi diperbolehkan untuk minum air putih saat usianya sudah mencapai 6 bulan dan sudah masuk pada fase pemberian MPASI.
Dikutip dari WHO, bayi pada usia di bawah 6 bulan belum membutuhkan cairan tambahan karena di dalam kandungan ASI sudah terdapat 80% air yang dibutuhkan anak.
Maka dari itu, Anda tak perlu khawatir bayi akan merasa haus atau tidak cukup minum karena hanya mendapatkan ASI.
Bahkan, di usia kurang dari 6 bulan bayi juga belum dianjurkan untuk minum susu formula kecuali ibu memiliki kondisi tertentu.
Pertanyaaan mengenai bolehkah bayi minum air putih mungkin masih akan terus dibahas.
Sebenarnya pemberian air putih bukan tidak boleh, tetapi sebaiknya diberikan pada usia yang sudah ditentukan.
Berikut beberapa bahaya dari pemberian air putih untuk bayi sebelum usia 6 bulan, seperti:
Dikutip dari Pregnancy, Birth, & Baby terlalu banyak asupan cairan di usia kurang dari 6 bulan bisa membuat bayi menjadi lebih cepat kenyang sehingga enggan menyusu ASI.
Hal ini tentu berisiko membuat kebutuhan gizi bayi tidak terpenuhi secara optimal.
Tidak hanya itu saja, anak juga bisa mengalami penurunan berat badan apabila pemberian air putih dilakukan secara terus menerus.
Selain itu, pemberian air putih untuk bayi dalam jumlah banyak juga berisiko mengakibatkan keracunan dan berakibat fatal.
Perlu diketahui bahwa di usia ini, organ ginjal bayi belum berfungsi dengan baik.
Ketika asupan air putih yang diminum terlalu banyak, kadar garam di dalam tubuhnya menurun sehingga kadar elektrolit jadi tidak seimbang.
Walaupun ini jarang terjadi, Anda sebaiknya berhati-hati ketika bayi mengalami diare, bagian wajah membengkak, hingga terjadi kejang.
Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat air putih juga dapat mengganggu aktivitas otak serta jantung bayi. Gejala paling awal yang muncul biasanya adalah mengantuk dan lemas.
Lalu, gejala lainnya yang mungkin dialami bayi akibat minum air putih sebelum waktunya adalah suhu tubuh yang menurun hingga kejang.
Biasanya, ada beberapa kondisi yang membuat bayi perlu mendapatkan cairan tambahan.
Sebagai contoh, ketika bayi mengalami diare atau dehidrasi maka ia membutuhkan cairan elektrolit khusus. Namun, hal ini pun harus atas rekomendasi dokter.
Source : https://hellosehat.com/
Berat badan merupakan salah satu faktor yang harus benar – benar Bunda perhatikanketika dalam masa kehamilan. Pasalnya ideal atau tidaknya berat badan Bunda tersebut sedikit banyak dapat berpeng...
Melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa rasanya tak ada yang salah. Padahal, saat ibu hamil menjalani aktivitas sehari-hari, pasti terpapar dengan berbagai jenis unsur yang berbahaya seperti zat ...
Penyebab Preeklampsia Meskipun penyebab preeklampsia pada ibu hamil belum diketahui secara pasti, para ahli percaya kondisi ini dimulai pada plasenta, yaitu organ yang memelihara janin se...
Anda pasti merasa cemas dan khawatir melihat kemunculan bercak atau bintik merah pada kulit bayi yang tiba-tiba. Ruam berupa bercak atau bintik merah pada kulit si kecil belum tentu pertanda masalah b...