Studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan anak yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi mengalami diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe...
Jumat, 03 Juni 2022 | 15:50 WIB Penulis :
Gingivitis (radang gusi) adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang menyebabkan gusi bengkak karena meradang.
Penyebab utama kondisi ini adalah kebersihan mulut yang buruk. Orang yang jarang sikat gigi, sering makan makanan yang manis dan asam, tidak rutin cek gigi ke dokter adalah yang paling berisiko mengalami gingivitis.
Banyak orang yang sering tidak tahu mereka memiliki penyakit ini karena gejalanya tidak begitu jelas. Namun, radang gusi tidak boleh dibiarkan berlarut tanpa pengobatan.
Gingivitis adalah penyakit gusi dan mulut yang umum. Kondisi ini dapat dialami siapa saja tanpa memandang jenis kelamin terutama mereka yang tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Radang gusi yang tidak diobati dapat berkembang semakin parah. Masalah gusi ini dapat menyebabkan periodontitis, yaitu infeksi gusi serius yang bisa merusak jaringan tulang penyokong gigi. Periodontitis dapat menyebabkan gigi tanggal dan berbagai masalah serius lainnya.
Anda dapat terhindar dari risiko penyakit ini dengan mencegah faktor risiko yang ada. Silakan konsultasi ke dokter gigi untuk informasi lebih lanjut.
Peradangan pada gusi umumnya tidak langsung menyebabkan rasa sakit. Akibatnya, banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya mengalami kondisi ini.
Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala dari penyakit radang gusi yang bisa Anda waspadai sejak dini, di antaranya:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter gigi.
Hanya dokter gigi yang dapat mengenali dan menentukan seberapa parah penyakit gusi yang Anda alami.
Source: https://hellosehat.com/
Studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan anak yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi mengalami diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe...
Tantrum, bisa mulai terjadi saat anak memasuki usia 15 bulan, namun paling sering terjadi antara usia dua dan empat tahun. Meski frekuensi tantrum berbeda pada setiap anak, tapi pada anak yang aktif d...
Sungguh wajar bila bayi merasa takut saat melihat atau bertemu orang asing atau orang yang baru pertama kali dikenal. Ia belum familiar dengan orang tersebut. Namun, seiring kemampuan kognitif yang me...