Kesehatan kulit si kecil harus terus terjaga, Ma, apalagi sering memakai popok. Popok kotor dan basah yang tidak cepat diganti bisa cepat menimbulkan masalah pada kulit bayi baru lahir yang masih sens...
Jumat, 06 November 2020 | 17:15 WIB Penulis :
Sebenarnya, membacakan buku pada bayi itu benar-benar penting tidak, ya? Apakah anak bayi mengerti apa yang diucapkan orang tua ketika sedang dibacakan buku?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini kerap muncul dalam benak Moms ketika mau membacakan buku bagi Si Kecil yang masih bayi.
Jawaban untuk pertanyaan di atas adalah “iya.” Nyatanya, membacakan buku sangat bermanfaat bagi perkembangan bayi. Sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) tentang pentingnya membacakan buku untuk bayi sejak lahir.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibacakan memiliki kosakata yang lebih banyak, serta keterampilan matematika yang lebih maju, daripada anak-anak lain seusia mereka.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics misalnya, menemukan bahwa anak-anak yang membaca setiap hari bisa menambah sekitar 78.000 kata setiap tahun. Dalam waktu lebih dari lima tahun, sang anak bisa memiliki kosakata hingga 1,4 juta kata.
Tak hanya itu, membacakan buku pun berdampak pada perkembangan bayi dalam hal belajar tentang pola bicara. Sinapsis terhubung antara neuron bayi ketika Moms membacakan buku dengan suara lantang, sehingga secara positif mempengaruhi perkembangan bayi di banyak bidang.
Menumbuhkan Kebiasaan Positif dan Bonding
Laporan Scholastic diperkuat oleh AAP yang menemukan bahwa membacakan buku untuk bayi adalah prediktor yang baik untuk keterampilan membaca dini. Para peneliti memantau 250 pasangan ibu dan bayi selama empat tahun dan menemukan bahwa anak-anak yang dibacakan buku ketika bayi memiliki kosa kata yang lebih baik di kemudian hari.
“Apa yang mereka pelajari ketika Anda membaca bersama mereka ketika bayi masih memiliki efek empat tahun kemudian ketika mereka akan memulai sekolah dasar," jelas pemimpin penelitian, Carolyn Cates.
Membacakan buku untuk bayi juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan bonding. Meskipun bayi tidak mengerti apa yang Moms katakan, membacakan buku untuk bayi dapat merangsang perkembangan kognitifnya.Moms juga akan menciptakan koneksi dengan bayi dan membangun keterampilan bahasa, sosial, emosional, dan literasi Si Kecil.
angan khawatirkan pemahaman bayi. Si Kecil tidak akan mengerti cerita atau apa yang Moms katakan. Ini lebih tentang gerak tubuh. Saat Moms mengajarkan bayi tentang suatu benda, tunjuklah benda itu di buku sehingga bayi dapat melihat apa yang Moms bicarakan.
Membalik halaman buku cerita juga menarik perhatian bayi. Saat Moms membacakan isi buku dengan penuh ekspresi menggunakan suara dan gerakan tangan, itu pasti akan menanamkan minat bayi pada aktivitas tersebut.
Moms mungkin akan membaca buku cerita yang sama atau menyanyikan lagu yang sama setiap hari saat membaca. “Meski terdengar membosankan, tetapi itu akan membantu membentuk rutinitas harian bayi yang akan membuahkan hasil seiring bertambahnya usia anak,” kata Tanya Tantry, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog.
Sebenarnya, ini sepenuhnya kembali kepada Moms. Beberapa orang tua membacakan buku untuk bayinya ketika masih dalam kandungan. Yang lain menunggu sampai bayi berusia beberapa bulan untuk mulai membacakan buku.
Namun, para ahli mengatakan bahwa semakin awal Moms mulai membacakan buku untuk bayi akan semakin baik. Sebab, kemampuan untuk fokus dan imajinasi bayi akan ikut berkembang seiring dengan semakin dini Moms membacakan buku untuk Si Kecil.
Saat membacakan buku untuk bayi, amati wajahnya. Ini dapat membantu menentukan apa yang benar-benar disukai oleh bayi. Si Kecil mungkin tidak berkomunikasi secara verbal, tetapi bayi mungkin memberi beberapa isyarat nonverbal tentang apa yang disukai.
Membacakan buku pun penting untuk perkembangan otak bayi. Beberapa manfaatnya:
Pada saat Si Kecil mencapai ulang tahun pertamanya nanti, ia sudah mempelajari semua bunyi yang dibutuhkan untuk berbicara dalam bahasa ibunya.
Semakin banyak cerita yang dibacakan dengan suara lantang, semakin banyak pula kata-kata yang akan didengar Si Kecil dan semakin baik pula kemampuan bicaranya.
Mendengarkan kata-kata bisa membantu membangun kosa kata yang kaya dalam otak bayi. Percaya atau tidak, anak-anak yang orang tuanya berbicara dan membacakan mereka buku sejak bayi akan lebih banyak tahu pada usia 2 tahun dibandingkan dengan anak-anak yang belum pernah membaca.
Moms, tentu saja membacakan buku untuk bayi berbeda dengan membacakan buku untuk anak-anak TK. Dengan bayi, Moms mungkin tidak perlu membaca seluruh buku. Si Kecil mungkin ingin memegang buku atau mengunyahnya atau sekadar mencoba membalik halaman.
Tidak usah khawatir, karena semua tindakan ini wajar dan bisa membantu ia mengenal buku. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa Moms ikuti untuk membacakan buku pada bayi:
Buku untuk bayi seharusnya mudah dipegang, misalnya seperti buku yang terbuat dari kardus tebal (board book), kain, plastik, atau bahan kayu.
Moms, itulah manfaat membacakan buku untuk bayi. Masih ragu membacakan buku bagi Si Kecil? Tidak ada ruginya mencoba, Moms!
Source : parenting.orami.co.id
Kesehatan kulit si kecil harus terus terjaga, Ma, apalagi sering memakai popok. Popok kotor dan basah yang tidak cepat diganti bisa cepat menimbulkan masalah pada kulit bayi baru lahir yang masih sens...
Salah satu kegiatan bersama Si Kecil yang tidak boleh Bunda lewatkan adalah tummy time. Selain menyenangkan, aktivitas ini bermanfaat bagi tubuh bayi, lho. Cara melakukan tummy time&nbs...
Hampir semua bayi terlahir dengan kondisi kulit sensitif dan sesuatu yang menempel di kulitnya dapat memicu masalah kulit, sehingga membutuhkan perawatan khusus seperti menggunakan sabun man...
Masalah kulit kering tak hanya dialami oleh orang dewasa, Si Kecil kesayangan Bunda juga rentan mengalaminya. Kulit muda pada bayi lebih halus dan lebih mudah menjadi kering serta menga...