Mengapa anak harus dibiasakan tidur sendiri? Apa manfaat anak tidur sendiri? Lalu, kapan waktu yang tepat membiasakan hal ini? Moms, pertanyaan seperti ini sebenarnya bisa jadi dijawab berbeda...
Kamis, 28 Desember 2023 | 14:22 WIB Penulis :
Ibu menyusui yang ingin segera kembali mendapatkan bentuk tubuh sebelum melahirkan, banyak melakukan upaya dengan melakukan berbagai jenis diet. Diet karbohidrat untuk menghindari nasi, diet lemak untuk menghindari daging, dan sebagainya. Kini, muncul istilah intermittent fasting .
Intermittent fasting tidak menggunakan istilah diet, karena lebih mirip dengan puasa. Bagaimana metode dari diet ini? Apakah bisa dilakukan pada ibu menyusui?
Intermittent fasting atau diet puasa adalah metode diet yang dilakukan dengan cara puasa selama beberapa waktu yang ditentukan, dan masih dapat mengonsumsi minuman.
Berbeda dengan puasa lainnya, intermittent fasting memperbolehkan makanan apa pun untuk dikonsumsi dan lebih menjurus ke pengaturan waktu. Metode ini biasanya menganjurkan untuk puasa selama 16 jam. Atau ada juga yang melakukan metode, boleh makan selama 8 jam, dan sisa 16 jam lainnya untuk berpuasa.
Intermittent fasting dikatakan memang baik bagi tubuh. Menurut penelitian, berpuasa dapat mengurangi peradangan tubuh, menurunkan kadar gula, tekanan darah, kolesterol, dan tentu saja penurunan berat badan seperti yang ibu-ibu idamkan.
Penelitian menunjukkan melakukan puasa masih aman dilakukan pada kondisi ibu menyusui. Selama ibu mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan saat sahur atau berbuka, ibu dan si Kecil akan baik-baik saja.
Walau tidak berpengaruh pada jumlah ASI yang diproduksi, penelitian terkini menunjukkan, bahwa puasa dapat memengaruhi beberapa mikronutrien pada ASI. Kandungan seng, magnesium, dan potasium pada ASI secara signifikan mengalami penurunan pada saat ibu menyusui berpuasa.
Selama menyusui, sebenarnya ibu memerlukan tambahan kalori sebanyak 400 sampai 500 kalori per hari untuk mendukung pembentukan ASI. Kalori juga dibutuhkan untuk memberikan tenaga pada ibu menyusui dengan aktivitasnya yang luar biasa selama merawat si Kecil.
Selain itu tentu saja ibu menyusui disarankan untuk terus mengonsumsi nutrisi yang baik seperti protein, zat besi, magnesium, seng, dan kalsium.
Pada saat berpuasa, nutrisi ini hanya dapat dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Oleh karena itu, ASI akan lebih banyak keluar pada saat berbuka, yang akan berpengaruh pada konsumsi sehari-hari si Kecil.
Intermittent fasting , dilakukan oleh banyak ibu untuk mengurangi berat badan. Pertanyaan lebih lanjut yang harus ibu ajukan adalah, apakah ibu perlu secepat itu menurunkan berat badan? Bukankah saat ini ibu ingin fokus terlebih dahulu untuk perkembangan si Kecil?
Jika ibu masih menyusui secara eksklusif maka intermittent fasting adalah salah satu metode yang sebaiknya tidak ibu lakukan untuk sementara.
Source : https://diarybunda.co.id/
Mengapa anak harus dibiasakan tidur sendiri? Apa manfaat anak tidur sendiri? Lalu, kapan waktu yang tepat membiasakan hal ini? Moms, pertanyaan seperti ini sebenarnya bisa jadi dijawab berbeda...
Pernahkan Moms melihat Si Kecil terlihat sangat gelisah saat tidur malam atau malah sulit tidur? Bayi belum bisa mengatakan apa yang mereka rasakan, juga belum mengerti apa itu mimpi. Saat pertama ...
Saat hamil, seorang Ibu benaknya selalu diliputi dengan pertanyaan dan imajinasi. Dari pertanyaan hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika si Kecil sudah lahir hingga bagaimana wajah si Kecil nanti...
Pada saat anak sakit, pikiran kuatir menjadi hal yang akan dialami oleh orang tua. Apalagi jika suhu anak meninggi dan demam, terlebih jika demam disertai dengan kejang-kejang. Demam kejang biasa terj...