Hati-Hari Infeksi Saluran Kemih Pada Anak, Apa saja Ciri-Cirinya?

Kamis, 25 Mei 2023 | 16:19 WIB Penulis :


Infeksi saluran kemih (ISK) tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada usia anak-anak. Untuk anak, terkadang gejala dari infeksi sulit dikenali. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan mengetahui jenis perawatan yang tepat guna menghindari risiko komplikasi di kemudian hari. Simak artikel ini, untuk mendapatkan pemahaman lengkap mengenai infeksi saluran kemih pada anak.

Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

ISK pada anak merupakan salah satu infeksi bakteri yang paling umum terjadi. WebMd menyebutkan persentase jumlah anak yang mengalami ISK yaitu, 8% untuk anak perempuan, dan 2% untuk anak laki-laki, di usia 5 tahun pertamanya.

Infeksi dapat mempengaruhi saluran kemih bagian atas atau biasa disebut pielonefritis, atau saluran kemih bagian bawah yang umum disebut sebagai sistitis. Sayangnya terkadang sulit untuk membedakan apakah anak menderita pielonefritis atau sistitis, berdasarkan gejala dan tanda klinis, terlebih untuk mereka yang berada di usia bayi atau balita. Anak berjenis kelamin perempuan lebih mungkin terkena ISK daripada anak laki-laki dikarenakan uretra mereka yang lebih pendek, sehingga bakteri dari anus bisa lebih mudah masuk ke vagina dan uretra.  

Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

Infeksi saluran kemih pada anak dapat terjadi akibat adanya bakteri yang berasal dari kulit atau kotoran mereka. Kemudian masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di dalamnya. Organisme penyebab yang paling umum adalah dari flora usus, Escherichia coli (E.Coli). Organisme ini menyumbang 80-90 persen dari kasus infeksi saluran kemih pada anak. Organisme lain yang juga ikut berkontribusi menjadi penyebab infeksi antara lain adalah  Enterobacter aerogenes, Klebsiella pneumoniaeProteus mirabilisCitrobacter, Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus spp., dan Serratia spp. Kuman jahat ini kemudian menyebabkan infeksi di area mana saja dalam saluran kemih. Beberapa area tersebut di antaranya adalah:

  1. Ginjal: Bagian tubuh yang berfungsi menyaring limbah dan air ekstra dari darah untuk membuat urin
  2. Ureter: Salah satu bagian saluran kemih yang berfungsi mengirim urin dari ginjal ke kandung kemih
  3. Kandung kemih: Bagian tubuh yang berguna untuk menyimpan urin
  4. Uretra: Bagian tubuh yang berfungsi untuk mengosongkan urin dari kandung kemih dan keluar dari tubuh

Beberapa anak memiliki masalah terkait kandung kemih atau ginjal yang membuat mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi saluran kemih. Penyempitan pada saluran kemih dapat menghalangi aliran urin, dan memungkinkan kuman untuk berkembang biak. Ada suatu kondisi unik yang disebut dengan refluks vesikoureteral (VUR), hal ini dapat menyebabkan urin kembali dari kandung kemih menuju ke ureter dan ginjal.
Gejala Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

Lantas apa gejala yang mungkin muncul ketika terjadi ISK? Pada anak yang lebih besar, gejalanya seringkali jelas untuk diketahui. Gejala utamanya biasanya nyeri di perut bagian bawah, punggung, atau samping, kemudian kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, serta frekuensi buang air kecil yang juga meningkat.

Beberapa anak yang toilet training (proses anak belajar untuk Buang Air Besar dan Kecil di toilet) mungkin akan kehilangan kendali atas kandung kemih mereka, dan memiliki potensi lebih tinggi untuk mengompol sembarangan. Pada beberapa kasus, orang tua mungkin akan melihat tetesan darah dalam urin, atau warna urin berubah menjadi warna merah muda.

Berbeda dengan mereka yang sudah lebih besar, anak-anak yang lebih kecil mungkin perlu untuk digali lebih dalam terkait kondisinya, untuk mengetahui apa ada yang salah dengan cara atau wujud urin dikeluarkan. Gejalanya sangat umum pada bayi, mereka mungkin akan menangis rewel, memiliki sedikit minat pada makanan, dan mengalami demam.

Gejala lain dari ISK pada anak juga dapat muncul seperti, rasa terbakar atau sakit saat anak buang air kecil, kencing berubah keruh atau berbau busuk, kebutuhan untuk segera buang air kecil tetapi, saat dikeluarkan justru hanya muncul beberapa tetes, demam, mual atau muntah, dan diare.

 

Source : https://ciputrahospital.com/

Artikel Lainnya

Menonton film di bioskop merupakan salah cara bonding dengan Si Kecil. Tapi jangan salah pilih film ya, Moms. Pastikan film yang Anda tonton bersama anak sesuai dengan usianya. Nah memasuki tahun 2...

Ada banyak cara yang bisa Mam lakukan untuk menjadikan kepintaran anak kian bersinar. Misalnya, mengajak si kecil menjadi ilmuwan cilik dan melakukan berbagai eksperimen seru. Kegiatan eksperimen bisa...

Anak yang bicara kasar akan sulit mengungkapkan perasaannya dengan cara yang lebih baik Pasti akan menjadi hal yang mengejutkan bila anak bicara kasar seperti mengucapkan cacian atau makian. Jik...

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-12 tahun adalah usaha perlindungan ekstra bagi anak dan orang-orang di sekitarnya. Ada setidaknya 4 fakta yang perlu kamu ketahui terkait dengan pela...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................