Faktor usia menjadi salah satu pertimbangan ketika wanita berniat untuk memiliki momongan lagi. Terlebih ketika usia sudah menginjak kepala 4 dan masih ingin memiliki anak, apakah masih bisa dikatakan...
Rabu, 12 Juni 2024 | 14:52 WIB Penulis :
Beberapa bayi lahir dengan kepala yang tidak rata. Kalau MomDad lagi menggendong bayi, coba perhatikan bentuk kepalanya, apakah datar atau peyang?
Sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya. Hanya saja, sebagian orang tua pasti merasa khawatir mengenai bentuk kepala peyang yang terasa kurang baik secara estetika.
Dalam bahasa medis, kepala peyang disebut Positional plagiocephaly atau brachycephaly (PPB) atau kondisi ketidaksimetrisan bentuk kepala yang umum dijumpai pada bayi sampai usia beberapa bulan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kepala peyang pada bayi, yuk simak ulasannya berikut ini!
Penyebab kepala peyang
Kepala peyang atau ketidaksimetrisan dapat dijumpai di belakang kepala (tampak datar) dengan penonjolan dahi (brachycephaly) atau kepala tampak miring ke salah satu sisi dengan ketidaksimetrisan letak telinga (plagiocephaly). Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan kepala peyang:
Faktor di dalam kandungan atau saat dilahirkan
Kepala bayi mengalami penekanan saat melewati jalan lahir, sehingga pada saat lahir bentuk kepala bayi dapat tampak agak lonjong. Beberapa prosedur yang dilakukan seperti forsep atau vakum saat proses kelahiran juga dapat mempengaruhi bentuk kepala bayi saat lahir. Kadang-kadang, posisi di dalam kandungan juga dapat berpengaruh.
Bayi prematur
Bayi prematur rentan mengalami masalah bentuk kepala karena biasanya bayi masih terlalu lemah untuk menggerakkan kepalanya, serta tengkoraknya yang masih lunak saat lahir.
Posisi
Berada dalam satu posisi yang sama terus menerus akan mengakibatkan penekanan kepala bayi di satu titik dan menyebabkan bentuk yang tidak simetris. Kondisi inilah yang disebut sebagai positional plagiocephaly. Derajatnya bisa ringan, sedang, hingga berat.
Tortikolis
Tortikolis adalah kekakuan otot leher yang mengakibatkan seorang bayi kesulitan memiringkan kepalanya ke satu sisi. Hal ini berakibat posisi tidur bayi hanya menitikberatkan ke salah satu sisi dan dapat mengakibatkan positional plagiocephaly.
Kraniosinostosis
Pada kondisi ini, kepala peyang terjadi akibatkarena penyatuan dan penutupan ubun-ubun yang terlalu awal. Untuk memperbaikinya diperlukan intervensi pembedahan.
Apakah kepala peyang akan mempengaruhi perkembangan anak?
Merupakan hal yang wajar saat MomDad merasa khawatir dengan kepala peyang yang terjadi pada anak. Namun, kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu dan perkembangan.
Maka dari itu, kondisi kepala peyang yang ringan tidak mempengaruhi perkembangan. Namun, MomDad perlu khawatir jika derajatnya sedang hingga berat, karena bisa saja merupakan tanda adanya kondisi lain yang harus dievaluasi.
Itu lah beberapa hal yang perlu diketahui MomDad mengenai kepala peyang. Kondisi ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Bentuk kepala bisa kembali normal dan membaik seiring berjalannya waktu.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
Source : https://primaku.com/
Faktor usia menjadi salah satu pertimbangan ketika wanita berniat untuk memiliki momongan lagi. Terlebih ketika usia sudah menginjak kepala 4 dan masih ingin memiliki anak, apakah masih bisa dikatakan...
Memiliki momongan merupakan salah satu hal yang diinginkan pasangan suami istri (pasutri) baru. Tidak heran kalau banyak pasutri muda yang melakukan konsultasi ke dokter agar segera mendapatkan anak. ...
Melatih saraf motorik anak sejak dini sangat baik untuk tumbuh kembangnya, terlebih untuk bayi usia 2-3 tahun. Hal ini akan membantu anak dalam mengeksplorasi dunianya lewat tangan seperti m...
Miliaria merupakan salah satu masalah kulit yang sering dijumpai pada bayi dan anak. Hal ini ditandai bintil-bintil kecil berwarna merah yang kadang-kadang berisi air, disertai atau tidak kulit yang t...