Apa penyebab kulit bayi mengelupas? Sebenarnya, ketika Anda melihat kulit mengelupas pada bayi yang baru lahir, Anda tak perlu cemas. Pasalnya, hal ini wajar terjadi pada setiap bayi y...
Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:52 WIB Penulis :
Wonder week adalah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1992 oleh pasangan dokter asal Belanda, Frans Plooij dan Hetty van de Rijt.
Wonder week menggambarkan fase lonjakan perkembangan mental bayi dalam 20 bulan pertama kelahirannya yang membuat si Kecil jadi sangat rewel (cranky), sering menangis (crying), dan tidak mau lepas dari Moms (clingy) karena sistem saraf di otaknya sedang mengalami peningkatan yang pesat.
Perubahan drastis pada kondisi otak dan mental dalam periode ini memungkinkan si Kecil mengalami peningkatan kemampuan sensori. Karena sensitivitas indranya juga meningkat, bayi dapat mulai merasakan dan melihat hal-hal baru yang terlalu cepat untuk dipahami di usianya saat ini.
Jadi tak jarang, bayi akan cenderung lebih rewel selama wonder week karena ia merasa kewalahan dan frustasi dengan segala kemampuan baru yang belum dapat sepenuhnya ia kuasai atau pahami.
Wonder week secara umum terjadi pada bayi di minggu ke-5, 8, 12, 17, 26, 36, 44, dan 53 hingga sekitar usia 17 hingga 20 bulan.
Namun melihat ciri-ciri umumnya, Mama mungkin bertanya-tanya apa yang membedakan wonder week dengan growth spurt?
Wonder week dan growth spurt tidak sama, Moms. Wonder week berhubungan dengan perubahan perkembangan mental bayi. Ini terjadi saat si Kecil mulai melihat dan memahami hal-hal yang terlalu cepat untuk ia pahami sebelumnya.
Sementara itu, growth spurt lebih spesifik menandakan percepatan pertumbuhan fisik bayi. Growth spurt biasanya ditandai dengan pertambahan berat badan dan panjang badan dalam waktu yang singkat. Bayi mengalami pertumbuhan badan yang signifikan dalam dua tahun pertama, yaitu sekitar 25 cm lebih panjang dan beratnya naik tiga kali lipat dari berat lahir.
Karena si Kecil berkembang secara fisik, bayi mungkin mengalami perubahan jam menyusui, jam makan, dan waktu tidurnya yang bisa mempengaruhi emosinya.
Sama seperti wonder week, perubahan ini bisa menyebabkan si Kecil jadi rewel, tapi itu bukan sebuah tanda ia merasa sakit, ya, Ma. Growth spurt tidak menyebabkan nyeri secara fisik. Tanda-tanda growth spurt ini hanya bersifat sementara dan termasuk hal yang normal.
Bayi yang mengalami wonder week memiliki ciri-ciri yang dikenal dengan 3C, yaitu clinginess, crankiness, dan crying.
Saat mengalami peningkatan kemampuan yang baru, biasanya bayi akan lebih suka menempel (clingy) dengan Mama. Si Kecil takut jika Mams atau Dads tidak berada di dekatnya. Kondisi ini lebih dikenal dengan separation anxiety atau kecemasan saat berpisah atau ditinggal orang tua meski sebentar.
Fase wonder week juga membuat bayi mudah rewel (cranky). Jam tidur dan nafsu makannya pun ikut berubah, Ma. Bisa jadi, Mama jadi lebih sering menyusui si Kecil saat ia mengalami wonder week.
Selain itu, bayi lebih sering menangis (crying) tanpa sebab. Namun, seperti Mama tahu, menangis merupakan satu-satunya cara komunikasi yang bisa bayi lakukan. Meskipun memang, saat si Kecil menangis tidak jarang Mama bingung harus berbuat apa.
