Sebelum terjadi, ingat-ingatlah 3 prinsip waktu tidur berikut ini agar bayi mama terhindar dari kelelahan yang mengakibatkan si Kecil sulit tidur. Berikut 3 poin pentingnya: Bayi usia 0-6 bul...
Jumat, 27 Mei 2016 | 16:37 WIB Penulis : Erni Wulandari
Ketika bayi menangis di tengah malam, sebagian besar orang tua akan panik dan berusaha melakukan berbagai cara untuk membuat bayi mereka terlelap lagi. Namun belakangan sedang populer metode menidurkan bayi dengan membiarkannya menangis.
Metode ini sempat menuai kontroversi karena dikhawatirkan memicu gangguan emosi atau perilaku pada anak jika dibiarkan. Untuk memastikannya, peneliti dari Flinders University, Australia kemudian mencoba membandingkan metode tersebut dengan metode tidur lain pada 43 bayi berumur antara 6-16 bulan.
Metode lain yang dimaksud adalah bedtime fading, di mana orang tua melakukan cara-cara khusus agar bayinya cepat terlelap seperti meninabobokan atau menggendongnya sampai tertidur.
Lantas peneliti mengambil sampel hormon kortisol dari air liur mereka di pagi dan sore hari. Mereka juga memasang alat khusus di tubuh bayi agar dapat memantau seberapa sering bayi-bayi ini terbangun sepanjang malam.
"Kedua metode terbukti efektif membuat bayi mudah tertidur, bedanya bayi yang ditidurkan dengan metode pertama tidak lebih stres daripada bayi yang ditidurkan cepat-cepat,"
Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan hormon kortisol pada bayi-bayi tersebut. Bayi yang dibiarkan menangis sampai tertidur tidak memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi jika dibandingkan yang 'dipaksa' tidur lebih cepat. Selain itu, mereka bisa tidur lebih lama dan jarang terbangun di malam hari. Satu tahun kemudian, peneliti juga tidak menemukan adanya perubahan atau masalah pada perilaku dan emosi yang signifikan pada mereka.
Peneliti lain mengatakan metode ini juga baik bagi tumbuh kembang si bayi karena mereka belajar untuk menenangkan dirinya sendiri dan kembali tidur.
Studi serupa yang dilakukan di tahun 2012 dan melibatkan 326 anak juga mengungkap, anak yang dibiarkan orang tuanya menangis sampai tertidur lagi biasanya tidak memperlihatkan perubahan negatif pada emosi dan perilakunya hingga lima tahun mendatang.
Meski begitu, Gradisar mengembalikan pilihan kepada masing-masing orang tua sebab perbedaan pola asuh juga akan menentukan reaksi orang tua ketika melihat atau mendengar anaknya menangis.
"Ada orang tua yang stres karena berulang kali bangun di tengah malam sehingga mencari cara untuk membantu anaknya terus terlelap semalaman, tetapi ada juga yang tak tahan mendengar anaknya menangis walaupun cuma sebentar.
Sumber : health.detik.com
Sebelum terjadi, ingat-ingatlah 3 prinsip waktu tidur berikut ini agar bayi mama terhindar dari kelelahan yang mengakibatkan si Kecil sulit tidur. Berikut 3 poin pentingnya: Bayi usia 0-6 bul...
Siapa tak ingin rambut anaknya tumbuh tebal, hitam dan sehat? Saat anak baru berusia 1 tahun, kebanyakan orangtua sudah sibuk mengaplikasikan lidah buaya, atau bahkan kemiri agar rambut anak tumbuh de...
Bagi ibu menyusui yang rutin memerah ASI, melihat perubahan warna ASI dan tekstur ASI tentu sudah biasa. Jika tidak berwarna putih bersih, warna ASI biasanya putih kekuningan. Kepekatannya bisa k...
Pendahuluan Banyak pasangan suami-isteri datang ke dokter untuk menanyakan bagaimana cara mendapatkan jenis kelamin tertentu untuk kehamilannya dengan berbagai alasan diantarnya yaitu untuk menerus...