Setiap Anak Itu Spesial

Selasa, 18 Februari 2020 | 09:49 WIB Penulis :


Pernahkah Mom berharap dapat memberhentikan waktu saat bersama anak-anak? Saat mendengar kata-kata pertamanya, saat si kecil tiba-tiba memeluk Mom sebelum berangkat hari pertama sekolah, atau kala mendengar celotehannya yang mengejutkan namun manis? Ah, seandainya saja kita bisa, ya.

Setiap anak itu spesial. Spesial di sini bukanlah tentang pencapaian tumbuh kembang anak yang melebihi anak-anak lain, atau prestasi yang berhasil diraihnya, melainkan  lebih ke watak dan pembawaannya. Setiap anak lahir dengan wataknya masing-masing, yang membuat mereka spesial dengan caranya sendiri-sendiri.

Beda anak, beda cara mereka dalam mengekspresikan diri. Tak usah kakak dan adik sekandung, bahkan anak kembar saja ada yang terlahir dengan sifat dan pembawaan yang berbeda. Ada anak yang kelihatannya pendiam, namun tangkas berinisiatif membantu Mom and Dad di rumah. Ada pula anak yang menunjukkan perhatian mereka dengan mengucapkan sesuatu yang lucu dan menghibur hati agar mamanya tertawa. Ada pula si kecil yang menunjukkan rasa kasih sayangnya dengan suka memeluk dan menggandeng Mom and Dad dan adik-kakaknya. Apapun bentuk ekspresi anak, hati selalu jadi hangat dan bahagia, karena itu semua adalah momen-momen yang tak dapat diputar ulang.

Namun ada kalanya, tak selamanya hal-hal yang manis tersebut yang menjadi keistimewaan si kecil. Hal-hal tertentu yang dikerjakan si kecil dan membuat Mom mengelus dada kadang justru menjadi ciri khas anak. Seperti ketika si kecil bereksplorasi di rumah sampai membuat ruang tamu berantakan, ternyata ia sedang asyik bermain ‘pretend play’ sekolah-sekolahan bersama semua koleksi bonekanya. Atau saat si kecil membuat dapur berantakan, lalu menyajikan sepiring roti oles cokelat dan segelas teh untuk Mom and dad. Atau di suatu siang, Mom menemukan dinding rumah dipenuhi warna-warni krayon yang dengan riang gembira digoreskan si kecil. Atau menemukan anak  asyik memanjat pohon dan semua orang di rumah ketakutan melihatnya, sementara si anak hanya tertawa-tawa saja. Atau ketika si kecil bersikeras ingin melakukan semua hal menurut caranya sendiri, bahkan sampai tarik urat berteriak marah, namun ternyata hal tersebut memang bisa ia kerjakan sendiri dan beres semua. Pasti Mom pernah mengalami salah satu di antara hal tersebut, atau malah semuanya?

Adalah penting bagi orangtua untuk memahami pembawaan dan keistimewaan yang dimiliki masing-masing anak. Mendapati anak melakukan hal-hal manis dan memujinya, itu gampang. Namun penting pula bagi orangtua untuk menggunakan ‘kacamata’ yang lebih positif saat melihat hal-hal yang dinilai sebagai kekurangan anak. Anak terlalu banyak bertanya dan suka bersikeras mendebat Mom and dad ? Berarti daya pikirnya ‘jalan’ dan ia banyak mengamati hal-hal di sekelilingnya yang justru tak teramati oleh kebanyakan orang. Anak senang bermain di seluruh penjuru rumah sambil cerewet bercerita? Berarti imajinasinya tak terbendung, coba Mom menikmati ‘pretend play’ yang dimainkan si kecil ini sebagai tontonan teater rumahan gratis. Anak tak bisa diam, maunya lari terus dan memanjat-manjat? Energinya banyak,Mom dapat lebih rutin mengajaknya bermain di taman ruang terbuka atau mengajaknya berolahraga bersama. Anak suka membuat rumah berantakan saat membuat prakarya ini-itu yang dibuatnya untuk mama dan papa? Berikan apresiasi dan fasilitasi agar anak berkreasi di media khusus pada tempatnya. Mom and Dad juga dapat menemaninya membuat prakarya dan mengajarkannya untuk membereskan semua barang-kembali usai bermain. Anak bersikeras ingin melakukan apa-apa sendiri? Mungkin Mom dapat ‘mundur’ sejenak dan beri tanggung jawab ekstra sedikit-sedikit agar anak punya kesempatan untuk mencoba sendiri, tentunya tetap di bawah pengawasan Mom and Dad.

Setiap anak itu spesial, yang menjadikan setiap momen bersama si kecil adalah spesial dan tak tergantikan.

 

Sumber : urbanmama

Artikel Lainnya

Menjaga kebersihan mulut dan gigi amat penting. Hal itu pun bisa diajarkan pada anak sejak dini, bahkan ketika mereka belum tumbuh gigi dan hanya mengasup Air Susu Ibu (ASI). "Rata-rata orang ...

Memasuki usia dua tahun, anak perlahan-lahan sedang mengalami transisi dari bayi ke usia balita. Keterampilan berbicara dan memahami bahasa verbalnya semakin meningkat seiring dengan rasa ingin tahuny...

Sebagai orangtua, sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Apalagi yang menyangkut tumbuh kembang anak. Kita pasti akan lebih protektif dan selektif dalam member...

Anak yang picky eater itu benar-benar bikin pening ya, Bunda? Sampai bingung harus bagaimana lagi. Tapi, Bunda bisa mencoba cara dengan menyediakan wadah camilan sehat di tempat yang mudah dijangkau s...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................