Di Indonesia, jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19 terus bertambah. Agar tingkat penyebarannya tidak semakin parah, pemerintah menyarankan masyakarat untuk tetap berada di rumah da...
Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:28 WIB Penulis :
Menyikat gigi secara rutin memang bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga gigi dan mulut anak. Namun perlu diingat, bahwa itu saja tidak cukup. Ada berbagai gangguan yang bisa muncul bila anak tidak terbiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut. Risiko penyakit bisa meningkat bila anak jarang menyikat gigi dan sering mengkonsumsi permen atau makanan manis secara berlebihan, kebiasaan itulah yang mudah dan rentan merusak gigi. Bakteri dalam mulut dapat berkembang biak secara tidak terkendali apabila mulut dan gigi tidak terawat dengan baik, sehingga rawan menimbulkan masalah gusi hingga kerusakan gigi.
Maka dari itu, mulut dan gigi yang sehat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya memudahkan anak untuk berbicara dan memakan makanan, keberadaan gigi juga membantu membuat mereka terlihat lebih menarik. Berikut merupakan cara yang bisa diterapkan orang tua demi menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut anak, antara lain:
1. Ajak Anak untuk Memilih Peralatan Gigi yang Disukai
Langkah awal orang tua untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut anak bisa dilakukan dengan mengajak anak untuk memilih peralatan gigi yang disukai. Biarkan anak memilih sikat gigi dan pasta gigi yang diinginkan.
2. Menggosok Gigi dengan Benar.
Anak akan sulit untuk bisa menggosok gigi dengan benar. Maka dari itu, orang tua cukup memegang peran penting dalam membiasakan hingga memperlihatkan bagaimana cara menggosok gigi dengan benar. Menggosok gigi secara teratur adalah cara utama untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan mulut. American Dental Association (ADA) menganjurkan untuk menggosok gigi setidaknya selama dua menit, dua kali sehari. Adapun waktu menggosok gigi yang tepat adalah sebelum tidur dan sesudah makan. Sayangnya, banyak orang tua yang menyuruh anak untuk menggosok gigi ketika mandi, bukan setelah makan. Padahal bakteri dalam mulut akan berkembang sesaat setelah anak selesai makan.
3. Batasi Anak dalam Mengonsumsi Makanan Manis.
Anak usia sekolah umumnya gemar menikmati jajanan dan makanan ringan, terutama saat di sekolah atau bersama teman-temannya. Jajanan yang digemari anak-anak cenderung merupakan jajanan manis yang tinggi gula. Makan seperti ini tidak baik untuk kesehatan gigi Anak. Es krim, permen, kudapan dan minuman manis tidak baik untuk kesehatan gigi bila dikonsumsi secara berlebih. Pembusukan pada gigi akibat makanan dan minuman manis lebih cepat, sehingga gigi berlubang lebih rentan terjadi
4. Melakukan Pemeriksaan Rutin minimal 1 kali dalam 3 bulan
Melakukan pemeriksaan rutin ke Dokter Gigi berguna untuk mengetahui kondisi gigi anak. Melakukan pencegahan lebih awal juga dapat membantu mengurangi biaya perawatan dan pengobatan di kemudian hari. Karena melakukan pemeriksaan ke Dokter Gigi merupakan salah satu langkah tepat agar kesehatan gigi dan mulut anak tetap terjaga.
Dengan mengetahui gangguan kesehatan pada gigi dan mulut, setidaknya orang tua bisa lebih peduli dan lebih memperhatikan agar hal tersebut tidak terjadi pada anak. Dan memulai menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang dapat menunjang kesehatan gigi dan mulut, agar anak dapat membiasakannya secara mandiri sejak usia dini.
Sumber: telemed.ihc.id
Di Indonesia, jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19 terus bertambah. Agar tingkat penyebarannya tidak semakin parah, pemerintah menyarankan masyakarat untuk tetap berada di rumah da...
Jakarta - Tahukah Bunda, ASI pertama yang diberikan setelah kelahiran bayi memiliki manfaat yang sangat besar. ASI yang disebut dengan kolostrum ini dihasilkan dari kelenjar susu Bunda selam...
Tahun lalu, pemerintah telah menggelar vaksinasi MR untuk anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun di seluruh Pulau Jawa. Kini giliran Pulau Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan P...
Suhu tubuh anak mencapai 39 derajat celcius ketika demam? Bunda tidak perlu panik, tingginya suhu tubuh anak tak selalu berbanding lurus dengan keparahan penyakitnya. Anak dengan suhu tubuh 38,8 deraj...