Karena bersifat diturunkan, alergi besar kemungkinan diderita oleh kakak beradik. Meski begitu, sumber alerginya tidak selalu sama. Jika si kakak alergi pada udang, jangan langsung menganggap adiknya ...
Selasa, 29 Agustus 2023 | 16:38 WIB Penulis :
Bagi ibu menyusui yang rutin memerah ASI, melihat perubahan warna ASI dan tekstur ASI tentu sudah biasa. Jika tidak berwarna putih bersih, warna ASI biasanya putih kekuningan. Kepekatannya bisa kental, bisa juga encer. Terkadang, saat dikeluarkan dari freezer, ASI seperti terpisah menjadi dua lapisan. Bagian atas memiliki warna ASI yang lebih pekat dan lebih kuning, sementara bagian bawah bersifat lebih cerah dan encer.
Namun, pernahkah Ibu menemui ASI yang berwarna kehijauan, kebiruan, atau malah berwarna oranye? Jangan takut dulu ya, Bu. Ternyata, perubahan pada warna ASI adalah hal yang wajar mengingat warna ASI saat pertama kali keluar juga tidak putih seperti warna ASI pada umumnya. Yuk, ketahui berbagai jenis warna ASI beserta hal yang menyebabkannya!
Kolostrum atau ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan berwarna kekuningan, terkadang berwarna agak oranye. Penyebabnya adalah tingginya kandungan beta karoten dalam kolostrum. Teksturnya lebih kental dibandingkan ASI pada umumnya. Karena warnanya ini, ibu baru yang tidak memiliki informasi memadai mengenai ASI bisa menganggapnya ASI yang kurang bersih dan membuangnya. Padahal, kolostrum memiliki kandungan gizi tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi yang baru saja lahir.
Salah satu kandungan nutrisi dalam kolostrum adalah immunoglobulin yang berfungsi sebagai antibodi yang mampu melindungi tubuh bayi dari virus dan bakteri. Immunoglobulin akan melapisi dinding saluran pencernaan bayi sehingga bakteri tidak mudah masuk dan membantu memperlancar sistem pencernaan bayi sehingga mampu mengeluarkan mekonium (feses pertama pada bayi, cirinya berwarna gelap).
Jadi, kolostrum sangat disarankan untuk diberikan bayi. Jika bayi mengalami kondisi darurat hingga tidak dapat menyusu di awal masa kelahirannya, Ibu bisa memerah kolostrum, menyimpannya dalam lemari pendingin, dan memberikannya sebagai ASIP saat bayi siap.
Kolostrum biasanya diproduksi hingga hari kelima pasca persalinan. Setelah itu, payudara akan memproduksi transitional milk atau ASI transisi selama kurang lebih dua minggu. Namun, bagi ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya, perubahan kolostrum menjadi ASI transisi bisa berlangsung lebih cepat. Pada dasarnya, ASI transisi merupakan percampuran antara kolostrum dan ASI matang (mature milk). Warna ASI ini mulai berubah dari kekuningan menjadi putih. Volumenya pun mulai banyak, tidak seperti kolostrum.
Ibu pun akan mulai merasakan perbedaan pada payudara ketika ASI transisi mulai muncul. Biasanya, payudara akan lebih besar, bengkak, dan berat. Kandungan antibodinya perlahan mulai menurun, namun kandungan gula, lemak, dan kalorinya meningkat untuk membantu bayi mengembalikan berat badannya yang sempat turun beberapa hari pasca persalinan.
Jika awal munculnya ASI transisi masih menunjukkan warna kekuningan yang mulai bertambah putih, lama kelamaan warna ASI akan mulai lebih banyak berwarna putih dengan konsistensi yang lebih encer. Inilah tanda bahwa ASI matang mulai diproduksi.
Sekitar dua minggu setelah persalinan, ASI matang mulai diproduksi. Warnanya kini dipengaruhi oleh kandungan lemak yang ada di dalamnya. Biasanya, warna ASI putih mutlak yang terkadang terdapat semburat berwarna biru samar. Inilah yang biasa disebut foremilk, alias ASI yang pertama kali keluar saat proses menyusui atau proses memerah ASI. Teksturnya encer dan bening, dengan kandungan lemak yang rendah.
Setelah foremilk muncul, biasanya ASI akan mulai menjadi lebih kental dan warnanya berangsur kekuningan. Inilah yang disebut dengan hindmilk. Warna kekuningan muncul seiring dengan semakin pekatnya tekstur ASI karena kandungan lemak yang meningkat.
Nah, warna ini nanti akan sedikit berubah ketika Ibu menyimpannya dalam freezer. ASI akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas biasanya hanya setebal beberapa millimeter namun berwarna lebih pekat dan kekuningan. Lapisan bawah merupakan bagian terbanyak, namun warnanya lebih cerah, kadang berwarna putih atau putih kebiruan. Penyebabnya adalah naiknya lapisan lemak ke bagian atas saat suhu berubah, dan ini adalah hal yang wajar. Ibu hanya perlu menggoyang botolnya sedikit saat sudah mengencer dan siap disajikan pada bayi, agar kedua lapisan kembali menyatu.
Makanan tertentu ternyata bisa mempengaruhi warna ASI, seperti halnya warna urin dan feses. Jadi, jangan kaget jika ternyata suatu hari Ibu mendapati warna ASI yang biasanya putih menjadi sedikit kehijauan. Warna tersebut muncul dari sayuran berwarna hijau seperti bayam, caisim, rumput laut, yang dikonsumsi terlalu banyak juga pewarna makanan dan minuman yang berwarna hijau, atau vitamin dalam bentuk suplemen yang mengandung rempah atau sayuran hijau.
Sama halnya dengan warna ASI kehijauan, ASI yang berwarna semburat merah muda juga dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang Ibu konsumsi. Sayuran dan buah dengan warna merah yang kuat seperti buah bit dan buah naga dapat membuat ASI berwarna sedikit merah muda. Begitu juga dengan minuman dengan pewarna buatan berwarna merah.
ASI dapat berwarna kehitaman saat ibu menyusui mengonsumsi antibiotik Minosiklin. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati ISK (Infeksi Saluran Kemih), jerawat akut, klamidia, sifilis, gonore, infeksi saluran pernapasan, atau infeksi kulit. Tidak hanya membuat warna ASI menjadi kehitaman, Minosiklin juga mampu mempengaruhi perkembangan gigi dan tulang bayi maupun janin. Karena itu, beritahu dokter jika Ibu sedang menyusui atau hamil agar dokter tidak meresepkan antibiotik ini.
Warna kecokelatan pada ASI merupakan indikator bahwa ada darah yang tercampur dengan ASI.
Source: https://www.ibupedia.com/
Karena bersifat diturunkan, alergi besar kemungkinan diderita oleh kakak beradik. Meski begitu, sumber alerginya tidak selalu sama. Jika si kakak alergi pada udang, jangan langsung menganggap adiknya ...
Menjemur bayi baru lahir di bawah sinar matahari pagi sudah jadi umum yang biasa dilakukan. Namun tahukah Anda bahwa menjemur bayi tidak bisa sembarang cara? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan a...
Terkadang susah membuat anak mau makan. Anak justru maunya ngemil. Kalau begitu siasati saja Bunda. Daripada memaksakan anak untuk makan hingga ia menangis, turuti saja jika ia ingin ngemil, tapi... p...
Jadi, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Namun, jika bayi terlihat tidak nyaman, Anda bisa mengikuti sejumlah tips di bawah agar cegukan pada bayi hilang. Cegukan Baik untuk Perkembangan Otak Bayi ...