Menurut Mary Dobbins, MD, dokter spesialis anak merangkap psikiater anak dari Illinois, Amerika Serikat, pendekatan yang salah berisiko membuat anak menjadi lebih takut kegelapan. Dengan mengecilkan a...
Jumat, 03 Maret 2023 | 15:28 WIB Penulis :
Seiring bertambahnya usia, anak-anak mulai menunjukkan keinginannya untuk makan sendiri. Jika anak terus disuapi, hal tersebut dinilai tidak baik. Maka dari itu, Anda dapat mengajarkan si kecil kemampuan makan sendiri pada waktu dan dengan cara yang tepat.
Mengenai kapan anak diajarkan makan sendiri, sebetulnya mereka mulai bisa belajar melakukannya saat berusia 8-12 bulan. Pada usia ini, anak mulai menggunakan ibu jari dan telunjuknya untuk bermain dengan makanannya. Maka dari itu, Anda bisa mengajarkannya secara bertahap dengan memberikan finger food.
Memasuki usia 13-15 bulan, anak-anak umumnya mulai bisa menggunakan sendok meski masih berantakan saat dimasukkan ke mulut. Makanan mungkin berjatuhan di meja atau lantai karena mereka belum terbiasa.
Namun, Anda harus bersabar dan memberinya arahan agar mereka mengerti cara makan dengan benar. Pada usia 18-24 bulan, anak biasanya sudah lebih terbiasa dalam menggunakan peralatan makannya. Proses makan pun menjadi tidak terlalu berantakan.
Selanjutnya, ketika anak berusia 24-36 bulan, mereka akan lebih pandai makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. Anak juga dapat dengan mudah mengunyah dan duduk tenang saat makan.
Meski demikian, perkembangan anak ini tidak berlaku untuk semuanya. Ada anak yang perkembangannya lebih cepat untuk, ada pula yang lebih lambat.
Namun, tidak ada salahnya untuk menggunakan kategori usia di atas sebagai patokan untuk memantau perkembangan si kecil. Terkadang, anak-anak bisa tersedak, batuk, atau muntah saat makan. Oleh sebab itu, orangtua harus selalu mengawasinya.
Anak belajar makan sendiri dianggap sebagai tahapan penting dalam perkembangannya, baik secara sosial maupun emosional. Kemampuan ini perlu dipelajari sebagai bekal untuk mengarungi awal masa kecilnya dan kehidupannya kelak.
Tahapan makan sendiri melibatkan berbagai aspek, seperti merasakan, meremas, hingga menjatuhkan makanan. Meski akan berantakan, tahapan ini berperan penting dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak, misalnya memegang sendok dengan benar.
Proses belajar makan secara mandiri juga membantu anak dalam mengenal lebih banyak rasa, tekstur, bau, dan suhu makanan. Contohnya, mereka bisa belajar kalau mengambil makanan yang padat, seperti wortel atau pisang, lebih mudah ketimbang makanan cair, seperti yogurt atau susu.
Dilansir dari Parents, melatih anak makan sendiri dianggap bermanfaat dalam mengajarkan dan membangun kemandirian. Ketika mampu melakukannya, mereka juga merespons sinyal lapar dan kenyang dengan lebih jelas.
Hal ini tentunya dapat membantu Anda sebagai orangtua untuk mengetahui apakah anak sudah kenyang atau belum. Di samping itu, makanan yang dikonsumsi juga mengandung berbagai nutrisi yang mereka butuhkan sehingga perkembangan dan pertumbuhannya optimal.
Berikut adalah sejumlah tips yang dapat membantu Anda dalam mengajarkan anak makan sendiri.
Finger foods adalah makanan dengan porsi kecil yang bisa dikonsumsi langsung dengan tangan. Makanan ini umumnya lunak dan bentuknya sesuai dengan mulut anak sehingga mudah dipegang dan dikonsumsi.
Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda untuk makan sendiri, Anda bisa memberikan finger foods yang bisa digenggam, misalnya buah atau sayur dalam potongan kecil untuk belajar. Taruh makanan dalam jangkauan anak supaya mudah diraih.
Anda bisa menambahkan porsinya setelah makanan yang mereka genggam telah habis atau dijatuhkan. Cara mengajarkan anak makan sendiri ini dapat mencegah banyak makanan jatuh ke lantai dari awal. Anda juga perlu menyesuaikan tekstur finger foods dengan usia anak.
Sebagian besar anak baru bisa menggunakan sendok di usia 18 bulan. Namun, jika mereka telah menunjukkan ketertarikan sebelum patokan usia tersebut, tidak ada salahnya untuk mulai memberikan sendok khusus anak lebih dini.
