Mengapa Anak Sering Mengemut Makanan?

Jumat, 07 Januari 2022 | 10:39 WIB Penulis :


Proses Makan

Makan adalah sebuah proses yang melibatkan dua pihak, yaitu pemberi makan (orangtua atau pengasuh lainnya) dan yang diberi makan (anak). Interaksi dalam proses makan dipengaruhi oleh kondisi kedua belah pihak, baik temperamen, perilaku maupun kebiasaan masing-masing. Selain itu terdapat pengaruh lingkungan yang juga akan ikut memberi nuansa dan hasil yang berbeda. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah adanya orang lain, mainan, televise, gadget yang sering menjadi pengganggu (distraktor) dalam proses makan tersebut. Proses makan juga merupakan proses belajar.

Anak secara bertahap belajar mengenal tekstur, konsistensi, rasa, bau dan jenis makanan sesuai tahapan perkembangannya. Tidak ada aturan baku dalam mengenalkan makanan, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kesiapan makan seorang anak, yang pada awalnya hanya dapat menghisap dan menelan ASI berangsur-angsur mampu mengantarkan makanan padat dengan lidah serta mengunyah dengan rahang dang giginya. Tekstur dimulai dengan halus, konsistensi lunak, tidak terlalu tajam rasanya atau terlalu berbumbu. Setelah usia 1 tahun, anak telah dapat diberikan makanan keluarga dengan lauk-pauk yang masih dicincang/disesuaikan teksturnya.

Mengapa diemut?

Penyebab tersering kebiasaan mengemut makanan terjadi karena kita sering berlama-lama dalam proses makan, karena banyak orangtua terlalu berorientasi untuk menghabiskan target volume/banyaknya makanan. Seringkali terjadi bahwa proses makan berlangsung lebih dari 1 jam.

Penyebab lain yang juga sering terjadi adalah banyaknya pengganggu yang ada di sekeliling anak. Adanya mainan, siaran televisi/video (film maupun lagu atau sekedar iklan), dan kegiatan orang dewasa yang menarik perhatian anak menyebabkan ia “melupakan” kegiatan makan dan berhenti mengunyah makanan.

Satu lagi penyebab mengapa anak sering mengemut makanan adalah karena makanan yang diberikan justru tidak “menantang” untuk dikunyah karena tidak terasa enaknya (mungkin kurang berbumbu, atau hambar) serta bosan dengan makanan yang itu-itu saja.

 

Penulis : Dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K)

Source : Ikatan Dokter Anak Indonesia

Artikel Lainnya

Hilang atau berkurangnya nafsu makan pada anak tentu menjadi meresahkan Bunda. Tentunya Bunda tidak ingin si kecil mengalami gangguan atau kekurangan gizi yang dapat menghambat pertumbuhannya. Setiap ...

Mom, mendapati anak sedang sakit pasti akan membuat sedih. Tak hanya fisik yang menururn, gejala lain anak sakit yaitu enggan melakukan apapun termasuk makan. Untuk itu penting bagi moms unt...

Menghadapi anak yang 'Mogok' sekolah. Adaptasi anak terhadap lingkungan baru dan teman-teman baru terkadang membuat si kecil menjadi malas / takut kesekolah. Ikuti tips berikut yuk Bunda agar ...

Masa balita merupakan masa emas pada fase tumbuh kembang anak sehingga perlu distimulasi dengan baik. Proses stimulasi yang diberikan bisa juga lo Moms dilakukan di rumah dengan biaya yang murah. B...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................