Jangan Khawatir, Mom Bisa Berikan Yogurt untuk Bayi

Jumat, 24 April 2020 | 11:22 WIB Penulis :


Siapa yang tak suka yogurt? Olahan fermentasi susu ini banyak digemari karena memiliki rasa yang menyegarkan dan kaya manfaat.

Namun sebagian ibu mungkin merasa ragu memberi yogurt untuk bayi karena khawatir akan mengganggu pencernaannya. Lantas, bagaimanakah cara tepat untuk memberikannya pada buah hati?

 

Memberi yogurt untuk bayi, bolehkah?

Sebenarnya, boleh-boleh saja memberi yogurt pada bayi. Pasalnya, sebagian besar bayi mulai dapat mengonsumsi yogurt setelah diperkenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI) di sekitar usia 6 bulan.

Meski begitu, banyak dokter yang menyarankan pemberian yogurt pada bayi dilakukan ketika usianya sudah menginjak 9 atau 10 bulan.

Yogurt menjadi pilihan asupan yang sangat baik bagi bayi karena mengandung beragam nutrisi penting. Mulai dari protein, kalsium, hingga vitamin. Namun jangan sembarangan membeli dan memberikan produk yogurt pada Si Kecil.

Perhatikan ini saat memberikan yogurt pada buah hati

 

1. Pilihlah plain yoghurt

Jenis yogurt harus tanpa rasa dan tambahan gula, alias plain yoghurt. Pada dasarnya, yogurt telah mengandung gula alami dalam bentuk laktosa. Penambahan gula dalam yogurt bisa saja memicu terjadinya kerusakan gigi dan obesitas pada bayi.

Oleh sebab itu, Anda harus memeriksa ada atau tidaknya kandungan gula tambahan pada komposisi nilai gizi. Informasi ini umumnya tertera pada kemasan.

Bila tercantum tambahan gula dengan nama sirup jagung, tetes tebu atau tebu kristal, pemanis jagung, fruktosa, dekstrosa, madu, konsentrat jus buah, molase, sukrosa, maltosa, sirup malt, atau glukosa pada kemasan, orangtua juga sebaiknya tidak memberikannya pada bayi. 

 

2. Gunakan pemanis alami

Sebagai tambahan pemanis pada yogurt untuk bayi, Anda dapat menambahkan buah yang telah dihaluskan. Tetapi jika bayi sudah terbiasa melahap makanan padat, tambahkanlah potongan buah atau sayuran yang lunak dalam sajian yogurt. 

 

3. Awasi penggunaan madu

Hindari memberi madu sebagai pemanis bila bayi berusia di bawah 1 tahun. Pasalnya, madu mengandung bakteri yang bisa menyebabkan botulisme.

 

4. Jangan memberikan yogurt tanpa lemak

Pada bayi berusia di bawah 2 tahun, hindari memberikan yogurt tanpa lemak. Pasalnya, bayi membutuhkan kalori dan lemak dalam susu untuk pertumbuhannya.

 

5. Syarat lainnya

Pastikan bahwa yogurt telah melalui proses pasteurisasi, terbuat dari susu murni, dan mengandung probiotik.

Sebelum memberikan yogurt, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Langkah ini akan membantu Anda untuk mengetahui apakah Si Kecil memiliki alergi susu atau alergi makanan tertentu. Dengan ini, pemberian yogurt untuk bayi bisa dilakukan dengan aman dan manfaatnya bisa didapat secara optimal. 

 

Apa saja manfaat yogurt untuk bayi?

Yogurt mengandung beragam nutrisi penting yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Protein, vitamin, kalsium, lemak, dan probiotik yang ada di dalamnya berguna pula dalam menunjang kesehatan bayi. Mari simak penjelasannya di bawah ini:

 

1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Probiotik (bakteri baik) dalam yogurt dapat memperlancar fungsi sistem pencernaan bayi dengan meningkatkan kesehatannya. Contoh bakteri baik ini ialah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium lactis.

