Gejala Konstipasi Tiap anak yang mengeluarkan feses dengan ciri-ciri kering, keras dan besar, disertai dengan rasa sakit ketika buang air besar atau terdapat darah pada kotorannya mungkin mengalami...
Rabu, 01 Desember 2021 | 16:17 WIB Penulis :
Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk bagi anak-anak. Pada dasarnya, olahraga dilakukan untuk meningkatkan kebugaran. Dengan begitu, tubuh dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan.
Menurut dr. Anita Suryani, Sp.K.O, Spesialis Kedokteran OIahraga dari Rumah Sakit EMC Sentul dan Klinik Utama Eminence, olahraga juga berguna bagi anak agar mereka tidak mudah lelah saat belajar dan bermain. Apalagi, tubuh anak-anak belum tumbuh sempurna sehingga harus tetap dijaga kebugarannya.
“Agar anak sehat, masih bisa dicapai dengan cara lain, misalnya dari pola makan dan istirahat yang cukup. Namun, untuk menjaga kebugaran, tidak ada cara lain, anak-anak harus melakukan olahraga. Dan anak sendiri yang mesti gerak, nggak bisa dikasih oleh orang lain seperti makanan ,” papar dr. Nita.
Selain untuk menjaga kebugaran, olahraga juga bermanfaat mencegah berbagai penyakit di masa tua, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Tak hanya itu, olahraga membantu menjaga fisik anak-anak lebih ideal. Jika sedari kecil sudah berolahraga, anak akan terhindar dari obesitas. Ia juga bisa mencapai tinggi potensi genetik (TPG)-nya.
Tinggi badan anak memang sangat dipengaruhi oleh keturunan. Ini bisa diperkirakan dengan menghitung tinggi badan orang tua melalui rumus berikut:
Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak mampu mencapai potensi tinggi genetiknya, termasuk dengan olahraga.
Berbicara tentang olahraga untuk menambah tinggi badan anak, dr. Nita mengungkapkan, sebaiknya pilih yang high impact dan weight bearing. Jenis olahraga ini diketahui bagus untuk membangun dan mempertahankan kepadatan tulang.
Dinamakan high impact dan weight bearing karena olahraga ini melibatkan hentakan dan mampu menanggung berat badan. Contoh yang paling umum adalah olahraga yang melibatkan lompatan. Misalnya, basket, voli, lompat tali, senam, dan sebagainya. Bahkan, bermain trampolin juga termasuk olahraga high impact dan weight bearing yang dapat membantu meningkatkan tinggi badan anak.
“Berarti, salah kalau ada yang bilang bersepeda dan berenang bikin tinggi. Sempat ada mitos yang mengatakan bahwa kedua olahraga ini bikin tinggi, padahal sebenarnya nggak karena bukan high impact dan weight bearing,” ungkap dr. Nita.
Ada banyak hal yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya dengan berolahraga. Berikut jenis olahraga yang cocok untuk menambah tinggi badan anak.
Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk bagi anak-anak. Pada dasarnya, olahraga dilakukan untuk meningkatkan kebugaran. Dengan begitu, tubuh dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan.
Menurut dr. Anita Suryani, Sp.K.O, Spesialis Kedokteran OIahraga dari Rumah Sakit EMC Sentul dan Klinik Utama Eminence, olahraga juga berguna bagi anak agar mereka tidak mudah lelah saat belajar dan bermain. Apalagi, tubuh anak-anak belum tumbuh sempurna sehingga harus tetap dijaga kebugarannya.
“Agar anak sehat, masih bisa dicapai dengan cara lain, misalnya dari pola makan dan istirahat yang cukup. Namun, untuk menjaga kebugaran, tidak ada cara lain, anak-anak harus melakukan olahraga. Dan anak sendiri yang mesti gerak, nggak bisa dikasih oleh orang lain seperti makanan ,” papar dr. Nita.
Selain untuk menjaga kebugaran, olahraga juga bermanfaat mencegah berbagai penyakit di masa tua, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Tak hanya itu, olahraga membantu menjaga fisik anak-anak lebih ideal. Jika sedari kecil sudah berolahraga, anak akan terhindar dari obesitas. Ia juga bisa mencapai tinggi potensi genetik (TPG)-nya.
Tinggi badan anak memang sangat dipengaruhi oleh keturunan. Ini bisa diperkirakan dengan menghitung tinggi badan orang tua melalui rumus berikut:
Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak mampu mencapai potensi tinggi genetiknya, termasuk dengan olahraga.
Berbicara tentang olahraga untuk menambah tinggi badan anak, dr. Nita mengungkapkan, sebaiknya pilih yang high impact dan weight bearing. Jenis olahraga ini diketahui bagus untuk membangun dan mempertahankan kepadatan tulang.
Dinamakan high impact dan weight bearing karena olahraga ini melibatkan hentakan dan mampu menanggung berat badan. Contoh yang paling umum adalah olahraga yang melibatkan lompatan. Misalnya, basket, voli, lompat tali, senam, dan sebagainya. Bahkan, bermain trampolin juga termasuk olahraga high impact dan weight bearing yang dapat membantu meningkatkan tinggi badan anak.
“Berarti, salah kalau ada yang bilang bersepeda dan berenang bikin tinggi. Sempat ada mitos yang mengatakan bahwa kedua olahraga ini bikin tinggi, padahal sebenarnya nggak karena bukan high impact dan weight bearing,” ungkap dr. Nita.
Ia menambahkan, olahraga untuk menambah tinggi badan anak ini, akan bekerja maksimal pada anak-anak yang memasuki masa pubertas—sekitar 12 tahun ke atas. Meski begitu, bukan berarti kita harus diam saja dan tidak mendorong anak untuk berolahraga hingga mereka puber. Anak-anak yang belum mengalami pubertas harus tetap melakukan olahraga karena tulang mereka juga sudah mengalami pertumbuhan. Hanya saja, ‘dosis’-nya harus diperhatikan ya, Mommies.
Source: https://mommiesdaily.com/
Gejala Konstipasi Tiap anak yang mengeluarkan feses dengan ciri-ciri kering, keras dan besar, disertai dengan rasa sakit ketika buang air besar atau terdapat darah pada kotorannya mungkin mengalami...
1. Hindari Transportasi Umum Kita harus meminimalkan kontak dengan orang. Hindari transportasi umum jika memungkinkan. Batasi perjalanan yang tidak penting. Jika harus menggunakan transportasi umum...
Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan. Kehilangan kemampuan indera penciuman ...
Semakin bertambahnya usia Si Kecil, menandakan jika ia mulai tumbuh dewasa, dan ini pun menjadi pertanda Si Kecil harus tidur sendiri tanpa orangtua. Memang bukan hal yang mudah untuk membuat Si Kecil...