Sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral terbaik. Sayangnya, karena proses pencucian, penyimpanan dan pengolahan yang kurang tepat, nutrisi yang ada menjadi mudah hilang. Oleh sebab itu,...
Selasa, 30 Mei 2017 | 12:48 WIB Penulis : Erni Wulandari
Sepanjang memperhatikan gizi dan tubuh Bunda sehat, silakan saja berpuasa ketika Bunda hamil. Sebenarnya, ibu hamil punya dispensasi untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Namun, tak sedikit ibu hamil yang berniat berpuasa karena merasa sanggup dan sayang melewati bulan yang penuh berkah ini.
Boleh puasa, tapi ada syaratnya. Sebenarnya, yang dikhawatirkan dari ibu hamil yang berpuasa adalah kurang makan sehingga janin kekurangan gizi. Jadi, asal kondisi kehamilan Bunda sehat dan Bunda juga memperhatikan asupan gizi saat sahur dan berbuka puasa, maka boleh-boleh saja berpuasa. Jika Bunda menderita penyakit tekanan darah tinggi, diabetes melitus (DM), atau muntah-muntah berlebihan saat hamil, misalnya, jelas lebih baik Bunda menunda keinginan untuk berpuasa. Bukankah menjalankan kehamilan juga merupakan ibadah? Tekanan darah tinggi menyebabkan suplai darah ke jaringan terganggu, khususnya jaringan plasenta. Akibatnya, proses masuknya oksigen ke jaringan jadi terhambat dan memicu keluhan, seperti pusing, badan tidak sehat, dan nafsu makan menurun. Bila suplai darah ke plasenta terganggu, suplai oksigen dan makanan ke janin pun ikut-ikutan terganggu. Pada akhirnya akan mengganggu pertumbuhan janin.
Perhatikan berat badan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah pertambahan berat badan, karena merupakan indikator tumbuh kembang janin. Sebagai patokan, kenaikan berat badan Bunda yang normal hingga 20 minggu pertama kehamilan adalah sekitar 3,5-4 kg. Pada 20 minggu berikutnya kira-kira 1/2 kg per minggu. Pada akhir kehamilan, kenaikan berat badan sekitar 12,5-14 kg. Dari patokan tersebut, aturan mainnya adalah, jangan berpuasa jika berat badan Bunda turun drastis. Dikhawatirkan, ini bisa mempengaruhi perkembangan janin.
Ini kiatnya!
Ketika sahur. Sahur dan berbuka adalah waktu di mana Bunda boleh makan dan minum sepuas-puasnya. Jadi, perhatikan makan Bunda agar tetap bergizi seimbang dan dalam jumlah sesuai kebutuhan sebagai ibu hamil.
Saat berbuka puasa.
Ketika makan malam. Lebih baik Bunda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Selain itu, konsumsi cairan juga harus cukup untuk menjaga volume darah, mengatur suhu tubuh, media mengangkut oksigen dan zat gizi, serta mencegah sembelit.
Sumber : Ayahbunda
Sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral terbaik. Sayangnya, karena proses pencucian, penyimpanan dan pengolahan yang kurang tepat, nutrisi yang ada menjadi mudah hilang. Oleh sebab itu,...
Punya stok ASI perah (ASIP) berlebih? Jangan dulu dibuang, mom. Ada banyak manfaat ASI untuk mandi bayi, lho. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa ASI dapat memelihara kesehatan kulit dan ...
Melahirkan merupakan peristiwa tak terlupakan oleh ibu mana pun di seluruh dunia. Namun, tidak seluruh wanita mengetahui fakta menarik tentang ibu menyusui, terutama ibu muda yang baru pertama kali me...
Siapa tak ingin rambut anaknya tumbuh tebal, hitam dan sehat? Saat anak baru berusia 1 tahun, kebanyakan orangtua sudah sibuk mengaplikasikan lidah buaya, atau bahkan kemiri agar rambut anak tumbuh de...