Bisa dibilang wonder week adalah salah satu fase perkembangan bayi yang paling menantang bagi orang tua. Ini menjadi masa-masa ketika bayi tidak mudah untuk ditenangkan dan sulit diketahui penyebabnya sehingga banyak orang tua yang merasa sedih atau bahkan menyalahkan diri sendiri karena menganggap tidak bisa mengasuh bayi dengan benar.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari wonder week, Ma, karena ini adalah fase normal yang dialami kebanyakan bayi dalam masa perkembangannya.
Wonder week memiliki 10 tahapan yang terjadi dari minggu ke-5 kelahiran bayi hingga usia sekitar 17 bulan. Setiap tahapnya merupakan perkembangan dan persepsi bayi tentang lingkungan sekitarnya.
Berikut adalah 10 tahapan wonder week pada bayi yang perlu Mama ketahui.
Wonder week pertama terjadi sekitar 4 hingga 5 minggu setelah bayi lahir. Ini merupakan kali pertama bayi mulai sadar pada indranya. Ada banyak sekali hal yang bisa diproses bayi melalui indranya.
Misalnya, saat Mama menyentuh tangan bayi, memakaikan baju di tubuhnya, mencium aroma ASI, mendengar suara, hingga melihat pergerakan cahaya dan warna di sekitar mereka. Hal ini bisa membuat bayi rewel dan kewalahan karena ia merasa “kaget” dengan perubahan yang terjadi.
Namun, setelah tahap pertama mulai terlewati, bayi akan lebih waspada dan lebih tertarik pada sekitarnya. Si Kecil mungkin akan memberikan respons berupa senyuman saat Mama menyentuh jari-jari mungilnya.
Tahapan kedua wonder week pada bayi terjadi sekitar 8 minggu, saat ia mulai mengenali objek yang ada di sekitarnya. Bayi mulai menyadari pola gerakan tubuhnya dan perlahan bayi menggerakkan lengan dan tangannya.
Setelah tahapan ini, bayi akan menunjukkan tanda-tanda ingin mencoba menggenggam mainan. Mama bisa memberikan mainan yang sesuai usia bayi untuk dapat menstimulasinya.
Wonder week ketiga biasanya terjadi pada 11 hingga 12 minggu. Pada tahapan ini, bayi sudah bisa mengendalikan gerakan tubuhnya.
Si Kecil mulai menggerakkan lengan dan kakinya lebih lancar. Bahkan bayi mungkin mulai melambaikan tangan ke arah benda yang ingin disentuhnya.
Selain itu, mata si Kecil akan mengikuti benda bergerak atau arah suara. Ia juga akan mulai tertawa, Ma.
Saat usia 19 minggu, bayi mengalami wonder week keempat. Pada tahapan ini, si Kecil mulai memahami sebab dan akibat.
Oleh karena itu, bayi semakin aktif bereksperimen untuk menunjukkan sesuatu. Misalnya, bayi melempar bola untuk mengetahui apa yang terjadi jika sebuah bola dilempar.
Mama akan melihat bayi melakukan banyak hal baru, kemampuan menggenggamnya juga semakin baik.
Pada tahapan keempat wonder week pada bayi ini, ia mulai menunjukkan tanda-tanda rasa bosan dan mulai tidak sabar.
Wonder week kelima terjadi sekitar usia 26 minggu. Bayi mulai memahami hubungan antara berbagai hal, Ma. Banyak perkembangan yang bisa ia tunjukkan kepada Mama, seperti mengangkat, melempar, dan melihat ke bawah.
Nah, pada tahapan inilah bayi mulai merasa cemas saat Moms jauh dari si Kecil, karena bayi menganggap tidak akan bertemu lagi. Oleh karena itu, wonder week kelima ini akan membuat bayi lebih suka menempel dengan Mama (clinginess).
Tahap wonder week keenam terjadi pada bayi usia 37 minggu. Di usia ini, bayi mulai mempelajari tentang adanya kelompok.
