Kenali Bronkopneumonia pada Anak dan Cara Mencegahnya

Selasa, 10 Maret 2020 | 16:38 WIB Penulis :


Tidak bisa dipungkiri, gangguan pernapasan bisa menyerang siapa saja tak terkecuali pada anak. Salah satunya ialah bronkopneumonia lho, Bun.

Sebenarnya apa sih bronkopneumonia itu?

Mengutip dari Medical News Today, bronkopneumonia merupakan jenis lain dari pneumonia. Istilah pneumonia sendiri dikenal luas dengan penyakit paru-paru basah. Sama halnya dengan pneumonia, penyakit bronkopneumonia mengakibatkan peradangan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi alveolus dan bronkus. Bronkus merupakan saluran udara yang menghubungkan tenggorokan dan paru-paru. Setiap saluran bronkus terbagi menjadi beberapa cabang yang disebut bronkiolus, yang berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke alveolus.

Alveolus ini merupakan kantong udara kecil yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Ketika mengalami pneumonia, alveolus akan mengalami peradangan dan dipenuhi cairan. Nah, cairan inilah yang merusak fungsi paru paru secara normal, sehingga mengganggu sistem pernapasan. Selama peradangan, penderita akan mengalami kesulitan bernapas, karena saluran udara mereka yang menyempit.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, virus, ataupun jamur. Akan tetapi dalam banyak kasus, bronkopneumonia paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab bronkopneumonia masuk ke dalam paru-paru melalui udara.

Lebih lanjut, bronkopneumonia merupakan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak dan bayi. Karena sistem imun mereka yang masih dalam tahap perkembangan. Mengutip dari Healthline, gejala batuk merupakan tanda yang paling umum. Selain itu terdapat gejala seperti :

  • Detak jantung yang lebih cepat
  • Kadar oksigen darah yang rendah
  • Gangguan pernapasan
  • Mudah marah
  • Nafsu makan dan minum menurun
  • Demam
  • Sulit tidur

Pengobatan Bronkopneumonia

Penanganan bronkopneumonia bervariasi, tergantung pada penyebab infeksi dan tingkat keparahan kondisi yang di alami. Mengutip Jurnal Council for Medical Schemes yang berjudul Bronchopneumonia in Children disebutkan pemberian obat antibiotik diperlukan apabila anak terinfeksi bronkopneumonia dari bakteri. Obat antibiotik tidak akan efektif bila penyebab bronkopneumonia berasal dari virus.

Apabila disebabkan oleh virus, dokter akan memberikan obat antivirus. Terapi akan dimungkinkan untuk mengobati gejalanya.Bronkopneumonia yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dalam kurun 1 hingga 3 minggu. Penanganan bronkopneumonia sebetulnya hanya cukup dengan istirahat di rumah dan obat yang sesuai dengan resep dokter, namun dalam beberapa kasus, rawat inap akan diperlukan bila kondisinya sudah parah.


Yang paling terpenting adalah asupan gizi yang direkomendasikan seperti makanan yang harus bernutrisi dan kaya dengan vitamin. Untuk bayi di bawah 6 bulan diberikan ASI atau susu formula.


Mencegah Bronkopneumonia

Mengingat bronkopneumonia pada anak sangat berbahaya, vaksinasi merupakan langkah terbaik untuk mencegah bronkopneumonia. Terdapat dua tipe vaksin yang diberikan untuk mencegah pneumococcal disease pada anak yakni :

Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV13)

Direkomendasikan untuk anak di bawah 2 tahun. Vaksin PCV13 disertakan dalam bagian program imunisasi bayi.


Pneumococcal Polysaccharide (PPSV23)

Direkomendasikan untuk anak di atas 2 tahun yang mempunyai risiko serius pneumococcal disease.
 

Selain vaksinasi tersebut, beberapa hal ini juga dianjurkan seperti :

  • Mendapat vaksinasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan pneumonia, seperti flu, campak, cacar air, vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), atau pertusis.
  • Bicaralah dengan dokter tentang cara mencegah pneumonia dan infeksi lainnya, ketika seseorang yang Bunda tahu memiliki kanker atau human immunodeficiency virus (HIV).
  • Cuci tangan secara teratur untuk menghindari kuman.
  • Memahami dan mengenali gejala pneumonia.
  • Menjaga kekebalan tubuh agar tetap kuat dengan cara tidur yang cukup, olahraga teratur dan makan makanan yang sehat.

 

Sumber : Haibunda

Artikel Lainnya

Musim hujan, ditambah lagi genangan air atau banjir, membuat bakteri mudah berkembang biak dan menyebar. Ini dia 4 penyakit langganan yang kerap menyerang anak di musim hujan: 1. DIARE Diare menye...

Memiliki seorang anak dengan kebiasaan makan yang buruk merupakan salah satu cobaan terberat bagi para orangtua. Kenapa? karena pola makan buruk cukup sulit untuk diubah. Namun, jangan khawatir. Masih...

Saat Si Kecil masuk usia 6 bulan dan siap untuk MPASI, Moms yang ingin memberikan MPASI homemade pun tentu harus siap sedia untuk “jumpalitan” di dapur! Tapi tenang saja Moms,...

Siapa disini yang suka membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain, seperti anak tetangga? Yuk, Mom, mulai ubah pola pikirnya ya. Kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan semua anak, karena...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................