Herpes merupakan salah satu penyakit kulit dan genital yang menyerang sebagian besar populasi di dunia. Penyakit herpes sendiri disebabkan oleh virus yang bernama virus herpes simpleks tipe ...
Kamis, 11 Juni 2020 | 09:47 WIB Penulis :
Pelekatan menyusui yang benar berperan penting dalam kelancaran proses menyusui. Bila pelekatan menyusui tidak benar, bayi akan sulit mendapat ASI secara optimal. Oleh karena itu, Bunda perlu tahu cara melakukan pelekatan menyusui yang tepat agar Si Kecil mendapatkan ASI yang cukup.
Pelekatan menyusui adalah momen ketika bayi memasukkan puting dan areola (area gelap di sekitar puting) ke dalam mulutnya dan mulai mengisap ASI yang keluar dari payudara ibunya.
Namun, proses menyusui tidak selalu berjalan lancar. Hal ini mungkin dikarenakan sebagian ibu menyusui masih ada yang bingung atau kesulitan membedakan antara peleketan menyusui yang benar dan salah.
Kegagalan menyusui bisa disebabkan oleh kesalahan saat memposisikan kepala dan mulut bayi pada puting ibu. Salah melekatkan mulut Si Kecil saat menyusui bisa membuat puting Busui menjadi lecet, sehingga Busui merasa tidak nyaman untuk menyusui.
Bila hal ini terjadi, lambat laun produksi ASI akan berkurang dan Si Kecil bisa menjadi kurang mendapatkan ASI dan malas menyusu. Akibatnya, berat badan Si Kecil bisa sulit bertambah.
Selain itu, ada beberapa tanda lain yang menunjukkan bahwa pelekatan menyusui masih salah, yaitu:
Keterampilan pelekatan menyusui tergantung pada kemampuan bayi untuk memposisikan puting bunda di mulutnya. Sebenarnya secara alami, bayi memiliki naluri untuk melakukan hal tersebut.
Meski demikian, hal ini terkadang bisa berjalan dengan kurang lancar. Beberapa alasan mengapa pelekatan menyusui bisa tidak lancar adalah karena bayi belum terbiasa menggunakan payudara ibunya untuk mendapatkan makanan atau karena ibu menyusui belum mengetahui cara menyusui yang benar.
Bila Busui belum tahu cara menyusui yang benar, Busui bisa melakukan beberapa tips berikut ini:
1. Posisikan puting ke dalam mulut bayi dengan benar
Cara ini dilakukan dengan memosisikan wajah bayi ke dekat payudara, lalu gunakan tangan Busui yang lainnya untuk memegang payudara. Letakkan ibu jari Busui di bagian atas puting dan jari-jari lainnya di bagian bawah puting, sehingga membentuk huruf C. Ketika mulut Si Kecil terbuka lebar, arahkan payudara ke dalam mulutnya.
Usahakan agar puting masuk cukup jauh ke dalam mulut Si Kecil hingga bibirnya menutup area areola Busui.
2. Kenali tanda awal lapar pada bayi
Ketika bayi lapar, ia akan menangis dan mengisap kepalan tangan atau jarinya dengan kuat. Bila Si Kecil menunjukan tanda-tanda ini, Busui dapat segera menyusuinya.
3. Segera susui bila bayi menunjukkan tanda awal lapar
Bila Si Kecil sudah menunjukkan tanda lapar, sebaiknya segera susui. Hal ini bertujuan agar bayi tidak terburu-buru saat ia berusaha melakukan pelekatan pada puting.
Usahakan untuk tidak menunggu sampai Si Kecil terlalu lapar karena menyusui ketika Si Kecil menangis kencang dapat membuat pelekatan menyusui lebih susah dimulai.
4. Hindari penggunaan empeng dan sarung tangan bayi
Penggunaan empeng dan sarung tangan bayi pada Si Kecil bisa membuat Busui sulit membaca isyarat saat ia merasa lapar. Selain itu, hindari pula membedong seluruh tangan Si Kecil karena Busui juga akan sulit mengetahui apakah ia sedang lapar atau tidak.
Mengetahui cara melakukan pelekatan menyusui yang benar merupakan hal yang membutuhkan kesabaran dan latihan yang cukup. Oleh karena itu, Busui tidak perlu patah semangat bila belum terbiasa melakukannya.
Bila Busui sudah mengikuti langkah-langkah memperbaiki pelekatan menyusui di atas, namun masih mengalami hambatan atau kesulitan dalam menyusui Si Kecil, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter anak atau konsultan laktasi.
Untuk menentukan apakah pelekatan menyusui yang Busui lakukan sudah tepat, dokter akan memantau dan mengevaluasi cara Busui menyusui Si Kecil. Setelah itu, dokter dapat memberikan tips dan saran kepada Busui untuk melakukan cara pelekatan menyusui yang benar.
Source; alodokter.com
Herpes merupakan salah satu penyakit kulit dan genital yang menyerang sebagian besar populasi di dunia. Penyakit herpes sendiri disebabkan oleh virus yang bernama virus herpes simpleks tipe ...
Ibu hamil punya banyak pantangan. Sebut saja larangan makan daging dan ikan yang kurang matang, serta larangan konsumsi kafein. Selain itu, membersihkan kotoran kucing, termasuk kandang dan kotak pasi...
Komplikasi preeklampsia termasuk di antaranya: 1. Kurangnya aliran darah ke plasenta Preeklampsia pada ibu hamil memengaruhi aliran darah ke plasenta. Jika plasenta tidak mendapatkan darah yang ...
Dalam memberikan segala yang terbaik untuk si Kecil, banyak Mama yang berusaha menjaga bayinya selalu bersih, steril, dan jauh dari kuman. Menjaga kebersihan bayi memang penting, Ma, terlebih daya tah...