Si Kecil mulai memahami bahwa anjing berbeda dengan kuda, atau pisang bukanlah seekor hewan. Tahapan ini membutuhkan banyak pengamatan dan perbandingan yang dilakukan oleh bayi.
Sekitar 46 minggu, fase wonder week ketujuh terjadi, saat bayi mulai memahami urutan. Bayi sudah mulai menyadari bahwa untuk mendapatkan yang diinginkan, ia harus memulai sesuatu dengan urutan yang benar. Misalnya, saat menumpuk mainan dan memahami urutan memakai baju.
Pada tahap kedelapan, bayi yang sudah paham soal “urutan” mulai memahami konsep ”jika-maka”. Ini berarti bayi mulai mengerti bahwa apa yang terjadi selanjutnya bergantung pada yang dilakukannya.
Misalnya, jika tidak mengganti popok, maka timbul rasa tidak nyaman. Atau jika tidak mau makan, maka bayi akan merasa lapar. Wonder week yang kedelapan ini biasanya terjadi saat bayi berusia 55 minggu.
Wonder week kesembilan terjadi pada usia sekitar 64 minggu, Moms. Pada tahapan ini, bayi mulai lebih terampil dengan bahasa, dan mulai menunjukkan emosi.
Si Kecil mulai bisa mengomel dan bernegosiasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bayi usia ini juga mulai ingin melakukan sesuatu sendiri, serta mahir meniru dan bermain peran.
Tahapan wonder week pada bayi yang terakhir terjadi pada usia 75 minggu atau 17 bulan. Si Kecil mulai memahami bagaimana menerapkan apa yang sudah dipelajarinya, serta menyesuaikan perilaku mereka dengan situasi.
Selain itu, bayi mulai mengerti rasa empati, serta mulai paham makna berbagi. Mama juga akan melihat perkembangan bahasa si Kecil yang semakin baik.
Untuk membantu si Kecil melewati setiap tahapan ini, Mama dan Papa perlu terus memberikan perhatian lebih. Misalnya dengan menggendong atau dekap bayi setiap kali ia menangis agar merasa nyaman, disusui lebih sering supaya mengantuk, hingga bawa bayi jalan-jalan keluar rumah atau ajak bermain mainan baru untuk mengalihkan perhatiannya.
Pastinya Mama akan bingung saat melihat bayi lebih rewel dari biasanya. Namun, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi wonder week pada bayi sebagai berikut:
Yang perlu diingat, semua perasaan frustrasi, kesal, dan tidak sabar yang Moms rasakan selama melewati fase wonder week bersama si Kecil adalah pergolakan emosi yang sangat wajar. Merasa sedih, cemas, dan frustasi bukan berarti Mama adalah orang tua yang buruk. Moms hanya perlu mengingat bahwa fase ini bersifat sementara dan pasti bisa dilalui.
Semoga artikel ini dapat membantu, ya, Moms!
Sumber: nutriclub.co.id
Apa penyebab kulit bayi mengelupas? Sebenarnya, ketika Anda melihat kulit mengelupas pada bayi yang baru lahir, Anda tak perlu cemas. Pasalnya, hal ini wajar terjadi pada setiap bayi y...
Kemampuan bayi untuk duduk dipengaruhi oleh kemampuan motorik kasarnya, yaitu gerakan yang melibatkan otot-otot besar, seperti otot leher, bahu, perut, punggung, dan pinggang. Selain itu, kemampuan in...
Membersihkan peralatan bayi termasuk salah satu aktivitas yang ikut mempengaruhi kesehatan si kecil. Lho, apa hubungannya? Moms, membersihkan peralatan bayi (termasuk peralatan makan, botol s...
Hujan sudah turun terus hampir setiap hari. Cuaca pun terkadang jadi susah ditebak. Bisa saja dari pagi hingga siang matahari terik menyinari, eh...jelang jam 4 sore langsung hujan deras. Hal ini meny...