Bangun pagi, seharusnya tubuh menjadi lebih segar dan semangat setelah tidur semalaman. Namun mengapa bayi tetap menangis dan rewel saat bangun pagi? Apakah tidurnya kurang atau ada hal lain yang m...
Kamis, 16 Januari 2025 | 15:17 WIB Penulis :
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rambut bayi sebenarnya tidak wajib dicukur lho, Moms. Mencukur rambut bayi juga tidak memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan atau pertumbuhan rambutnya.
"Boleh dicukur, boleh tidak," tegas ahli perinatologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Dr. Rosalina Dewi Roeslani, Sp.A(K).
Rambut pertama bayi, atau dikenal juga dengan velus, akan rontok sendirinya pada bulan-bulan pertama. Tanpa dicukur pun, rambut halus tersebut akan rontok pada waktunya.
Dikutip dari Parenting First Cry, banyak ahli berpendapat bahwa mencukur tidak mendorong pertumbuhan rambut yang lebih baik. Rambut bayi juga berpotensi tumbuh lebih baik setelah berusia empat bulan.
Secara ilmiah, rambut tumbuh dari folikel rambut, yang ada di bawah kulit kepala. Saat bayi dicukur, hal itu tidak memengaruhi folikel rambutnya. Termasuk bagi pertumbuhan rambut bayi sesudah dicukur.
IDAI juga menegaskan bahwa dipotong atau pun tidak, rambut bayi tidak terpengaruh kecepatan pertumbuhan ataupun membuat rambutnya tampak lebih tebal.
Perlu diketahui bahwa tekstur dan kepadatan rambut bayi mungkin sangat bergantung pada gen, yang berarti jika Moms memiliki rambut yang tebal dan berkilau, maka kemungkinan besar Si Kecil nanti juga akan memiliki jenis rambut yang serupa.
Jangan hanya berpatokan pada dicukur atau tidak, bagi kesehatan kulit kepala bayi, yang lebih perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan kulit kepalanya.
Rambut bayi sebaiknya dikeramas setiap 2-3 hari sekali menggunakan sampo yang sesuai. Tidak disarankan untuk keramas tiap hari karena dapat menghilangkan lapisan lemak kulit kepala dan menyebabkan kulit kering.
Salah satu masalah yang sering ditemui terkait kulit kepala adalah dermatitis seboroik, yang muncul sebagai lapisan atau serpihan berwarna kuning berminyak yang menempel pada kulit kepala.
Kondisi ini kadang baru disadari ketika rambut bayi dicukur hingga botak. Pada bayi dengan kondisi ini, sebaiknya Moms memakaikan sampo hipoalergenik, karena salah satu penyebabnya adalah alergi.
IDAI menyebut bahwa pada bayi yang sudah lebih besar, rambut boleh dicukur sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika rambut sudah terlalu panjang sehingga menutupi mata atau mengganggu anak bergerak dan bermain.
Saat memotong rambut, pastikan keamanan dan kenyamanan Si Kecil ya, Moms. Pastikan kebersihan alat-alat yang digunakan seperti gunting, pisau cukur, dan sisir.
Berikut beberapa tips lain yang perlu diperhatikan orang tua saat hendak mencukur rambut bayi:
Hal pertama dan terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah suasana hati bayi. Sebaiknya mereka dalam keadaan tenang dan senang saat Moms berencana untuk mencukur rambutnya.
Kegiatan mencukur dapat dilakukan siang hari, karena bayi biasanya dalam kondisi benar-benar terjaga dan tidak sedang rewel karena jam tidur.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan bayi. Jika mereka masih cukup kecil dan belum bisa duduk, pastikan untuk menidurkannya dengan nyaman di pangkuan Moms.
Tapi apabila bayi sudah cukup besar untuk duduk, pastikan ia duduk di permukaan yang nyaman.
Jika memang perlu, sediakan mainan dan barang-barang lain yang disukai bayi untuk mengalihkan perhatiannya. Moms juga bisa bernyanyi atau mengajak bayi berbicara untuk membantunya tetap tenang.
Perhatikan Moms, jika rambut bayi sudah terlalu panjang, sebaiknya dipotong pendek terlebih dahulu supaya lebih mudah dicukur. Setelah itu, mulailah mencukur dalam beberapa bagian dan lanjutkan setelah satu bagian selesai.
Moms dapat menyabuni kepala bayi dengan sampo yang lembut karena dapat mempermudah dan mempercepat proses pencukuran.
Jangan lupa untuk tetap ekstra hati-hati karena proses pencukuran rambut rentan menyebabkan luka. Mencukur kepala bayi dengan trimmer akan menjadi pilihan yang lebih baik karena risiko luka lebih kecil.
Saat kepala bayi dicukur, bersihkan rambut yang jatuh di wajah bayi karena dapat menyebabkan iritasi atau gatal. Jangan lupa untuk melembapkan kepala bayi dengan minyak atau pelembap untuk mencegah gatal dan kekeringan setelah rambutnya dicukur.
Nah, demikian ulasan tentang boleh atau tidaknya rambut bayi tidak dicukur. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kepercayaan masing-masing keluarga saja ya, Moms. Yang tak kalah penting, perhatikan juga rutinitas membersihkan kepala bayi. Semoga bermanfaat!
Source : haibunda.com
Bangun pagi, seharusnya tubuh menjadi lebih segar dan semangat setelah tidur semalaman. Namun mengapa bayi tetap menangis dan rewel saat bangun pagi? Apakah tidurnya kurang atau ada hal lain yang m...
Bunda dan Ayah mungkin kerap melihat kejadian berikut ini: anak memukuli ibunya sebagai ekspresi rasa kesalnya. Ibunya pun ketika disakiti justru diam saja. Eh, kok begitu, ya? Kita jadi bertanya-t...
Kiat Tepat Minum Obat Apakah Bunda harus minum obat dalam jangka waktu lama, misalnya obat – obatan untuk penyakit diabetes? Atau hanya satu kali seperti obat penenang? Apa pun yang Bunda al...
Bayi biasanya lebih sering buang air kecil maupun buang air besar, sehingga popok bayi harus segera diganti lebih sering. Mungkin, bayi perlu ganti popok sampai 10 kali atau lebih dalam sehari. Ini bi...