Ketika bayi berusia sekitar enam bulan, tingkat antibodi yang diturunkan dari Moms mulai turun, yang mengubah sistem kekebalan mereka. Seiring dengan kecenderungan untuk memasukkan s...
Kamis, 09 Januari 2025 | 17:05 WIB Penulis :
Melansir dari jurnal Nutrients, growth spurt bisa terjadi periode waktu singkat saat Si Kecil menunjukkan laju pertumbuhan tinggi dan berat yang lebih cepat hingga mencapai kematangan fisik.
Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir hingga usia 2 tahun, terjadi pertumbuhan yang cepat, meskipun tidak stabil terutama pada panjang/tinggi badan.
Berikut ini beberapa tanda-tanda bayi mengalami growth spurt agar ibu tidak panik:
Sekitar satu hari sebelum growth spurt terjadi, beberapa bayi tidur lebih lama dari biasanya. Ada perubahan fisiologis yang terjadi selama tidur yang penting untuk pertumbuhan. Ketika bayi mengalami hal seperti ini jangan membangunkannya.
Bayi mungkin tiba-tiba ingin menyusu sepanjang waktu. Jika ibu khawatir kalau tubuh tidak dapat mengimbangi nafsu makan bayi, pastikan untuk minum banyak cairan.
Selain itu, jangan lupa menjaga asupan makanan supaya pasokan ASI tetap ada. Jika bayi mulai muntah-muntah lebih dari biasanya, ia mungkin makan terlalu banyak.
Lebih rewel dari biasanya menjadi tanda kalau bayi sedang mengalami growth spurt. Memberikan banyak pelukan dan usapan sembari mengobrol dengan anak akan menenangkannya.
Jika ibu masih bingung apa yang harus dilakukan saat bayi mengalami growth spurt, langsung saja tanya pada dokter spesialis anak
Ibu mungkin merasa growth spurt tidak akan pernah berakhir, tetapi itu hanya bertahan beberapa hari.
Pergeseran suasana hati, kebiasaan makan, dan jadwal tidur juga bisa berarti bayi sakit, mulai tumbuh gigi (jika dia lebih tua dari tiga bulan) atau hanya perlu kenyamanan ekstra karena perubahan dalam rutinitas.
Bicaralah dengan dokter jika khawatir bahwa gejalanya mungkin sesuatu yang lebih, tetapi jangan stres jangan juga membandingkan bayi dengan bayi lainnya.
Pada setiap kunjungan, dokter akan melacak pertumbuhannya (mengukur panjang, lingkar kepala, dan berat badan). Selama bayi mendapatkan pertumbuhan yang proporsional, tidak ada alasan untuk khawatir.
Semua bayi tumbuh dengan kecepatan dan kecepatan mereka sendiri. Biasanya growth spurt terjadi di usia 7–10 hari, 2–3 minggu, 4–6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 9 bulan. Durasi growth spurt berlangsung 2–3 hari, tetapi kadang-kadang bisa sampai seminggu.
Selama growth spurt, bayi membutuhkan lebih banyak kalori untuk mendukung peningkatan metabolisme tubuh. Selain itu, pola tidur bayi juga perlu diperhatikan.
Maka dari itu, berikut ini cara menghadapi growth spurt yang dapat dilakukan:
Mengenali tanda-tanda growth spurt pada bayi dapat membantu orang tua dalam memberikan perawatan yang sesuai selama periode pertumbuhan pesat ini. Respons yang tepat dari orang tua mampu mendukung proses growth spurt dapat dilalui dengan lebih lancar dan membantu perkembangan Si Kecil menjadi lebih optimal.
Source : Halodoc.com
Ketika bayi berusia sekitar enam bulan, tingkat antibodi yang diturunkan dari Moms mulai turun, yang mengubah sistem kekebalan mereka. Seiring dengan kecenderungan untuk memasukkan s...
Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil dan Pengaruhnya pada Janin Hamil di saat pandemi Covid-19 dapat menimbulkan kecemasan, apalagi bagi ibu hamil yang rentan stress da...
Memerah air susu ibu (ASI) jadi solusi untuk memberikan ASI esklusif selama 0-6 bulan yang sangat direkomendasikan. Hal ini agar ibu yang harus bekerja atau ketika harus meninggalkan bayi untuk sement...
Mendengkur saat hamil dianggap wajar karena uterus dan bayi terus tumbuh dan menekan diafragma. Ini juga terjadi akibat pembengkakkan selaput lendir dan rongga hidung karena peningkatan hormon estroge...