Istilah-Istilah Seputar Kehamilan & Menyusui !

Senin, 15 Januari 2024 | 15:20 WIB Penulis :


Asam folat: Nutrisi yang sangat dibutuhkan ibu hamil dari trimester pertama untuk mendukung proses perkembangan otak janin.

 

Amniotik: Air ketuban, isinya sebagian besar air seni janin dan air.

 

Anterior (Oksiput Anterior): Posisi janin, kepala di bawah, wajah menghadap ke bagian punggung ibu, dagu menempel di dadanya dan kepalanya siap untuk masuk pelvis.

 

ASI Booster: Makanan, minuman, pijatan Ayah, transferan (eh!), semua yang membantu meningkatkan produksi ASI.

 

APGAR: Penilaian yang diberikan dokter atau bidan pada bayi yang baru lahir, didasarkan pada warna tubuh bayi, detak jantung, refleks menangis, nada otot, dan pernapasan.

 

Baby Blues: Rasa tidak bahagia ketika anak lahir, biasanya dilatarbelakangi kurangnya support system. 

 

Bedong: Teknik membalut tubuh bayi baru lahir menggunakan selimut atau kain bedong, konon membuat bayi merasa seperti berada di dalam rahim ibu.

 

Bengkung: Kain panjang maupun korset yang digunakan untuk menjaga perut dan postur tubuh ibu pasca-melahirkan.

 

Bingung puting (Bingput): Kondisi di mana bayi menolak disusui langsung, bisa terjadi karena terbiasa menyusu dengan bantuan dot dan penggunaan empeng.

 

Breastpump: Pompa ASI yang menjadi alat perang ibu menyusui, khususnya yang bekerja di kantor. Ada yang bentuknya elektrik dan manual.

 

Breech: Sungsang. Posisi bokong dan kedua kaki bayi menghadap ke jalan lahir dengan lutut tertekuk sehingga membuat persalinan normal lebih sulit dilakukan, bahkan tidak mungkin.

 

Caesar/C-section: Persalinan dengan metode operasi mengeluarkan bayi melalui sayatan di dinding perut dan uterus.

 

Cephalopelvic Disproportion (CPD): Ukuran bayi terlalu besar untuk melewati panggul ibu dengan aman.

 

Carrier: Gendongan bayi yang bisa digunakan oleh ibu maupun ayah, tersedia dalam berbagai bentuk yang bisa dipilih sesuai selera.

 

Crowning: Posisi ketika kepala bayi sudah melewati jalan lahir dan bagian atas kepalanya (mahkota) terlihat dari lubang vagina yang terus melebar.

 

Dilatasi: Pelebaran leher rahim atau serviks yang bisa dilakukan oleh dokter atau bidan saat cek dalam, untuk mengukur dalam sentimeter dengan ukuran maksimal 10 cm.

 

Doula: Tenaga profesional yang memberikan dukungan emosional, fisik, dan informasi kepada ibu sekaligus menjadi pendamping selama ibu menjalani proses persalinan.

 

Epidural: Metode anestesi yang umum digunakan selama persalinan melalui kateter menggunakan jarum ke ruang epidural dekat sumsum tulang belakang. (Note: tidak semua proses melahirkan menggunakan metode ini)

 

Episiotomi: Sayatan yang dibuat pada perineum untuk memperlebar lubang vagina demi melancarkan proses persalinan.

 

Fetal Distress: Kondisi ketika bayi tidak menerima cukup oksigen sehingga mengalami komplikasi.

 

Growth spurt: Kondisi di mana bayi akan menyusu lebih sering dan lebih banyak karena sedang mengalami masa pertumbuhan yang lebih cepat dari biasanya.

 

Gumoh: Keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan bayi. Dalam istilah medis disebut refluks.

 

Heartburn: Munculnya sensasi perih dan panas di dada yang kerap dialami ibu selama hamil.

 

HPL (Hari Perkiraan Lahir) atau due date: Perkiraan tanggal melahirkan. Tidak semua HPL ini akurat, karena faktanya bisa jadi maju atau mundur dari yang diperkirakan.

 

Induksi: Proses mempercepat persalinan dengan intevensi, seperti mengolekskan gel prostaglandin pada serviks, menyuntikkan infus hormon oksitosin, atau dengan merobek selaput.

