Asam urat pada anak bisa saja terjadi sewaktu-waktu, Moms. Sering diabaikan, karena ini salah satu penyakit yang menyerang orang dewasa pada umumnya. Sebenarnya, gejala asam urat yang dialami an...
Kamis, 02 Juni 2022 | 17:40 WIB Penulis :
Mendidik dan mengajarkan anak tidak hanya berpaku pada materi pendidikan secara formal, seperti membaca, menulis, atau berhitung.
Namun, juga perlu diiringi dengan pendidikan karakter sehingga kecerdasaan anak diiringi dengan pribadi yang baik. Jika biasanya pendidikan formal bisa didapatkan melalui sekolah, pendidikan karakter ini biasanya perlu diberikan baik dari guru maupun orangtua.
Pendidikan karakter pada anak merupakan proses pembentukkan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian.
Oleh karena itu, pendidikan karakter berperan penting pada bagaimana anak bersikap dan menjalani kehidupan mereka.
Jika pendidikan karakter anak sudah kuat, anak akan tumbuh dan berkembang dengan tangguh, mandiri, aktif, dan kreatif.
Pendidikan karakter mencerminkan perilaku dan nilai-nilai baik yang dianut anak. Nilai-nilai tersebut meliputi sifat religius, jujur dalam perkataan maupun perbuatan, toleransi terhadap perbedaan, disiplin, taat, dan tertib pada peraturan.
Selain itu, pendidikan karakter juga mencakup kreatif, mandiri, bersahabat, peduli lingkungan serta sosial, dan inovatif. Nilai-nilai pendidikan karakter pada anak ini berguna untuk mengembangkan potensi baik untuk diri sendiri maupun kehidupan di lingkungan sekitar.
Nilai-nilai baik dalam karakter ini tidak hanya didapatkan melalui didikan orangtua saja, tetapi juga peran guru di sekolah. Selain itu, juga dapat diperoleh dari beragam aktivitas yang positif, seperti musik, olahraga dan lain-lain.
Menurut Dr. Irina Amongpraja, “Dalam mendidik karakter anak, gunakan hati nurani dan penuh kasih sayang. Misalnya, dengan mengajari mereka untuk bersikap santun pada orang lain dan beri pengetahuan kebersihan diri serta lingkungan,”
Cara mendidiknya pun tidak seperti guru di sekolah, sebaiknya ajari anak dengan melakukan aktivitas atau praktik langsung. Jika mengajari mereka sopan santun, orangtua sebaiknya memulai dengan membiasakan anak untuk mengucapkan salam atau sapan, serta kata tolong dan terima kasih pada orang lain.
Orangtua juga bisa memberikan pelajaran kebersihan diri serta lingkungan dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan di rumah, seperti membereskan mainan dan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan memberi pelajaran dari hal-hal kecil tersebut anak pasti akan terbiasa dan nilai-nilai baik tertanam dalam diri mereka.
Dr. Irina Amongpraja menjelaskan, “Mengajarkan matematika atau mata pelajaran lain mungkin bisa ditempuh dengan cukup mudah dalam jangka waktu tertentu. Namun, pendidikan karakter tidak. Pendidikan karakter anak tidak dapat dipaksakan karena memerlukan waktu yang cukup lama. Dimulai dari kebiasaan dan pola asuh terutama orangtua.”
Hal ini karena Mama dan Papa merupakan orang yang paling sering dan berperan dalam tumbuh kembang anak dari lahir. Kehidupan yang paling dekat dengan si Kecil juga dimulai dari rumah.
Anak akan memiliki karakter sesuai dengan pola asuh orangtua. Jika orangtua sudah tepat memberikan pembelajaran dan pengetahuan biasanya anak dapat tumbuh dengan baik. Begitu pun sebaliknya.
Source: https://www.popmama.com/
Asam urat pada anak bisa saja terjadi sewaktu-waktu, Moms. Sering diabaikan, karena ini salah satu penyakit yang menyerang orang dewasa pada umumnya. Sebenarnya, gejala asam urat yang dialami an...
Peranan Bunda sangatlah penting dalam urusan pendidikan si kecil. Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan sebagai bentuk perhatian adalah menemani anak belajar di rumah. Meski sederhana, kegiat...
Meski hanya mainan anak, banyak sekali bahaya yang bisa ditimbulkan, mulai dari bahaya kesehatan hingga keselamatan anak, jika Bunda tak jeli dalam memilihkan mainan untuk anak. Apalagi, karena semata...
Defisiensi atau kekurangan vitamin D menjadi persoalan yang mengancam anak Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, defisiensi vitamin D juga mendorong timbulnya penyakit l...