Pergantian musim atau pancaroba sedang berlangsung. Mungkin belum waktunya, karena hujan juga masih terus turun. Wabah influenza di Indonesia sedang tinggi. Jika mom pergi ke rumah sakit saat...
Senin, 11 Mei 2020 | 14:20 WIB Penulis :
Kulit bayi yang baru lahir masih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Oleh karena itu, jangan sampai Bunda salah dalam melakukan perawatan kulit bayi. Berikut beberapa trik merawat kulit bayi baru lahir yang dapat Bunda lakukan.
Kulit bayi baru lahir tidak boleh sembarang bersentuhan dengan bahan kimia, detergen, dan wewangian. Bahkan, tidak semua jenis produk perawatan kulit bayi boleh digunakan. Hal ini karena kondisi kulit bayi baru lahir masih sangat sensitif, dan sistem kekebalan tubuhnya juga masih lemah, sehingga rentan timbul ruam atau iritasi pada kulit.
Untuk menjaga dan merawat kulit bayi baru lahir, berikut adalah beberapa trik yang bisa Bunda lakukan:
1. Jangan terlalu sering mandi
Pada masa ini, tubuh bayi tidak terlalu kotor sehingga tidak perlu sering memandikannya. Mandi lebih dari tiga kali dalam seminggu bisa mengikis kadar minyak alami pada permukaan kulitnya. Padahal, minyak tersebut berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit bayi.
Hingga usia 1 bulan atau lebih, Bunda cukup membersihkan tubuh Si Kecil dengan menyeka permukaan kulitnya menggunakan handuk basah, sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.
Khusus area mulut dan kelamin, Bunda bisa membersihkan dengan sedikit air atau ditambah sabun pembersih khusus bayi. Hindari menggunakan sabun batangan atau merendam bayi dalam air bersabun. Pilihah sabun cair yang berbahan lembut untuk menjaga kelembapan kulitnya.
2. Rawat kulit kepala
Kulit kepala bayi baru lahir biasanya terlihat kering atau mengelupas seperti ketombe. Pada kondisi yang lebih parah, kulit kepala bayi bisa dipenuhi oleh bercak pengerasan kulit seperti sisik berwarna kekuningan, tebal, dan berminyak.
Kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Bunda bisa mengikis sisik tersebut dengan cara mencuci rambutnya setiap hari menggunakan sampo khusus bayi yang lembut.
Pijat lembut kepala bayi untuk membantu merontokkan sisik tersebut, kemudian sisir rambutnya menggunakan sisir bayi agar sisik dapat terlepas. Setelah itu, bilas kepalanya dengan air bersih.
3. Jaga kelembapan kulit
Disarankan untuk mengoleskan pelembap yang bebas wewangian pada kulit bayi setelah mandi, untuk mencegah kulitnya menjadi kering. Produk pelembap jenis krim lebih disarankan ketimbang losion.
4. Cegah ruam popok
Ruam popok merupakan hal yang sangat umum dialami oleh bayi. Untuk mencegah hal itu terjadi, Bunda disarankan untuk sering mengganti popoknya ketika sudah basah atau kotor karena tinja.
Selain itu, agar bagian lipat paha Si Kecil tidak mengalami iritasi, Bunda bisa mengoleskan petroleum jelly dan membiarkannya hingga kering sebelum memakaikan popok.
5. Lindungi dari sengatan matahari langsung
Paparan sinar matahari pagi baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D pada bayi. Tapi ingat, hindari paparan sinar matahari langsung pada bayi yang baru lahir. Tetap kenakan pakaian pada Si Kecil dan gunakan payung atau topi sebagai pelindung tambahan.
6. Pilih detergen khusus bayi
Mengingat kulit bayi yang masih sensitif, Bunda juga perlu berhati-hati dalam memilih detergen saat mencuci pakaian Si Kecil. Sebaiknya pilih detergen yang tidak mengandung wewangian dan pewarna, demi keamanan kulit Si Kecil.
Merawat kulit bayi baru lahir dibutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian karena kulitnya yang masih tipis dan sensitif. Bunda dapat melakukan cara-cara di atas untuk membantu meminimalkan risiko iritasi pada kulit bayi. Jika kulit Si Kecil mengalami iritasi, sebaiknya periksakan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang aman.
Source: Alodokter
Pergantian musim atau pancaroba sedang berlangsung. Mungkin belum waktunya, karena hujan juga masih terus turun. Wabah influenza di Indonesia sedang tinggi. Jika mom pergi ke rumah sakit saat...
Bagi wanita yang baru pertama kali mempunyai bayi pasti terasa cukup berat dan terkadang melelahkan. Bayi yang baru lahir memang tidak bisa dikatakan mudah untuk mengurusnya. Salah sedikit bayi malah ...
Tinggi badan memang sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Namun tidak selamanya hal ini benar. Banyak anak yang memiliki orangtua dengan badan yang tinggi tetap memiliki tinggi badan yang pendek. ...
Meski sudah merencanakan selang waktu kehamilan, ternyata masih bisa juga kesundulan. Berikut ini penyebabnya. 1. Salah Hitung Ovulasi Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dalam masa subur. K...