Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Jumat, 10 Februari 2017 | 11:17 WIB Penulis : Erni Wulandari


Ruam popok sering terjadi pada bayi. Meski umum terjadi, jangan menganggapnya sepele ya Bunda, Karena ruam dapat berkembang menjadi infeksi.

Ruam popok pada kulit sensitif bayi kerap terjadi. Jika area penggunaan popok pada pantat bayi Anda terlihat merah dan iritasi, besar kemungkinan ia mengalami ruam popok.

Selain berwarna kemerahan, tanda lainnya juga kulit sedikit bengkak dan hangat ketika disentuh. Ruam yang terjadi bisa ringan – berupa bintik-bintik merah pada area yang kecil, atau cukup parah berupa benjolan merah yang menyebar hingga ke perut dan paha bayi.

Ruam popok sebenarnya bukan semata-mata kesalahan dalam penggunaan popok, baik itu popok sekali pakai atau popok kain. Tapi juga bisa karena reaksi alergi pada jenis makanan baru, atau iritasi karena pipisnya sendiri.

Beberapa penyebab ruam popok antara lain:

  • Popok yang lembab. Pemakaian popok yang terlalu lama hingga terlalu penuh dan lembab dapat menyebabkan iritasi. Terutama jika urin telah bercampur dengan bakteri yang terdapat dalam kotorannya, sehingga terbentuk amonia yang sangat keras bagi kulit sensitif bayi. Itu sebabnya bayi yang sering buang air besar atau sedang diare lebih rentan mengalami ruam.
  • Gesekan atau sensitifitas terhadap zat kimia. Ruam pada area pantat bayi bisa saja terjadi karena kulitnya mengalami gesekan dengan popok yang dikenakan. Terutama jika bayi sangat aktif dan sensitif terhadap bahan kimia yang terdapat pada popok sekali pakai, atau deterjen yang digunakan untuk mencuci popok kain. Bisa juga karena lotion atau bedak yang digunakan.
  • Makanan baru. Saat bayi diperkenalkan pada makanan padat, komposisi kotorannya pun akan berubah. Kandungan asam dalam makanan tertentu, umumnya jus buah, dapat menyebabkan diare atau meningkatkan frekuensi buang air besar pada bayi.
  • Infeksi bakteri atau jamur. Area popok adalah daerah yang hangat dan lembab, sehingga bakteri dan jamur bisa berkembang. Jika saat mengganti popok tidak benar-benar bersih, maka infeksi bisa terjadi dengan mudah hingga menyebabkan ruam, terutama di sela lipatan kulit. Infeksi jamur pada mulut bayi dapat menginfeksi daerah popok mereka juga.
  • Antibiotik. Bayi yang sedang mengonsumsi antibiotik (atau ibu yang menyusui) dapat terkena infeksi jamur. Karena antibiotik mengurangi jumlah bakteri sehat yang mencegah munculnya jamur dan menghancurkan bakteri jahat. Antibiotik juga dapat menyebabkan diare, yang dapat berkontribusi terjadinya ruam popok.


Cara mengatasi ruam popok pada bayi ;

Mengatasi ruam popok pada bayi membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Umumnya, jika ditangani dengan baik ruam akan sembuh dan menghilang dalam 3-4 hari.

Namun segera hubungi dokter jika ruam tampak semakin buruk dan menjadi infeksi. Tandanya berupa lecet parah, muncul bintil-bintil berisi nanah, atau seperti luka yang terbuka.

Juga hubungi dokter jika anak menjadi demam atau ruamnya tidak hilang setelah beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah ini:

  • Menjaga kebersihan dengan sering mengganti popok, terutama setiap bayi buang air besar. Termasuk bangun di malam hari untuk mengganti popoknya.
  • Bilas daerah pantat bayi dengan baik setiap mengganti popok. Jangan gunakan tisu yang mengandung alkohol atau wewangian. Cukup gunakan kapas dan air hangat.
  • Tepuk kulit pantat bayi (jangan digosok) dengan handuk lembut hingga kering. Lalu gunakan salep yang aman pada kulit bayi yang sudah kering sempurna sebagai pelindung terhadap gesekan dengan popok.
  • Pakaikan popok yang agak longgar pada bayi untuk memungkinkan adanya sirkulasi udara yang lebih baik. Jika Anda menggunakan popok sekali pakai, coba ganti dengan merk berbeda, terkadang kulit sensitif bayi alergi terhadap kandungan pada popok dalam merk tertentu. Baca: Pilih Popok Kain Atau Popok Sekali Pakai? Ini Pro dan Kontranya.
  • Sesekali, biarkan pantat anak bebas dari popok. Namun pastikan tempatnya bermain bersih, bebas dari kuman, dan dalam ruangan yang hangat. Juga biarkan pantat anak terbuka saat dijemur di bawah matahari pagi.

Selain cara-cara di atas. Hindari juga penggunaan detergen yang mengandung wewangian ketika mencuci popok kain dan baju bayi. Gunakan air panas dan bilas dua kali sebelum menjemur.

Ketika memperkenalkan MPASI pada bayi, berikan satu jenis makanan saja setiap kali makan. Dan ulangi hanya pemberian makanan tersebut selama 2-3 hari, untuk melihat apakah ada reaksi alergi yang timbul.

 

Sumber : theAsianparentindonesia

Artikel Lainnya

Banyak yang berpikir ketika cuaca mendung pada siang hari, aman bagi kulit tanpa menggunakan tabir surya. Karena saat udara mendung pada siang hari, sinar matahari tidak akan merusak kulit. Namun dala...

Leukimia ternyata adalah jenis kanker yang paling banyak diderita anak-anak. Apa itu kanker darah dan bagaimana gejalanya? Keluarga perlu tahu. Pendapat umum bahwa kanker hanya dapat dialami orang ...

 Mendapati kulit bayi mengelupas di minggu-minggu awal kehidupannya tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua. Apa sebenarnya yang menyebabkan kulit bayi mengelupas...

Anyang-anyangan adalah kondisi di mana buang air kecil terasa sakit atau tidak nyaman. Kondisi ini juga dikenal bernama disuria dalam terminologi medis, dan kondisi ini sering kali berkaitan dengan ga...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................