Setelah berpuasa selama lebih dari 12 jam, Mom tentu tak sabar untuk segera membayar rasa haus dengan minum minuman yang segar dan sehat saat buka puasa nanti. Begitu pun bagi si kecil, menu...
Senin, 21 Juli 2025 | 14:20 WIB Penulis :
Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dan remaja adalah proses yang penting dalam tumbuh kembangnya.
Proses ini perlu dilakukan untuk membantu mereka mengatasi tantangan hidup dan agar mereka berkembang menjadi seseorang yang percaya pada dirinya sendiri.
Namun, meningkatkan rasa percaya diri anak merupakan suatu proses yang membutuhkan perhatian dan dukungan yang konsisten dari orangtua dan lingkungan sekitarnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan atau menumbuhkan rasa percaya diri anak, baik usia sekolah maupun yang sudah remaja.
Sebagai salah satu cara agar anak percaya diri di sekolah serta lingkungan sekitar lainnya, Anda bisa fokus pada usaha dan pencapaian anak, bukan hanya hasil akhir.
Hindari memuji anak secara berlebihan atau palsu. Namun, beri apresiasi yang jujur dan bersifat membangun, terlepas dari hasil akhir yang diperolehnya.
Anda bisa pilih kata-kata yang lebih spesifik dan positif untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai usaha anak untuk bisa mencapai tujuannya.
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dan remaja berikutnya yaitu dengan memberikan mereka tanggung jawab yang sesuai usianya.
Mengajarkan anak rasa tanggung jawab akan membuatnya merasa diperlukan dan memberikan rasa percaya diri.
Misalnya, Anda bisa meminta anak untuk membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas kecil di rumah, seperti membersihkan rumah, merawat diri sendiri, atau bahkan memasak.
Keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab juga dapat memberikan dorongan positif dan rasa percaya diri pada anak.
Membantu anak mengenali minat dan bakat yang dimilikinya juga bisa menjadi cara agar anak percaya diri dan berani, termasuk saat di sekolah.
Memberikan dukungan dan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan minat tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Sebagai contoh, Anda bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan diri melalui seni, musik, atau kegiatan lain yang mereka nikmati. Coba hargai dan dukung kreativitas anak.
Cara meningkatkan kepercayaan diri anak selanjutnya yaitu ajak ia ikut serta dalam pengambilan keputusan yang sesuai dengan usia dan tingkat kematangan dirinya.
Biarkan anak membuat keputusan dalam batas-batas yang aman.
Hal ini bisa membantu anak merasa memiliki kendali atas hidup mereka dan meningkatkan rasa percaya diri.
Dukung anak dalam membangun hubungan sosial yang positif dengan orang-orang di sekitarnya.
Keterlibatan dalam aktivitas sosial dapat membantu anak merasa diterima dan dihargai serta bisa menjadi cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Ajarkan keterampilan sosial, seperti berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, dan memecahkan masalah bersama.
Kemampuan ini membantu anak merasa nyaman dalam interaksi sosial dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Dilansir dari Kids Health, anak-anak yang merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi cenderung mampu belajar dan melakukan hal-hal baru dengan lebih baik. Ini karena anak bisa merasa bangga terhadap apa yang ia lakukan. Anak juga bisa mengatasi rasa kecewa dengan lebih baik saat gagal atau melakukan kesalahan.
Setiap anak memiliki potensi dan bakatnya sendiri. Oleh karena itu, sebagai cara agar anak percaya diri dan berani, hindari membandingkan anak dengan orang lain, terutama saudara kandungnya.
Terkadang, justru sikap orangtua yang membuat anak tidak percaya diri karena kerap menganggap apa yang dilakukan anak tidak cukup baik dan membandingkannya dengan orang lain.
Sebaliknya, fokus pada keunikan dan kelebihan diri mereka sendiri. Tekankan kelebihan dan keunikan anak serta hindari perbandingan yang negatif dengan orang lain.
Sebagai cara membuat anak percaya diri dan berani adalah ajarkan ia dalam melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar daripada sebagai hambatan.
Bantu anak mengatasi rintangan dengan memberikan dukungan dan arahan cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Namun ingat, sebaiknya hindari terlalu memerintah anak saat mengajarkan sesuatu karena pada akhirnya ia bisa menjadi anak yang manja dan bergantung kepada Anda, bukan belajar untuk bisa percaya diri.
Tunjukkan rasa percaya diri dalam tindakan dan perilaku Anda. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.
Ciptakan situasi di mana anak bisa memiliki keyakinan pada dirinya sendiri untuk bisa meraih keberhasilan.
Hal ini dapat membangun keyakinan diri mereka bahwa anak mampu mengatasi setiap tugas atau tantangan.
Berikan dukungan emosional saat anak menghadapi kesulitan atau kekecewaan. Dengarkan dengan penuh perhatian saat anak berbicara dan bantu mereka mengelola setiap emosi yang dialami.
Selain itu, ajarkan juga anak bagaimana cara mengatasi stres, kegagalan, dan frustrasi.
Berdasarkan Child Mind Institute, Anda juga bisa coba memberikan pengertian kepada anak bahwa semua orang bisa melakukan kesalahan dan kegagalan.
Dorong anak untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar serta tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi, termasuk dalam tahap perkembangan remaja.
Dengan begitu, anak bisa belajar dari hal tersebut dan tidak menyesalinya hingga berlarut-larut.
Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan pendekatan yang efektif dapat berbeda-beda. Pilih cara menumbuhkan rasa percaya diri yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan anak Anda.
Dengan memberikan dukungan yang positif dan konsisten, Anda dapat membantu anak membangun rasa percaya diri yang kuat untuk menghadapi berbagai aspek kehidupan.
Source :hellosehat.com
Setelah berpuasa selama lebih dari 12 jam, Mom tentu tak sabar untuk segera membayar rasa haus dengan minum minuman yang segar dan sehat saat buka puasa nanti. Begitu pun bagi si kecil, menu...
kalimat larangan seperti 'Jangan nanti kotor' dampaknya si kecil anak menjadi jijik alias takut kotor atau takut kotor. Tahukah Bunda dunia bermain apalagi anak balita mereka suka bereksplora...
Perbedaan Gejala Campak dan Alergi Campak dan alergi memiliki perbedaan dalam banyak hal, terutama gejalanya. Tanda dan gejala campak muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Tanda ...
Menurut studi yang dirilis UNICEF, anak-anak dari negara Belanda ternyata paling bahagia dari segala macam aspek, mulai dari kesejahteraan materi, perilaku, kesehatan, keamanan, sampai pendi...