Lactobacillus acidophilus bisa membantu dalam mengurangi gejala intoleransi laktosa. Sementara Bifidobacterium lactis dapat mencegah sembelit dan menurunkan frekuensi serangan irritable bowel syndrome (IBS).

Tak hanya itu, yogurt yang mengandung bakteri Streptococcus thermophilus juga mampu mengurangi rasa kembung dan kram perut yang mungkin dirasakan oleh bayi.

 

2. Meredakan diare

Suatu penelitian dalam Nutrition Research Journal menunjukkan bahwa yogurt dapat mengurangi gejala dan durasi diare pada bayi. Manfaat yogurt untuk bayi ini muncul karena yogurt dapat memelihara bakteri baik di saluran pencernaan, sehingga mampu mengurangi infeksi bakteri dan frekuensi diare.

Banyak pula penelitian mengungkap bahwa yogurt mampu melindungi infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri SalmonellaE.ColiShigella, dan Rotavirus.

 

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Probiotik dan asam laktat dalam yogurt dapat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi secara keseluruhan. Kandungan vitamin A dan D di dalamnya juga mampu menjaga sistem imun bayi. 

 

4. Mengoptimalkan kesehatan tulang

Yogurt kaya akan nutrisi yang baik untuk tulang, seperti kalsium, protein, fosfor, magnesium, dan vitamin D. Sedangkan protein pengikat zat besi dan laktoferin dalam yogurt juga mampu meningkatkan aktivitas sel osteoblas yang membangun tulang, dan mengurangi aktivitas sel osteoklas yang berfungsi melerai tulang.

Karena itulah, pemberian yogurt untuk bayi dan anak-anak juga dianggap dapat mengoptimalkan massa tulang dan menurunkan risiko osteoporosis di kemudian hari.

 

5. Membantu dalam mengatasi insomnia

Sebagian bayi sulit tidur di malam hari. Untuk mengatasi kondisi ini, vitamin B kompleks dan tripofin dalam yogurt mungkin dapat membantu.

Vitamin B kompleks dan tripofin akan merangsang produksi serotonin, yaitu neurotransmiter yang mengendalikan pola tidur. Selain itu, kandungan magnesium dalam fermentasi susu ini pun memiliki efek menenangkan sehingga bisa memicu bayi untuk tidur.

Memberikan yogurt untuk bayi menawarkan banyak manfaat. Mulai dari baik untuk pencernaan, menyehatkan, hingga membantu buah hati tidur.

Meski demikian, perhatikan syarat-syarat sebelum memberikan produk olahan susu ini. Misalnya, usia Si Kecil dan jenis yogurt yang dipilih.

Jangan lupa pula untuk memastikan bahwa anak Anda tidak memiliki alergi terhadap susu sebelum memberikan yogurt. Jika buah hati menunjukkan gejala seperti muntah, gatal-gatal, serta pembengkakan di sekitar bibir atau mata, segera bawa ia ke dokter. Keluhan-keluhan ini bisa saja menandakan reaksi alergi.

Source: sehatq.com

 

Artikel Lainnya

Tergantung dari tingkat keparahan kondisi yang dialami bayi, SBS bisa menimbulkan gejala yang ringan maupun yang sangat berat. Gejala yang ringan sering tidak disadari dan dapat membaik seiring berjal...

Sudah menjadi hal yang lazim, bayi menangis di malam hari. Semenjak si kecil lahir, jam tidur Anda menjadi kurang. Mungkin, Anda dan pasangan juga sudah membicarakan tentang bagaimana mengatur jam tid...

Tawa bayi dan perkembangan emosionalnya Tawa pertama bayi biasanya muncul begitu memasuki usia 3—4 bulan. Pada periode ini, tawa bayi masih seperti cekikikan pendek atau cepat. Pemicunya, ...

Ya Moms, kuku terbilang jarang dilihat ketika anak mengalami masalah kesehatan tertentu. Pada orang dewasa, beberapa kondisi kuku bisa menandakan gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................