Tanda-tanda ketertarikan ini dapat dilihat dari perilakunya yang kerap menggapai sendok saat disuapi. Berikan mereka sendok tambahan supaya mulai terbiasa menggenggamnya dan tidak mengganggu Anda sewaktu menyuapinya.
Ajak anak untuk sesekali menyendok makanannya sendiri dan tingkatkan intensitasnya seiring berjalannya waktu. Ketika anak mulai mahir dalam menggunakan sendok, Anda dapat memberikan makanan yang lebih keras teksturnya, misalnya puding atau yogurt, untuk mengasah kemampuannya lebih jauh.
Selain makan, kemampuan minum sendiri juga perlu diajarkan. Anda dapat melatih anak minum sendiri dengan memberikan cangkir plastik kecil yang mudah digenggam atau dipegang.
Biarkan mereka memainkan cangkir saat mulai dikenalkan supaya terbiasa. Untuk menghindari tumpah atau rumah yang berantakan, berikan sedikit air dalam cangkir plastik anak. Anda juga perlu mempraktikkan langsung cara menggenggam cangkir dengan tangan dihadapan supaya bisa ditiru. Lakukan metode ini secara konsisten di depan anak pada waktu makan bersama keluarga.
Melatih anak makan sendiri tidak bisa dilakukan dengan instan. Proses ini membutuhkan waktu, yang artinya waktu makan anak menjadi lebih lama. Selain itu, ruangan yang digunakan untuk makan menjadi lebih berantakan, baik itu karena makanan atau cairan yang ditumpahkan anak. Kesabaran lebih dari orangtua sangat dibutuhkan di sini.
Dilansir dari Parents, biarkan anak berlatih untuk makan sendiri walaupun pada akhirnya lebih banyak makanan yang berantakan daripada makanan yang masuk ke mulutnya.
Untuk mencegah anak merasa frustrasi atau menyerah saat berlatih makan sendiri, Anda juga perlu memastikan bahwa waktu makan saat ini jaraknya tidak terlalu lama dari waktu makan sebelumnya sehingga mereka tidak merasa terlalu lapar atau lelah.
Jika Anda punya budget lebih, tidak ada salahnya untuk membeli kursi makan khusus anak atau high chair. Kursi makan ini umumnya dilengkapi dengan meja yang lebar sehingga bisa meminimalisir makanan jatuh ke lantai.
Walaupun tidak bisa sepenuhnya mencegah berantakan, setidaknya Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk banyak bersih-bersih setelah mengajarkan anak makan sendiri. Anda juga dapat memasangkan bib atau celemek makan pada anak untuk mengurangi makanan atau minuman tumpah ke lantai.
Salah satu cara untuk mengajarkan anak makan sendiri adalah memberikan mereka pujian. Pujian ini diharapkan bisa memotivasi anak untuk terus berusaha makan sendiri.
Oleh karena itu, ketika anak sudah berhasil menghabiskan makanannya sendiri tanpa disuapi, berilah mereka pujian untuk membangun semangatnya.
Ketika belum mahir menggunakan sendok dan garpu saat makan, anak biasanya akan menumpahkan serpihan-serpihan makanan ke lantai atau meja makan.
Penting bagi anak untuk terus berusaha belajar makan sendiri tanpa dibantu orangtuanya. Namun, Anda juga perlu terus memantau anak ketika sedang berusaha belajar makan tanpa bantuan orangtuanya.
Hal ini dilakukan demi keamanan anak saat menggunakan sendok atau garpu. Sebab, alat makan yang tajam dan keras bisa saja melukai mereka jika tidak digunakan dengan benar.
Cara mengajarkan anak makan sendiri yang patut dicoba adalah membiarkan mereka makan pakai tangan.
Anda perlu memberikan kebebasan kepada si kecil untuk melahap makanannya dengan alat makan apa pun, termasuk tangannya.
Source : https://www.sehatq.com/artikel/
Menurut Mary Dobbins, MD, dokter spesialis anak merangkap psikiater anak dari Illinois, Amerika Serikat, pendekatan yang salah berisiko membuat anak menjadi lebih takut kegelapan. Dengan mengecilkan a...
Kegiatan minum susu perlu dibiasakan pada anak secara rutin agar tubuhnya sehat dan kuat. Namun, bagaimana jika ia menolak minum susu? Jangan panik dulu, Bunda. Mungkin hanya perlu sedikit taktik untu...
Cara berikut merupakan cara mencabut gigi susu supaya tidak sakit: Kompres gusi di sekitar gigi yang goyang dengan es batu. Ini membantu mengurangi rasa sakit karena gusi dibuat mati rasa sement...
“Anaknya 2 tahun? Sudah bisa ngomong belum? Oh, speech delay? Sama donk seperti anak saya. Gapapa nanti usia 3 tahun juga bisa sendiri.” Obrolan di atas sepertinya sudah menjadi obrolan...