Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu (1) IMD (Iniasiasi Menyusui Dini), (2) pemberian ASI saja selama usia 0-6 bul...
Senin, 12 Oktober 2020 | 15:36 WIB Penulis :
Baby-led weaning merupakan salah satu metode yang kerap digunakan untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI kepada bayi. Namun, sebelum Bunda menerapkan metode ini kepada Si Kecil, yuk, ketahui dulu fakta seputar baby-led weaning dan cara yang tepat untuk melakukannya.
Baby-led weaning (BLW) adalah metode untuk memperkenalkan makanan padat kepada bayi berusia 6 bulan atau lebih. Dengan metode ini, bayi akan diberi makanan yang telah dipotong-potong dan ia akan makan sendiri menggunakan tangannya, sehingga tidak lagi disuapi dan diberi makanan lembut sejenis bubur.
Bayi biasanya sudah siap atau bisa makan sendiri tanpa bantuan orang lain jika ia sudah menunjukkan beberapa tanda berikut ini:
Namun, sebelum menerapkan metode BLW untuk Si Kecil, Bunda perlu mengetahui tentang apa saja manfaat dan risiko pemberian MPASI dengan metode baby-led weaning.
Teknik baby-led weaning dipercaya mampu memberikan berbagai manfaat atau kelebihan untuk Si Kecil, seperti:
Tak hanya bermanfaat untuk Si Kecil, metode BLW juga membuat Bunda tidak perlu menghabiskan waktu untuk menghaluskan makanan dan menyuapi Si Kecil.
Meski demikian, metode BLW juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
Jika Bunda ingin mempraktikkan metode baby-led weaning kepada Si Kecil, pastikan ia sudah siap untuk makan sendiri dan telah menunjukkan tanda-tanda yang telah dijelaskan sebelumnya.
Untuk memastikan apakah Si Kecil sudah bisa diberi makan dengan cara baby-led weaning, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Jika dokter menyatakan bahwa Si Kecil sudah siap diberi makan dengan metode ini, Bunda dapat menerapkan langkah-langkah BLW sebagai berikut:
Pada awal penerapan BWL, bayi mungkin belum bisa menggenggam makanan dengan sempurna atau hanya bermain-main dengan makanannya. Namun, seiring waktu ia akan mengerti apa yang harus dilakukan. Keterampilan dalam menggenggam pun akan semakin ia kuasai dalam beberapa bulan ke depan.
Jangan lupa untuk terus memberikan ASI atau susu formula di sela waktu makan agar bayi tetap mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuhnya.
Jika Bunda ingin mencoba metode baby-led weaning, ada beberapa makanan yang cocok untuk diberikan dengan metode ini, antara lain:
Perlu Bunda ingat pula bahwa tidak semua makanan dapat diberikan dengan metode baby-led weaning. Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak Bunda berikan, di antaranya:
Metode BLW mungkin tidak cocok untuk diterapkan ke semua bayi. Bunda sebaiknya mempertimbangkan hal berikut sebelum mencoba menerapkan metode ini kepada Si Kecil:
Perkembangan dan kesiapan bayi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Bunda boleh menerapkan metode BLW saat Si Kecil sudah berusia 6 bulan dan menunjukkan tanda-tanda bahwa ia siap untuk makan sendiri.
Meski demikian, BLW mungkin tidak tepat diterapkan jika Si Kecil mengalami kondisi berikut ini:
Agar lebih aman, Bunda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum menerapkan metode baby-led weaning pada Si Kecil.
Risiko tercekik dan tersedak makanan
Satu hal yang menjadi kekhawatiran banyak orang tua tentang baby-led weaning adalah risiko tersedak dan muntah. Hal ini bisa dipahami mengingat makanan yang dianjurkan BLW berbentuk utuh dan tidak dilumatkan.
Untuk mengurangi risiko tersedak pada Si Kecil, dudukkan ia dalam posisi tegak dan berikan makanan yang bertekstur lembut serta mudah ditelan.
Asupan nutrisi
Ketika melakukan BLW, Si Kecil mungkin akan kekurangan asupan nutrisi karena ia belum bisa mengunyah makanan padat dengan baik atau lebih banyak bermain dengan makanannya.
Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk tetap memberikan makanan yang dihaluskan pada awal penerapan BLW dan tetap memberikan Si Kecil ASI sebagai asupan nutrisi utama.
Meski kini cukup populer dan banyak dilakukan oleh para orang tua, nyatanya memberikan makan Si Kecil dengan metode baby-led weaning masih menjadi perdebatan dan membutuhkan bukti serta penelitian lebih lanjut.
Kementerian Kesehatan RI dan WHO pun belum menganjurkan metode ini untuk dilakukan, karena sejauh ini belum ada bukti yang akurat mengenai tingkat keamanan dan keunggulan baby-led weaning jika dibandingkan dengan metode pemberian MPASI biasa.
Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk berdiskusi dengan dokter anak terlebih dahulu jika ingin mempraktikkan metode baby-led weaning kepada Si Kecil.
Source: alodokter
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu (1) IMD (Iniasiasi Menyusui Dini), (2) pemberian ASI saja selama usia 0-6 bul...
Pernahkah Mom berharap dapat memberhentikan waktu saat bersama anak-anak? Saat mendengar kata-kata pertamanya, saat si kecil tiba-tiba memeluk Mom sebelum berangkat hari pertama sekolah, atau kala men...
Air susu ibu (ASI) adalah asupan yang sangat dibutuhkan oleh bayi, terutama pada 6 bulan pertama setelah lahir. ASI bisa mendukung dan mengoptimalkan proses tumbuh kembang si Kecil. Namun, bagaimana j...
Masalah kulit ini sering terjadi pada bayi. Hal-hal di bawah ini perlu Bunda ketahui. Jerawat Kapan muncul? Dalam 30 hari pertama kehidupan bayi. Penyebab? Adanya pengaruh hormon dari Bunda, seh...