 

KMS (Kartu Menuju Sehat): Catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin untuk mengetahui status gizi anak.

 

Kolostrum: Cairan pertama yang keluar dari payudara pada tahap awal produksi ASI. Pada beberapa ibu, kolostrum sudah keluar di beberapa minggu kehamilan.

 

Laktasi: Keseluruhan proses menyusui, mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI.

 

Latch on: Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu saat menyusu yang perlu diperhatikan posisinya. Bila salah, dapat menyebabkan puting lecet hingga terluka.

 

LDR (Let Down Reflex): Refleks keluarnya ASI dari payudara, ketika saraf payudara terstimulasi untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Bisa terjadi kapan saja, saat ibu makan, minum, mandi, mempompa payudara sebelah, maupun ketika berhubungan seks.

 

Mastitis: Peradangan pada jaringan payudara, yang sering terjadi pada ibu menyusui. Bila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.

 

Mekonium: Tinja atau feses yang keluar pertama kali ketika bayi dilahirkan. Bila bayi mengalami stres, mekonium dapat keluar waktu bayi masih dalam kandungan.

 

Milk Blister: Ketika puting mengalami luka lepuh atau lecet berisi cairan warna putih kekuning-kuningan. Rasa sakitnya, jangan ditanya!

 

Onesie: Jenis pakaian bayi yang modelnya terusan (panjang maupun pendek) dengan bukaan pada bagian bawah tubuh bayi, memudahkan saat harus ganti popok.

 

Perineum: Bagian kulit antara vagina dan lubang anus yang pada beberapa kasus melahirkan, perlu disayat atau robek dengan sendirinya.

 

Posterior (Oksiput Posterior): Posisi janin, wajahnya menghadap ke depan (ke perut ibu), sehingga biasanya persalinan normal tetap bisa dilakukan hanya saja prosesnya bisa terjadi lebih lama.

 

Power Pumping: Frekuensi memompa ASI lebih sering untuk menyimpan stok ASPI atau ketika bayi sedang mengalami growth spurt.

 

PPD (Post Partum Depression): Kondisi yang lebih buruk dari baby blues, di mana ibu mengalami depresi dan dapat berujung pada hal-hal yang di luar kendalinya.

 

PROM (Premature Rupture of Membranes): Kondisi di mana kantung ketuban pecah sebelum waktu persalinan dimulai.

 

RUM (Rational Use of Medicine): Penggunaan obat untuk menangani suatu diagnosa dengan tepat, efektif dan efisien oleh dokter. Tidak sedikit-sedikit memberi obat ketika anak sakit.

 

Stretchmark (Striae): Garis-garis yang muncul beruntai pada kulit, di bagian perut, payudara, pinggul, bokong, atau paha selama kehamilan.

 

Tongue tie (lip tie): Kondisi di mana terdapat selaput di bawah lidah bayi maupun di bawah bibir rahang atas atau bawah yang mengganggu pergerakan mulut bayi ketika menyusui.

 

VBAC (Vaginal Birth After Caesarean): Prosedur melahirkan secara normal yang dilakukan setelah sebelumnya melahirkan secara caesar.

 

Demikian berbagai istilah seputar kehamilan yang wajib diketahui!

 

Source : https://mommiesdaily.com/

Artikel Lainnya

Siapa nih yang anaknya sudah mulai MPASI? Pasti bingung kan, kenapa setiap makanan dalam menu MPASI harus diberi lemak tambahan? Lalu sebenarnya apa sih manfaat dari lemak tambahan ini? Apa ...

Warna pup bayi sering kali berubah-ubah. Apalagi jika si kecil usianya masih di bawah 1 tahun, yang artinya sistem pencernaan bayi masih beradaptasi dengan asupan yang dikonsumsinya. Selain itu, wa...

Mandi adalah salah satu kegiatan yang penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan bayi. Walaupun belum banyak berkegiatan, tetapi bayi memproduksi keringat yang jika menumpuk dapat menimbulkan peny...

Mungkin kita pernah mendengar berita tentang bayi 4 bulan yang meninggal karena diberi nasi utuh selama seminggu. Ada pula berita bayi tersedak karena diberi pisang sebelum waktunya. Dua contoh ini se...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................