Jakarta - Bayi yang menangis bisa menjadi tanda mereka masih lapar alias kurang ASI. Biarpun sudah disusui, seringkali bayi masih merasa lapar karena ASI yang diasupnya kurang. Nah, Bunda wa...
Selasa, 03 Juni 2025 | 17:23 WIB Penulis :
Untuk lebih jelasnya, Moms bisa simak tanda-tanda lainnya. Termasuk pada dot bayi yang menjadi satu kelengkapan dalam pemakaian botol susu Si Kecil sehari-hari :
Pergantian dot bayi sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan si kecil.
Berikut panduannya:
1. Setiap 2 hingga 3 Bulan Sekali
Umumnya, dot botol bayi dapat diganti setiap 2 hingga 3 bulan pemakaian. Namun, pastikan dot yang digunakan juga masih dalam kualitas baik.
2. Jika Dot Robek
Jika dot bayi robek, harus segera diganti karena bisa membahayakan keselamatan bayi. Robekan pada dot dapat membuat aliran susu menjadi terlalu deras, sehingga bayi berisiko tersedak saat menyusu. Selain itu, bagian dot yang rusak bisa terlepas dan tertelan, yang tentu sangat berbahaya. Dot yang robek juga bisa menjadi sarang bakteri, karena bagian yang terbuka sulit dibersihkan dengan sempurna.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memeriksa kondisi dot secara rutin, terutama setelah disterilkan atau setelah bayi menggigit dot.
3. Jika Dot Bayi Terasa Lengket
Jika dot bayi terasa lengket saat disentuh, itu tanda bahwa bahan dot sudah mulai rusak akibat pemakaian jangka panjang atau terlalu sering terkena panas saat proses sterilisasi. Dot yang lengket menandakan bahwa permukaannya mulai melemah dan terurai, sehingga tidak lagi aman digunakan. Kondisi lengket ini juga bisa menyebabkan sisa susu dan kotoran lebih mudah menempel, menjadikannya tempat berkembangnya bakteri dan jamur.
Selain itu, dot yang lengket bisa terasa tidak nyaman di mulut bayi.
4. Dot Tampak Mengembang
Jika dot bayi terlihat mengembang atau membesar dari ukuran normalnya, itu tanda bahwa struktur dot sudah berubah dan tidak layak pakai. Perubahan bentuk ini bisa menyebabkan aliran susu jadi tidak stabil, terlalu cepat atau terlalu lambat, yang membuat bayi bisa tersedak atau frustrasi saat menyusu. Selain itu, dot yang mengembang bisa lebih mudah robek atau bocor, sehingga tidak aman untuk bayi.
5. Dot Berubah Warna
Dot bayi perlu segera diganti jika berubah warna, misalnya menjadi kekuningan, buram, atau tampak kusam. Dot yang warnanya berubah bisa menjadi tanda bahwa materialnya mulai rusak, sehingga tidak lagi seaman saat pertama kali digunakan.
Selain itu, warna yang berubah juga bisa menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri atau jamur, meskipun tidak selalu terlihat jelas oleh mata. Menggunakan dot yang sudah berubah warna bisa mengganggu kenyamanan bayi dan meningkatkan risiko infeksi.
6. Ketika Bayi Perlu Dot dengan Aliran Berbeda
Melansir laman Parents, saat bayi tumbuh mereka akan minum lebih banyak susu dengan kecepatan lebih cepat sehingga perlu dot dengan laju aliran yang lebih cepat. Penting untuk memilih dot bayi yang ukurannya pas. Jika lubang terlalu kecil, Si Kecil mungkin akan kesal karena susu yang keluar sedikit. Sementara lubang yang terlalu besar dapat membuat anak tersedak, gumoh, hingga batuk.
Umumnya dalam kemasan dot tertera untuk usia berapa dot tersebut digunakan. Namun, melansir Nationwide Children’s Hospital, tidak selalu perlu mengganti dot ke level berikutnya dengan berpatokan dari usia. Karena yang penting, bayi tidak menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman saat menggunakannya, seperti jadi lebih rewel misalnya.
Kapan Ganti Botol Susu Bayi?
Setelah mengetahui kapan sebaiknya ganti dot bayi, Moms juga perlu tahu kapan botol susu perlu diganti dengan yang baru.
1. Setelah 3 hingga 6 Bulan
Jika Si Kecil menggunakan botol susu dari bahan plastik, Cleveland Clinic menyarankan sebaiknya menggantinya setelah 3 hingga 6 bulan pemakaian.
Waktu penggantian botol susu memang biasanya lebih lama dibanding dotnya.
Karena dot terbuat dari bahan yang lebih lembut (silikon atau lateks), sehingga lebih mudah robek, mengembang, atau berubah bentuk akibat disedot, digigit, dan dicuci berulang kali.
2. Jika ada Tanda Kerusakan
Botol susu bayi sebaiknya diganti jika ada tanda kerusakan seperti:
Tips Merawat Botol dan Dot Bayi
Berikut beberapa tips merawat dot bayi agar tetap bersih, awet, dan aman digunakan untuk Si Kecil:
1. Cuci Segera setelah Digunakan
Jangan biarkan susu mengendap terlalu lama karena bisa memicu pertumbuhan bakteri.
2. Gunakan Sabun khusus Botol Bayi saat Mencucinya
Pilih sabun yang bebas bahan kimia keras untuk menjaga kebersihan tanpa meninggalkan residu.
3. Sikat Botol dan Dot secara Menyeluruh
Pastikan sikat seluruh bagian dot dan botol hingga menjangkau bagian dalam yang sulit dibersihkan.
4. Sterilkan secara Rutin
Gunakan sterilizer untuk memastikan dot dan botol bebas dari kuman sehingga aman digunakan.
5. Keringkan dengan Cara Dibalik di Rak Bersih
Hindari mengelap dengan kain yang belum tentu steril. Biarkan kering alami di tempat bersih.
6. Simpan di Tempat Tertutup dan Kering
Hindari meletakkan botol dan dot di tempat lembap karena bisa memicu pertumbuhan jamur.
7. Periksa Kondisi secara Rutin
Cek apakah ada retakan, perubahan warna, atau bagian yang aus untuk segera diganti.
Dengan perawatan yang tepat, Moms bisa menjaga botol dan dot tetap higienis, mencegah penyakit, dan membuat bayi menyusu dengan nyaman setiap hari.
Source : orami.co.id
Jakarta - Bayi yang menangis bisa menjadi tanda mereka masih lapar alias kurang ASI. Biarpun sudah disusui, seringkali bayi masih merasa lapar karena ASI yang diasupnya kurang. Nah, Bunda wa...
Sebagai seorang pekerja tentu memiliki banyak pekerjaan dan membuat kamu lelah. Belum lagi jika kamu bekerja sekaligus mengurus dua anak kecil yang masih membutuhkan perhatian dari kamu. Merawat seora...
Ganti Popok Maksimal 4 Jam Sekali Waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi bergantung pada beberapa faktor seperti usia bayi, kebiasaan buang air, dan kondisi kulitnya. Idealnya, popok bayi haru...
Moms masih takut memotong kuku bayi? Berikut ini Orami hadirkan tips dan cara memotong kuku bayi yang aman, agar tidak melukai jari Si Kecil. Cara memotong kuku bayi baru lahir memang berbeda ...