Ketika si Kecil Demam, Hal-hal Ini Perlu Ayah dan Ibu Pahami

Rabu, 18 Januari 2017 | 15:05 WIB Penulis : Erni Wulandari


Ketika si kecil demam tentu bikin orang tua panik. Maklum, si kecil jadi rewel sehingga orang tua merasa khawatir jika harus meninggalkannya. Nah, agar tidak panik berlebihan, hal-hal seputar demam si kecil ini perlu ayah dan ibu pahami.

Berikut ini hal-hal seputar demam yang perlu ayah dan ibu pahami ya:

1. Badan Teraba Lebih Hangat, Belum Tentu Demam

Ketika tubuh si kecil teraba lebih hangat dari biasanya, jangan buru-buru mengambil kesimpulan dia demam. Ambillah termometer dan pastikan berapa suhunya. Suhu tubuh yang normal berkisar antara 36,1 hingga 37,5 derajat Celcius.

dr Tjatur Kuat Sagoro, SpA, dokter Anak dari RS Persahabatan beberapa waktu lalu menuturkan pengukuran panas yang paling tepat sebenarnya dilakukan melalui dubur. "Tetapi kalau tidak bisa, ditambahkan setengah derajat dari suhu pengukuran, misal 39,5 derajat itu berarti jika ditambahkan setengah suhunya sudah mencapai 40 derajat.

Perlu dipahami juga hal-hal tertentu bisa membuat suhu tubuh bayi dan balita meningkat. Umumnya anak yang terlalu lelah atau terlalu banyak main akan meningkat suhu tubuhnya. Jika memang seperti ini kondisinya, mungkin ia dehidrasi. Coba berikan air minum dan minta anak untuk beristirahat sejenak agar kondisinya membaik.

Selain itu, mengenakan pakaian yang terlalu tebal di siang hari juga bisa mengakibatkan suhu tubuh anak meningkat. Demikian pula dengan penggunaan selimut di siang hari dan cuaca yang sedang terik, bisa mengakibatkan suhu tubuh meningkat.

2. Lihat Juga Gejala Lainnya

Saat anak demam, sebaiknya jangan hanya melihat berapa suhunya. Perlu juga diperhatikan gejala lain yang menyertai demamnya. Sebab demam bukanlah penyakit, namun biasanya merupakan gejala dari infeksi.

Ya, demam wajar terjadi jika tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap infeksi yang menyerang.Walaupun kondisi ini wajar, orang tua sebaiknya selalu waspada dan jangan lengah. Memang kadangkala suhu tubuh anak akan kembali normal dengan sendirinya. Namun ada kondisi-kondisi tertentu yang bisa memicu demam dan membutuhkan perhatian khusus.

Gejala lain yang perlu diperhatikan misalnya apakah disertai kelesuan, muntah, diare, leher kaku, benar-benar tidak mau makan dan minum, sakit perut, buang air kecil lebih sedikit dari biasanya, sesak napas atau muncul ruam yang tidak biasa. Hal-hal ini bisa dikonsultasikan ke dokter.

3. Pertolongan Pertama untuk Demam

Jika si kecil demam, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melonggarkan baju anak dan berikan suasana yang lebih enak. Sebaiknya pakaikan pakaian yang tipis, jangan beri anak jaket tebal agar panasnya bisa keluar. Pakaian tebal hanya akan membuat suhu tubuh anak tetap tinggi.

Selanjutnya, bisa memberikan kompres hangat pada anak. Ingat, kompres menggunakan air hangat. Karena jika dalam keadaan demam tubuh lantas dikompres air dingin, akan terjadi perbedaan suhu ekstrem dan akibatnya tubuh akan menggigil. Tidak hanya di dahi, kompres di bagian tubuh lain seperti ketiak dan selangkangan anak.

dr Meta Hanindita, SpA menyarankan anak yang panas tinggi dimandikan dengan air hangat. "Ini bisa dijadikan terapi thermoregulasi atau mengtur suhu agar normal lagi, hitung-hitung kompres.

Hal senada disampaikan dr RHM Nawawi Akip, Kepala Dinas kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan. Air hangat yang digunakan untuk mandi bisa mempercepat terjadinya evaporasi karena adanya pelebaran pembuluh darah (dilatasi) sehingga pori-pori akan terbuka. Efeknya mirip dengan mengompres menggunakan air hangat.

Jika hendak memberi obat penurun panas, pastikan dosisnya sesuai dengan usia dan berat badan anak. Jika tidak yakin, tanyakan pada dokter atau apoteker terdekat.

4. Kapan ke Dokter?

Demam perlu mendapat perhatian serius dan butuh penanganan dokter apabila dialami anak berumur kurang dari 8 minggu.

dr Marissa Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara mengatakan memang demam bisa menjadi gejala dari penyakit seperti batuk, flu, dan diare. Tetapi, bila gejalanya hanya demam saja, anak bisa dibawa konsultasi ke dokter setelah 3 hari demam.

"Dengan syarat, asupan yang masuk ke tubuhnya masih baik, minum cukup, tidak ada gejala lain yang membahayakan seperti sesak napas dan kesadarannya masih baik. Tetapi kalau disertai gejala lain misalnya sesak napas atau penurunan kesadaran atau disertai kelumpuhan atau gejala lainnya yang membahayakan segera saat itu juga harus dibawa konsultasi ke dokter.

 

Sumber : health.detik.com

Artikel Lainnya

Pemberian ASI Perahan Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu). Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ...

Pasca melahirkan, para Mama pasti langsung dipusingkan dengan hal yang lain. Salah satunya adalah soal menyusui si Kecil. Ada banyak hal yang harus Mama cek faktanya seputar mengASIhi, apalagi kalau s...

Dermatitis atopik (eksim) adalah suatu kondisi yang membuat kulit kita merah dan gatal. Profesor Diamant Thaci, kepala Pusat Pengobatan Inflamasi Komprehensif di Universitas Lubeck di Jerman, menga...

Dari sekian banyak perkembangan yang terjadi selama berbulan-bulan kehidupan bayi Bunda, perkembangan yang paling ditunggu biasanya adalah “berjalan”. Kapan ya si kecil mulai bisa berjalan...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................