Mitos Atau Fakta, Apakah rambut jagung pertanda anak kekurangan Gizi?

Senin, 15 Januari 2024 | 16:25 WIB Penulis :


Urusan tumbuh kembang anak selalu menjadi prioritas orang tua. Setiap fase tumbuh kembangnya perlu dipantau agar selalu berjalan sesuai tahapannya. Termasuk perkembangan fisiknya, tak terkecuali rambutnya.

Ketika terjadi tahapan yang tidak semestinya, Bunda pun perlu mencermatinya dan berkonsultasi kepada dokter terkait ya, Bunda, untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satunya ketika Bunda mencurigai anak memiliki rambut jagung.

 

Lalu, apakah benar jika anak memiliki rambut jagung terkait dengan gejala kekurangan gizi? Cari tahu yuk, Bunda.

 

Berbicara soal kurang gizi, cara utama mendiagnosisnya adalah dengan melihat apakah catatan kesehatan anak sesuai dengan grafik pertumbuhan. Jika kemajuan anak sesuai dengan parameter yang diharapkan untuk tinggi dan usia mereka, artinya tidak ada masalah ya, Bunda.

Di negara berkembang, termasuk di Indonesia, kasus gizi buruk cukup banyak. Bayi dan balita banyak menjadi korban dalam kasus ini. Bayi dan balita yang kekurangan gizi dalam jangka panjang akan mengalami masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan perkembangannya.

 

Apakah rambut jagung pertanda anak kekurangan Gizi?

Sedangkan untuk masalah rambut jagung sendiri, memang bisa menjadi tanda anak kekurangan gizi. Tapi jika disertai dengan gejala lain, Bunda.

Menurut dr. Dedi Wilson, Sp. A (K), salah satu tanda anak kurang gizi memang bisa dilihat dari kondisi rambut. Tapi harus dilihat lagi apakah rambut jagung disertai kondisi rusak atau pecah-pecah.

Tapi, kini penilaian anak kurang gizi tak hanya dari kondisi rambut saja ya. Ada faktor lain untuk menilai apakah anak kurang gizi atau tidak, Bunda.

"Enggak (belum tentu rambut jagung itu kurang gizi). Ada manifestasi yang lain, kan rambut itu fungsinya sama seperti kulit. Kulit bisa kering, pecah-pecah, baru disusul dengan rambut kelihatan tidak bersinar, dan ujungnya pecah-pecah. Itu bisa terjadi karena kekurangan mikronutrien, yakni vitamin B," kata Dokter Spesialis Anak, Konsultan Jantung Anak di RSIA Bunda Jakarta ini kepada HaiBunda, Jumat (25/6/21).

"Tapi belum tentu juga kurang gizi, bisa saja penyerapan zat gizinya kurang optimal, mungkin ada masalah pencernaan," sambungnya.

Pada anak 0-12 bulan, menurutnya masih wajar jika rambut terlihat tipis. Pada dasarnya, rambut bayi baru lahir tau biasa disebut lanugo umumnya memang akan rontok. Setelah berusia setahun lebih, barulah tumbuh rambut kasar sampai anak dewasa.

"Kalau awal itu rambut bawaan lahir namanya lanugo akan rontok sendiri. Selang setahun baru tumbuh kasar. Jadi enggak ada gunanya mencukur rambut anak, karena rambut itu sebenarnya resisten yakni melindungi anak agar tidak kehilangan panas. Kalau dicukur anak justru bisa kedinginan," ujar Dedi.

Sedangkan dr. Meta Hanindita, Sp.A juga menjelaskan bahwa istilah rambut jagung menggambarkan kondisi rambut yang menipis berwarna kemerahan (seperti rambut jagung) dan mudah dicabut. Kondisi ini menurut Meta, khas pada anak dengan kwashiorkor atau gizi buruk yang disebabkan kurangnya asupan protein.

"Ini yaaa. Jadi ada 3 tipe gizi buruk pada anak. Marumus, kwashiorkor, dan gabungan keduanya," diungkap Meta di Instagram Stories miliknya.

Dokter anak yang berpraktik di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya ini mengatakan, kwashiorkor adalah gizi buruk yang disebabkan tubuh anak kekurangan protein. Dalam kondisi ini, anak memang terlihat tidak terlalu kurus karena ada bengkak di beberapa bagian tubuh, namun bisa juga di seluruh tubuhnya. Sedangkan rambut memiliki helaian yang sangat tipis dan berwarna kemerahan.

Kondisi tersebut berbeda dengan marumus, yang rambut anak masih bisa normal, Bunda. Tapi memiliki perawakan tulang-tulang menonjol, jaringan lemak tidak ada. Sehingga membuat orang lebih cepat menyadari tanda gizi buruk ini.

"Btw, kwashiorkor diambil dari Bahasa Afrika yang artinya red boy alias anak merah (karena rambutnya yang seperti rambut jagung," tulis Meta menambahkan.

 

Mengapa rambut jadi merah?

Munculnya istilah rambut merah seperti rambut jagung karena anak kekurangan protein yang menyebabkan rambut menipis, dan pigmennya berkurng sehingga warnanya jadi kemerahan.

 

Source : https://www.haibunda.com/

Artikel Lainnya

Banyak yang berpikir ketika cuaca mendung pada siang hari, aman bagi kulit tanpa menggunakan tabir surya. Karena saat udara mendung pada siang hari, sinar matahari tidak akan merusak kulit. Namun dala...

Seringkali anak mengeluhkan rasa sakit pada bagian perut? Ini merupakan salah satu tanda awal terjadinya gangguan pencernaan. Berikut gejala lain dari masalah pencernaan: 1. Sakit perut berulang, y...

Memilih untuk menyusui bayi adalah pilhan personal, begitu juga dengan pilihan kapan untuk berhenti. Mom sendiri yang dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk menyapih anak. Kebanyakan para ko...

 Sebelum melahirkan, Bunda pasti mencari berbagai macam hal yang berhubungan dengan fakta dan mitos bayi baru lahir. Salah satu hal yang kerap dipertanyakan adalah kapan bayi boleh keluar rumah. ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................