Pemberian serat sering digembar-gemborkan bisa dilakukan untuk mencegah sembelit, termasuk pada bayi. Meskipun demikian, pemberiannya tetap harus diperhatikan agar tak berlebihan dan justru memicu sem...
Selasa, 30 Juli 2024 | 15:30 WIB Penulis :
Cooing merupakan perpaduan dari suara ketika bayi tertawa sambil mengucapkan atau mengeluarkan huruf vokal. Di momen ini, bayi akan mulai mengeluarkan suara yang terdengar seperti kata “Ah”, “Oh”, atau “Uh”.
Perkembangan setiap bayi memang bisa berbeda-beda, tak terkecuali dengan kemampuan bicaranya, Bun. Di awal kelahirannya, bayi memang cuma bisa menangis sebagai bentuk komunikasi dengan orang di sekitarnya.
Akan tetapi, di usia 2–3 bulan, biasanya bayi sudah mulai bisa menunjukkan tanda untuk mengoceh, walau kata-kata yang keluar dari mulutnya masih tidak jelas atau belum ada artinya. Tahap ini dikenal dengan istilah cooing.
Nah, bayi biasanya melakukan cooing ketika ia sedang merasa bahagia. Jadi, bisa dibilang cooing ini adalah tanda bahwa Si Kecil sedang merasa senang atau sangat puas, Bun.
Selain itu, di usia 2–3 bulan ini, bayi biasanya juga sudah mulai bisa merespon suara dan ekspresi Bunda atau orang lain. Ia pun sudah bisa tersenyum yang menandakan bahwa dirinya sangat suka dengan apa yang Bunda lakukan. Bahkan, tidak sedikit bayi di usia ini bisa meniru ekspresi wajah Bunda, seperti tertawa.
Kalau saat ini Si Kecil mulai menujukkan tanda cooing, Bunda harus senang, ya. Pasalnya, tahap ini bisa jadi pertanda bahwa kemampuan komunikasi Si Kecil sedang berkembang. Nantinya, saat ia mulai bertambah besar, sekitar usia 1 tahun, ia pun akan mulai bisa berbicara dengan banyak kata yang bisa Bunda pahami.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemampuan berbicara setiap bayi bisa berbeda-beda. Tetapi, agar ia bisa berbicara dan berkomunikasi sesuai usianya, ia pun membutuhkan peran dan bantuan dari orang tuanya.
Nah, berikut ini ada dua cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk mendukung perkembangan kemampuan bicara Si Kecil:
Mengobrol dengan bayi
Walau belum sepenuhnya mengerti, tapi nyatanya bayi sangat suka lho diajak berkomunikasi. Jadi, coba deh biasakan ajak Si Kecil mengobrol saat Bunda bersamanya, misalnya saat memandikannya, menggantikan popok, atau ketika menyusuinya.
Usahakan untuk mengobrol dengan bayi sesering mungkin ya, Bun. Pasalnya, momen ini dipercaya bisa meningkatkan kemampuan bicara bayi dan membantu otaknya berkembang dengan baik.
Banyak hal yang bisa Bunda jadikan topik obrolan dengan Si Kecil. Misalnya saja, “Ade suka ya makanan tadi siang? Makannya lahap banget. Besok makan yang banyak lagi, ya”.
Kalau Si Kecil merespons dengan tertawa atau tersenyum, bisa jadi dia benar-benar menyukai menu makanannya hari ini dan mungkin saja besok hari ia akan melahap habis makanan yang Bunda sajikan.
Membacakan buku
Membacakan bayi berbagai buku tak hanya bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan bicaranya saja lho, Bun, tapi juga dapat meningkatkan kemampuan memori otak dan menambah kosa katanya.
Untuk menarik perhatian Si Kecil, Bunda bisa memilih buku yang banyak warna atau gambar. Ketika membaca buku, pastikan Bunda memberikan ekspresi yang sesuai dengan cerita di buku ya, supaya Si Kecil juga belajar mengenali ekspresi yang Bunda tunjukkan.
Jangan lupa juga untuk menirukan beberapa suara dari buku bacaan, misalnya suara-suara hewan. Tujuannya agar Si Kecil dapat mulai mengenal suara hewan dan mengembangkan ekspresinya.
Selain dua tips di atas, Bunda juga bisa sering bernyanyi atau bersenandung dengan Si Kecil untuk meningkatkan kemampuan bicaranya. Walau terdengar sepele, alunan nada dari lagu yang Bunda nyanyikan ini bisa diamati dan ditiru oleh Si kecil di kemudian hari, lho.
Jadi, jangan heran kalau tiba-tiba Si Kecil bisa mengeluarkan suara (cooing) seperti lagu yang biasa Bunda nyanyikan, ya.
Nah, itulah informasi tentang cooing atau tahap awal bayi bicara yang penting Bunda ketahui. Jika saat ini Si Kecil sudah menunjukkan gelagat cooing, terus beri ia dukungan dengan sering mengajaknya berbicara ya, Bun.
Seandainya pun Si Kecil belum menunjukkan tanda-tanda cooing padahal usianya sudah 2–3 bulan, tidak perlu terlalu khawatir ya, Bun. Ingat, tidak semua bayi akan mengalami cooing di waktu yang sama.
Untuk memastikan apakah keterlambatan cooing yang dialami Si kecil masih tergolong normal atau justru pertanda dari speech delay, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter, ya.
Sumber : Alodokter.com
Pemberian serat sering digembar-gemborkan bisa dilakukan untuk mencegah sembelit, termasuk pada bayi. Meskipun demikian, pemberiannya tetap harus diperhatikan agar tak berlebihan dan justru memicu sem...
Bayi yang memiliki rambut dan alis tebal memang semakin menggemaskan ya, Moms. Namun kebanyakan bayi belum memiliki banyak rambut dan alis, karena umumnya rambut dan alis baru tumbuh tebal ketika usia...
Belakangan ini sedang marak kasus seorang baby sitter yang menjaga anak asuhnya secara kasar dan tidak bertanggung jawab. Kasus ini tentunya membuat banyak ibu merasa resah dan takut untuk m...
Jika kamu keberatan untuk membelinya dengan harga puluhan hingga ratusan ribu per kemasan, membuatnya sendiri di rumah adalah solusinya. Bahan untuk membuat bone broth MPASI juga mudah dibuat, y...